Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi dan Latihan Soal SKI Kelas 8 | Daulah Mamluk

Daulah Mamluk


Berikut ini adalah penjelasan tMateri Kelas 8 tentang Daulah Mamluk, sekaligus dilengkapi dengan latihan soal, sebagai materi terakhir di semester genap.

Selamat membaca dan mengerjakan latihannya semoga, informasi Daulah Mamluk menjadi penyebangat bagi kita semua bahwa dengan kepribadian dan wibawa yang baik karena adanya prestasi, siapa saja bisa membawa kejayaan untuk dirinya, keluarganya nuda bangsa dan agamanya.

Keping uang bertulis namanya Sajar Ad-Durr


DAULAH MAMLUK

A. Proses Berdirinya Daulah Mamluk

Daulah Mamluk, sebagaimana ditunjukan oleh namanya, merupakan daulah para budak, yang berasal dari beragam kelompok suku non-daulah membentuk sebuah pemerintahan, menggantikan Daulah Ayyubiyah yang telah berkuasa selama 79 tahun di Mesir (1171-1250 M). Para penguasa ini menegaskan kekuasaan mereka atas wilayah Suriah-Mesir yang dikuasai oleh tentara salib.


Daulah Mamluk mampu bertahan dari serangan pasukan Mongol pimpinan Hulagu Khan dan Timurlenk. Seandainya mereka gagal bertahan, tentu seluruh tatanan sejarah dan kebudayaan di Asia Barat dan Mesir akan berubah drastis. Berkat kegigihan mereka, penduduk Mesir bisa tetap menyaksikan kesinambungan budayadan institusi politik.


a. Kelahiran Daulah Mamluk

Daulah Mamluk berkuasa di Mesir pada tahun 1250-1517 M. Meskipun Daulah Mamluk terdiri atas berbagai ras yang berbeda-beda, mereka mampu mengapresiasi dengan baik pembangunan arsitektur dan kesenian, sehingga dalam kedua bidang itu, Mesir boleh dibandingkan dengan daulah-daulah yang lain.


Bahkan Kairo hingga saat ini masih menjadi tempat yang indah bagi dunia peradaban Islam. Daulah Mamluk berfaham Islam Sunni, serupa dengan pendahulunya Daulah Ayyubiyah. Pondasi kekuasaan Daulah Mamluk diletakkan oleh penguasa pertamanya Sultanah Shajar Ad-Durr, ia menerbitkan keping mata uang yang menyandang namanya dan pernah memerintahkan agar namanya disebut-sebut dalam khutbah Jum’at. Selama delapan puluh hari Sultanah Shajah Ad-Durr berkuasa di Mesir.


Daulah Mamluk terbagi menjadi dua; Mamluk Bahri dan Mamluk Burji :

1. Mamluk Bahri (1250-1390 M)

Penguasa Mamluk Bahri pertama adalah Sultan Izzudin Aybak yang berkuasa tahun 1250-1257 M. Awalnya ia adalah panglima utama Daulah Mamulk (Atabeg al-Askar). Mamluk Bahri pada awalnya adalah adalah pengawal-pengawal yang dibeli oleh khalifah Al-Shalih Al-Ayyub dari Daulah Ayyubiyah dan menjadi sultan di kemudian hari.


2. Mamluk Burji (1382-1517 M)

Pendiri sekaligus sultan Mamluk Burji (bahasa Arab: burj) pertama adalah Sultan Qallawun (1279-1290 M). Mamluk Burji tidak mengenal konsep kekuasan yang diwariskan, dan tidak menerapkan kebijakan nepotisme. Tahta kekuasaan menjadi milik siapa yang mampu meraihnya.


b. Sultan Daulah Mamluk

Keseluruhan penguasa Daulah Mamluk berjumah 47 orang, 24 berasal dari Mamluk Bahri, tidak termasuk Shajar Ad-Durr, dan 23 orang dari Mamluk Burji. Rata-rata masa pemerintahan seluruh penguasa Daulah Mamluk tidak lebih dari

enam tahun.


