Januari 2021, banyak sekolah tetap pilih PJJ, ini alasannya...

Pembelajaran Tatap Muka direncanakan akan dimulai semester 2 Tahun Pelajaran 2020/2021 atau awal Tahun 2021, tepatnya tanggal 4 Januari 2021. Sebagaimana disampaikan oleh menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Memang ada kesan lepas tangan dari pak Menteri, karena menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Dinas Pendidikan di setiap Daerah Kabupaten/Kota, namun hal ini juga tidak sepenuhnya benar, mas mentri mengambil langkah ini karena perbedaan status daerah di Indonesia dimana menurut Gugus Depan Penanggulangan Covid 19 masih ada yang statusnya zona hijau, kuning, merah bahkan hitam.

Banyaknya persyaratan dalam prosedur pembelajaran tatap muka, serta resiko dan dampak psikologis jika terjadi cluster baru di sekolah menjadi alasan terkuat sekolah memilih tetap melaksanakan PJJ.

Kenapa sekolah memilih tetap PJJ, ya karena prosedur sekolah tatap muka dilakukan karena usulan sekolah, sehingga logikanya jika ada masalah tentu itu menjadi kesalahan sekolah, berbeda jika dinas yang menginstruksikan maka andai kata terjadi kasus covid di sekolah atau madrasah, maka sekolah tidak akan disalahkan masyarakat atau bahkan Dinas Pendidikan tidak berlepas tangan.

Coba kalau mas mentri rubah pola instruksinya, mas menteri wajibkan semua sekolah untuk pembelajaran tatap muka, daerah yang belum siap melakukan pembelajaran tatap muka melapor untuk dibantu masalahnya mengapa tidak melakukan pembelajaran tatap muka, demikian juga Dinas Pendidikan di Kabupaten/Kota menginstruksikan sekolah tatap muka, sekolah yang belum siap melapor, kalau polanya seperti ini baru sekolah dan daerah merasa terlindungi dan tidak khawatir melakukan Pembelajaran Tatap Muka, namun ini membutuhkan nyali tinggi dari pejabat kita, berani tidak mengambil resiko untuk kemajuan pendidikan.

Salam cara mudah

Semoga bermanfaat.

Berbagi :