Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pandemi Tidak Bisa Dijadikan Alasan Siswa Naik Kelas Semua Tahun Ini, Parah Kalau Begini Pendidikan

 Setuju tidak ! Pandemi Tidak Bisa Dijadikan Alasan Siswa Naik Kelas Semua Tahun Ini

Sudah satu tahun lebih dan kini kita memasuki moment Penilaian Akhir Tahun lalu selanjutnya kita akan memutuskan apakah seluruh siswa naik semua atau ada celah bagi siswa tidak naik kelas tahun ini, apakah pandemi covid 19 masih relevan dijadikan alasan siswa harus naik semua, mari berdiskusi agar guru dan anak-anak kita faham bagaimana seharusnya makna belajar di masa pandemi.

Kita semua sepakat bahwa target pembelajaran dimasa pandemi jauh dari harapan, keaktifan siswa juga demikian, karena beragam masalah yang dihadapi mulai dari guru yang panic atau gak siap dengan pembelajaran system jarak jauh, yang akhrinya hanya memberi tugas untuk mengerjakan soal, atau mungkin sekedar memberikan video yang berisi penjelasan lalu siswa diminta mengerjakan latihan, atau bahkan guru mengajar tatap muka virtual kemudian memberikan tugas, sampai dengan kendala siswa tidak punya HP, kehabisan kuota, tidak ada akses internet dan keterbatasan bahan belajar serta rendahnya semangat siswa mengikuti PJJ, semua itu sudah menjadi hal yang dimaklumi.

Satu tahun atau dua semester kita menjalani di tahun pelajaran 2020/2021, berbagai upaya, usaha yang dilakukan sekolah, guru, siswa dan orang tua dalam rangka yang penting siswa dapat belajar, walau disadari tidak bisa maksimal sebagaimana masa sebelum pandemi.

Saat tiba nanti rapat kenaikan kelas apakah siswa akan tetap dinaikkan semuanya dengan alasan masih dalam masa pandemi?

Mari kita diskusikan, kita bisa memaklumi jika anak tugas yang dikumpul tidak lengkap, kita juga bisa memaklumi jika kehadiran siswa terlambat atau kadang tidak bisa ikut dalam pertemua virtual, kita bisa maklum jika siswa mengumpul tugas tidak tepat waktu, kita juga bisa maklum jika siswa hanya melakukan copy paste dari internet jika mendapat tugas dari guru, kita juga bisa maklum jika nilai siswa jauh dari kata standard an lengkap sesuai yang kita perlukan untuk pembentukan nilai raport, artinya siswa dengan berbagai masalah ini sobat guru masih bisa tolerir untuk naik kelas.

Bagaimana dengan siswa yang setahunan tidak pernah mengikuti pembelajaran?

Selama semester ganjil dan genap tidak pernah masuk kelas virtual, tugas tidak ada yang dikumpul, melakukan absensi pun juga tidak pernah, namanya ada dalam grup WA maupun E learning, namun aktivitas login satu kalipun tidak pernah, ulangan tidak ikut, ditelpon tidak aktif, di SMS tidak menjawab, dikunjungi tidak ada di rumah, diminta hadir ke sekolah juga tidak datang, apakah siswa model seperti ini masih mau dipaksanakan naik kelas? Bagaimana menurut sobat.

Orang tuanya sudah angkat tangan, menyerahkan ke sekolah karena siswa yang bersangkutan sudah sulit diatur oleh orang tuanya kerjanya begadang sampai larut malam, keluyuran dan gak jelas apa yang dilakukan.

Jika dipertimbangkan memang layak untuk tidak naik kelas, namun di sisi lain masih ada yang memperjuangkan, siapa tau nanti anak ini berubah dan ingin kembali masuk atau melanjutkan sekolah atau kuliah, terus bagaimana marwah atau kehormatan pendidikan? Namun di satu sisi perilaku anak seperti ini bagian dari dampak mereka jauh dari sekolah dan orang tua yang juga sibuk mencari penghidupan dimasa pandemi? Sehingga masih layak untuk diberikan kenaikan atau kelulusan. Apa iya masih bisa?

Jika siswa tidak bisa masuk setiap hari, tidak bisa mengumpul tugas tepat waktu atau semua tugas, atau tidak bisa mengikuti pertemuan virtual atau bahkan tidak bisa belajar secara online atau tidak bisa menguasai materi pembelajaran, setidaknya masih ada perhatian untuk ikut ulangan akhir semester atau ikut penilaian akhir tahun (PAT), jika syarat terakhir ikut PAT juga tidak bisa dipenuhi apakah iya masih tetap kita naikkan dengan alasan pandemi atau kita berhara perubahan di masa depannya? Dengan alasan kita tidak tau masa depan seseorang, tentu kita semua tidak ada yang tau namun setidaknya bagaimana kita ajarkan bagaimana menghargai pendidikan saat ini, jika pada saatnya memang mereka mau melanjutkan sekolah atau kuliah dan ternyata terkendala akibat peristiwa saat ini setidaknya mereka masih bisa mengikuti sekolah dengan modul paket tanpa harus merusak tatanan sekolah format yang saat ini diikuti.

Memang berat, namun penting hal ini dilakukan agar setiap orang berusaha menghargai proses dan usaha yang dilakukan oleh guru, orang tua dan siswa. Jadi sobat guru cukuplah syarat terakhir mengikuti PAT secagai acuan jika siswa masih mau naik kelas, abaikan kelengkapan nilai dan kehadiran, anggap saja jika siswa masih mau ikut PAT mereka baru saja bertaubat dan memulai serius untuk belajar kembali, meskipun hasil PAT nya akan sangat jauh dari harapan.

Semoga pandemi segera berlalu dan kita bisa kembali melakukan pembelajaran dengan tatap muka serta dikombinasikan dengan pembelajaran jarak jauh agar ketertinggalan kita lebih cepat terkejar dan taka da lagi yang menjadikan pandemi sebagai alasan untuk siswa naik kelas semuanya namun naik kelas karena usaha dan proses yang menyebabkan layak untuk dihargai. Salam sukses.

Posting Komentar untuk "Pandemi Tidak Bisa Dijadikan Alasan Siswa Naik Kelas Semua Tahun Ini, Parah Kalau Begini Pendidikan"