Format dan Contoh RPP Kurikulum Merdeka Pembelajaran Mendalam Berbasis Cinta

 

Format dan Contoh RPP Kurikulum Merdeka Pembelajaran Mendalam Berbasis Cinta

Kurikulum Merdeka hadir sebagai upaya menyegarkan kembali praktik pendidikan di Indonesia dengan penekanan pada pembelajaran mendalam. Orientasi utamanya bukan hanya menuntaskan materi, melainkan menumbuhkan karakter, menanamkan nilai, dan mengasah keterampilan abad ke-21 pada peserta didik. Salah satu pendekatan yang banyak dikembangkan adalah Pembelajaran Mendalam Berbasis Cinta. Konsep ini berangkat dari keyakinan bahwa pendidikan sejati hanya akan menyentuh hati anak didik bila dilandasi kasih sayang, empati, dan cinta kepada ilmu, lingkungan, serta sesama manusia.

Dalam konteks penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Kurikulum Merdeka memberi ruang fleksibilitas bagi guru untuk merancang pembelajaran sesuai karakteristik siswa dan konteks lokal madrasah. Berikut format dan contoh RPP yang dapat dijadikan acuan.

 

Format RPP Pembelajaran Mendalam

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

Nama Madrasah : ……………………
Nama Guru : ……………………
Mapel : ……………………
Fase/Kelas/Smt: A/I/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 × 35 menit

I. Identifikasi

1. Peserta Didik : Diisi dengan kondisi umum siswa, seperti jumlah, latar belakang, serta kebutuhan khusus.
2. Materi Pelajaran : Misalnya Surah Al-Fatihah atau tema lain yang dipilih.
3. Dimensi Profil Lulusan : Beriman, bertakwa, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
4. Tema :
   a. Cinta Allah dan Rasul-Nya
   b. Cinta Kebersihan dan Lingkungan
5. Materi Insersi :
   a. Moderasi beragama
   b. Nilai kejujuran dan integritas

II. Desain Pembelajaran

1. Capaian Pembelajaran : Siswa mampu membaca, memahami, dan menghayati Surah Al-Fatihah dengan baik.
2. Lintas Disiplin Ilmu : Bahasa Arab, Pendidikan Agama Islam, Bahasa Indonesia.
3. Tujuan Pembelajaran : Siswa mampu menghafal Surah Al-Fatihah dengan tartil, menjelaskan maknanya, serta meneladani nilai syukur di dalam kehidupan sehari-hari.
4. Topik Pembelajaran : “Makna Syukur dalam Surah Al-Fatihah.”
5. Praktik Pedagogis:
• Model : Project Based Learning
• Strategi : Diskusi kelompok, presentasi, refleksi diri
• Metode : Ceramah interaktif, tanya jawab, praktik bacaan
6. Kemitraan Pembelajaran : Kolaborasi dengan orang tua melalui tugas rumah membaca surah bersama keluarga.
7. Lingkungan Pembelajaran : Ruang kelas, mushala madrasah, serta lingkungan sekitar yang mendukung praktik nilai cinta.
8. Pemanfaatan Digital : Penggunaan aplikasi Qur’an Digital dan Google Classroom untuk latihan bacaan.

III. Pengalaman Belajar

1. Kegiatan Awal
• Guru membuka dengan salam, doa, dan motivasi tentang pentingnya cinta pada Al-Qur’an.
• Apersepsi melalui pertanyaan: “Siapa yang selalu membaca Al-Fatihah setiap shalat?”
2. Kegiatan Inti
• Guru memutar audio tilawah Surah Al-Fatihah dari qari terkenal.
• Siswa menyimak, lalu menirukan bacaan dengan bimbingan guru.
• Diskusi kelompok tentang makna ayat per ayat.
• Presentasi hasil diskusi berupa pesan cinta dan syukur yang terkandung dalam surah.
3. Kegiatan Penutup
• Refleksi bersama: siswa menuliskan pengalaman spiritual setelah mempelajari Surah Al-Fatihah.
• Guru menekankan pesan: cinta kepada Allah ditunjukkan dengan syukur dan doa yang tulus.
• Doa penutup.

IV. Asesmen Pembelajaran

1. Asesmen Awal : Tanya jawab untuk mengukur kemampuan siswa tentang bacaan surah sebelumnya.
2. Asesmen Proses :
• Formatif: penilaian keterampilan membaca dan keaktifan diskusi.
• Sikap: penilaian kejujuran, kerjasama, dan rasa percaya diri.
3. Asesmen Akhir :
• Sumatif berupa tes praktik membaca surah dan penjelasan makna ayat.

Contoh format dan isi RPP di atas menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka memberi keleluasaan bagi guru untuk menekankan aspek afektif dalam pembelajaran. Dengan pendekatan berbasis cinta, peserta didik tidak hanya memahami materi, tetapi juga menginternalisasi nilai akhlak, syukur, dan rasa cinta terhadap Allah serta sesama. Inilah wujud pendidikan mendalam yang tidak sekadar mengejar hasil, melainkan membentuk jiwa yang berkarakter.

 

Berbagi :