c. Penguasa Terkenal Daulah Mamluk

 Sultan Al-Zahir Ruknuddin Baybar Al-Bunduqdari

Sultan Mamluk yang paling terkenal adalah Sultan Az-Zahir Ruknuddin Baybar Al-Bunduqdari (1260-1277 M). pada awalnya ia adalah seorang budak dari Turki, nama Al-Bunduqdari diperoleh dari tuan pemiliknya di Hamah sebelum dibeli oleh Sultan Al-Shalih Al-Ayyub. Baybar Al-Bunduqdari diangkat menjadi pemimpin pasukan pengawal oleh Sultan Al-Shalih Al-Ayyub, bahkan karir militernya berjalan mulus hingga ia berhasil menjabat sebagai komondo militer tertinggi di wilayah itu.


Sultan Al-Zahir Ruknuddin Baybar Al-Bunduqdari menjadi Sultan Daulah Mamluk yang agung, penguasa dan pendiri sejati kekuasaan Daulah Mamluk. Kemenangan pertamanya ia peroleh dalam peperangan melawan tentara Mongol

di medan perang Ain Jalut; tetapi puncak ketenarannya didapatkan berkat perjuangannya yang tanpa henti melawan tentara salib.


 Keperwiraan Sultan Az-Zahir Ruknuddin Baybar Al-Bunduqdari

Kapasitas Sultan Baybar Al-Bunduqdari lebih dari sekedar pemimpin militer. Ia tidak hanya berhasil mengorganisasi angkatan perangnya, membangun kembali angkatan laut, dan memperkuat benteng Suriah, tetapi ia juga menggali

sejumlah kanal, memperbaiki pelabuhan, serta menghubungkan Kairo dan Damaskus dengan layanan burung Pos, yang hanya membutuhkan waktu empat hari. Terminal-terminal kuda didirikan di setiap pos pemberhentian yang siap mengangkutnya kapan pun.


Daulah Mamluk juga memiliki pelayanan merpati Pos. Berkat mereka, Mesir memiliki daftar burung berkualitas baik untuk memenuhi pelayanan itu, yang asalnya dikembangkan pada periode Fathimiyah. Kualitas-kulitas burung itu

didata dalam sebuah daftar khusus. Sultan Baybar Al-Bunduqdari juga membangun banyak fasilitas umum, mempercantik Masjid, menetapkan pajak untuk negara, zakat, dan sedekah. Di antara beberapa monumen arsitekturnya, seperti masjid agung di Kairo dan di Damaskus yang dibangun pada tahun 1269 M, serta sekolah yang menyandang namnaya masih bertahan hingga kini.


d. Kemajuan Peradaban Islam Daulah Mamluk

 Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, daulah Mamluk membuka hubungan dagang dengan Perancis dan Itali melalui perluasan jalur perdagangan yang sudah dirintis oleh daulah Fatimiyyah di Mesir sebelumnya. Disamping itu, hasil pertanian juga meningkat. Keberhasilan dalam bidang ekonomi ini didukung oleh pembangunan jaringan pengangkutan dan komunikasi antara kota, baik laut mahupun darat. Keteguhan angkatan laut daulah Mamluk sangat membantu pengembangan ekonominya.


 Seni Bangunan

Daulah Mamluk juga banyak mengalami kemajuan di bidang seni bangunan. Banyak arsitek dibawa ke Mesir untuk membangunkan sekolah-sekolah dan masjid-masjid yang indah. Bangunan-bangunan lain yang didirikan pada masa ini di antaranya adalah, rumah sakit, museum, perpustakaan, villa-villa, kubah, dan menara masjid.


 Ilmu Pengetahuan

Di dalam ilmu pengetahuan, Mesir menjadi tempat pelarian ilmuan-ilmuan asal Baghdad dari serangan tentera Mongol. Karena itu, ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti ilmu sejarah, kedokteran, astronomi, matematik, dan ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama besar, seperti Ibn Khalikan, Ibn Taghribardi, dan Ibn Khaldun. Di bidang

astronomi dikenal nama Nasir Al-Din Al-tusi. Di bidang kedokteran pula, Abu Hasan `Ali Al-Nafis. Sedangkan, dalam bidang ilmu keagamaan, tersohor nama Ibn Taimiyah, Al-Sayuthi, dan Ibn Hajar Al-`Asqalani.


