Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Matrik Pembagian Peran dan Hasil Pada SKP Terbaru

 Matrik Pembagian Peran dan Hasil Pada SKP Terbaru

Buat sobat yang akan membuat matrik pembagian peran dan hasil postingan ini akan membantu menjelaskan bagaimana aturan pembuatannya mulai dari pengertian matrik pembagian peran dan hasil, tujuan, redaksi dan esensi mengapa harus ada dalam pembuatan SKP terbaru mulai tahun 2021 periode juli-desember dan SKP Tahun 2022 dan seterusnya.

Sebagaimana sobat ketahui bahwa Matrik Pembagian Peran dan Hasil ini didasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia (PermenpanRB) Nomor 8 Tahun 2021, yang melaksanakan teknis implementasi Peraturan pemerintah Nomor 30 Tahun 2019, jadi bahasa pembagian matrik pembagian peran dan hasil bukan langsung bahasa dari PP 30 Tahun 2019 ya... tapi muncul dalam PermenpanRb nomor 8 Tahun 2021.

Kata Matrik itu sendiri muncul pertama kali dalam Lampiran PermenpanRb nomor 8 Tahun 2021 pada point B. Tahapan Penyusunan Rencana SKP Bagi Pejabat Pimpinan Tinggi dan Pimpinan Unit Kerja Mandiri pada Tahap Pertama Point c) yang berbunyi : penyelarasan sasaran strategis instansi ke unit kerja dibawahnya sebagaimana dapat dilihat pada pohon Kinerja/piramida Kinerja/matriks.

dan merupakan langkah kedua dalam penyusunan SKP terbaru:

Membagi Peran Koordinator/Ketua dan Anggota Tim Kerja/Kelompok Kerja sesuai Matriks Pembagian Peran dan Hasil setelah langkah pertama yakni: Melihat Gambaran Keseluruhan Organisasi pada Perjanjian Kinerja memperhatikan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Tahunan unit kerja, dan instansi;

sehingga dapat disimpulkan matrik adalah hal yang penting dalam penerapan SKP model baru di tahun 2021/2022 dan seterusnya.

Pengertian Matrik Pembagian peran dan Hasil

Matrik pembagian peran dan hasil adalah gambaran lengkap sasaran kinerja dari seluruh ASN dan Jabatannya dalam sebuah instansi atau organisasi, semua Sasaran Kinerja yang akan dimasukkan di SKP harus ada di dalam Matrik, tidak dibenarkan.tidak boleh pegawai membuat sasaran kinerja yang tidak tertuang di dalam matrik.

Tujuan Matrik Pembagian Peran dan Hasil

salah satu tujuan dibuatnya matrik adalah memastikan bahwa semua pegawai mempunyai andil atau peran dalam pencapaian tujuan organisasi dan juga memastikan pegawai tau peran dan fungsinya dalan lingkung instansi dan organisasi. selain itu matrik juga bertujuan untuk mempermudah perbaikan kendala organisasi, mutu bagian mana yang lemah yang menyebabkan indeks pencapaian mutu rendah atau tidak sesuai.

Redaksi yang digunakan dalam Matrik Pembagian peran dan hasil

Dalam pembuatn matrik pembagian peran dan hasil bahasa yang digunakan adalah redaksi pencapaian atau tujuan, bukan redaksi kerja, misalnya menggunakan kata tercapainya, terwujudnya, Adanya dan lainnya bukan menggunakan menggunakan kata kerja seperi melakukan, melaksanakan, membuat dan lainnya.

Esensi dati Matrik Pembagian peran dan Hasil

Banyak yang beranggapan SKP baru ini hanya mempersulit pada hal esensinya sama, hal tersebut tidaklah benar, justru SKP baru ini mengharapkan adanya pemetaan pekerjaan dan pencapaian yang lebih real, sehingga esensi keberadaan matri sangat menentukan arah dan mutu organisasi atau instansi, oleh karena itu diharapkan diawal kegiatan pembuatan SKP, semua instansi duduk bersama untuk membucarakan capaian organisasi dan merumuskan siapa melakukan apa dan apa tanggung jawabnya, semua dituangkan dalam matrik, keberhasilan bawahan akan mempengaruhi keberhasilan atasan. di sinilah esensi matri agar setiap individu sadar peran pentingnya dalam pencapaian hasil mutu dari organisasi tenpat mereka bekerja.

Nah, demikianlah sobat cara membuat matrik pembagian peran dan hasil agar SKP model baru yang sobat buat benar dan mempunyai makna bukan sekedar perubahan dokumen namun lebih pada perubahan pola pikir dan kinerja dalam rangka pencapaian hasil yang lebih baik.


Posting Komentar untuk "Cara Membuat Matrik Pembagian Peran dan Hasil Pada SKP Terbaru"