 Budaya Politik dan Militer

Daulah Mamluk membawa warna baru dalam sejarah politik Islam. Pemerintahan dinasti ini bersifat oligarki militer, kecuali dalam waktu yang singkat ketika Qallawun (1280-1290 M) menerapkan pergantian sultan secara turun temurun. Anak Qallawun berkuasa hanya empat tahun, karena kekuasaannya direbut oleh Kitbugha (1295- 1297 M). Sistem pemerintahan oligarki ini banyak mendatangkan kemajuan di Mesir. Kedudukan amir menjadi sangat penting. Para amir berkompetisi dalam prestasi, karena mereka merupakan kandidat sultan. Kemajuan-kemajuan itu dicapai dalam bebagai

bidang, seperti konsolidasi pemerintahan, perekonomian, dan ilmu pengetahuan.


Daulah Mamluk juga memilik pengaruh besar dalam bidang militer. Para tentara yang dididik haruslah dengan tujuan untuk menjadi pasukan pendukung kebijaksanaan pemimpin. Sultan akan diangkat di antara pemimpin tentara yang

terbaik, yang paling berprestasi, dan mempunyai kemampuan untuk menghimpun kekuatan. Walaupun mereka adalah pendatang di wilayah Mesir, mereka berhasil menciptakan ikatan yang kuat berdasarkan daerah asal mereka. Daulah Mamluk juga menghasilkan buku ilmu kemiliteran. Minat para penulis semakin terpacu dengan keinginan mereka untuk mempersembahkan sebuah karya kepada kepada para sultan yang menjadi penguasa saat itu.


 Sistem Pemerintahan

Bentuk pemerintahan oligarki adalah suatu bentuk pemerintahan yang menerapkan kepemimpinan berdasarkan kekuatan dan pengaruh, bukan melalui garis keturunan. Sistem pemerintahan oligarki ini merupakan kreatifitas tokohtokoh militer daulah Mamluk yang belum pernah berlaku sebelumnya dalam perkembangan politik di pemerintahan Islam. Jika dibandingkan dengan sistim pemerintahan yang dijalankan sebelumnya, yaitu Sistem Monarki dan Sistem Aristokrasi atau pemerintahan para bangsawan, maka sistem pemerintahan Oligarki dapat dikatakan lebih demokratis. Sistem Oligarki lebih mementingkan kecakapan, kecerdasan, dan keahlian dalam peperangan. Sultan yang lemah bisa saja disingkirkan atau diturunkan dari kursi jabatannya oleh seorang tentara yang lebih kuat dan memiliki

pengaruh besar di tengah-tengah masyarakat. Kelebihan lain dari sistim oligarki ini adalah tidak adanya istilah senioritas yang berhak atas juniornya untuk menduduki jabatan sultan, melainkan lebih berdasarkan keahlian dan kepiawaian seorang tentara tersebut.


 Runtuhnya Daulah Mamluk

Kemajuan-kemajuan daulah Mamluk ini tercapai berkat kepribadian dan wibawa Sultan yang tinggi, menciptakan militer yang kuat dan menjaga kesetabilan negara yang aman dari gangguan. Akan tetapi, ketika faktor-faktor tersebut  menghilang, daulah Mamluk sedikit demi sedikit mengalami kemunduran.


Setelah membaca dan memahami bacaan di atas, silakan lanjutkan mengerjakan latihan soal berikut ini:




Silakan lihat hasil dari latihanmu pada tabel dibawah ini:


Demikianlah postingan Materi dan Latihan soal Sejarah Kebudayaan Islam kelas 8 Materi Daulah Mamluk semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus berprestasi agar Islam Jaya selamanya.

Posting Komentar untuk "Materi dan Latihan Soal SKI Kelas 8 | Daulah Mamluk"