Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Merdeka Belajar | Siswa dan Gurunya Harus Naik Kelas Dulu, Baru Bisa Terwujud

Merdeka Belajar

Merdeka belajar terdiri dari 2 kata merdeka dan belajar,  merdeka mempunyai makna bebas dan bebas itu mengarah kepada seseorang untuk merasa bahagia,  bahagia yang dirasakan oleh siapa ? tentu semua, siswa bahagia, guru bahagia, orang tua bahagia, pemerintah dan masyarakat juga bahagia.


Bukanlah suatu kebahagiaan jika salah satu merasa dirugikan atau terzolimi sedangkan makna belajar sendiri adalah perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Misalnya dari tidak baik menjadi baik ini ditinjau dari aspek sikap,  perubahan dari tidak tahu menjadi tahu bisa kita sebut ditinjau dari segi pengetahuan atau kognitifnya,  dan perubahan dari tidak terampil menjadi terampil atau dari tidak bisa menjadi bisa, kita sebut hal ini dengan istilah psikomotorik atau keterampilan.


Proses menjadi baik, menjadi tahu, dan  menjadi terampil dilalui dan dicapai dengan cara-cara yang menyenangkan inilah yang seharusnya menjadi titik utama pembelajaran Merdeka belajar.


Dalam rangka menjadi senang maka guru maupun siswa harus naik kelas dulu, naik kelas itu maksudnya memposisikan diri bahwa kegiatan belajar maupun mengajar harus menjadi hal yang menyenangkan.  yang rumusnya, Guru merasa senang saat mengajar  dan siswa merasa senang saat belajar.


Jika kedua hal ini saja,  minimal sudah terwujud maka Merdeka belajar sudah tercapai tapi kalau baru salah satunya misalnya gurunya saja yang senang sementara siswanya tidak senang atau sebaliknya gurunya yang tidak senang siswanya yang senang maka target Merdeka belajar secara sederhana belum tercapai.


Kalau guru masih menganggap bahwa ada hal yang lebih menyenangkan dari pada urusan mengajar atau mengajar masih dianggap sebagai beban bukan rekreasi ilmu maka sulit mencapai Merdeka belajar bagi guru.


Demikian juga siswa kalau belajar tidak dianggap aktivitas yang menyenangkan maka sulit akan tercapai makna Merdeka belajar bagi siswa.


Mengapa guru tidak bahagia saat mengajar  dan mengapa siswa tidak bahagia saat belajar ?


Hal ini karena standar kebahagiaan guru saat mengajar atau ekspektasi guru terhadap siswa atau kelas terlalu tinggi sehingga memunculkan kekecewaan pada saat mengajar. Hal inilah yang perlu dibenahi dari cara berfikir guru.


Bagaimana ekspektasi guru seharusnya agar standar ini tercapai dan cukup itu sudah yang membahagiakan, inilah yang perlu diajarkan kepada guru di zaman ini.


Demikian halnya dengan siswa tidak senang belajar di kelas karena ekspektasi siswa yang terlalu tinggi namun realita guru dan kelas tidak sesuai pada saat mereka berada di kelas bersama guru, inilah yang perlu diajarkan kepada siswa.


Bagaimana cara menetapkan standar atau ekspektasi agar siswa sudah merasa senang apabila ekspektasi tersebut tercapai.


Semua kita tentu tahu kalau kita mengharap sesuatu kepada orang lain untuk mengikuti kehendak kita atau ekspektasi kita maka akan memunculkan frustasi, dan  kekecewaan. Bagaimana mungkin kita memaksa atau berharap Keinginan kita diwujudkan oleh orang lain sementara kita sendiripun tidak mampu mewujudkan semua Keinginan kita.


Maka sebaiknya ekspektasi Jangan diharap  dari orang lain misalnya guru mempunyai ekspektasi jika Siswa belajar seperti ini rapi tapi seharusnya kitanya sebagai guru yang punya ekspektasi kepada diri kita sendiri misalnya saya punya ekspektasi saya datang tepat waktu.


Jadi kalau sudah bisa hadir apalagi tepat waktu syukuri, ada anak-anak tambah syukur , anak-anak tertib-rapi tambah syukur anak tidak datang semua atau masih ribut tetap harus bersyukur karena itu bukan ekspektasi kita.


Lalu apakah kita biarkan anak-anak yang ribut seperti itu tentu tidak tapi kita pahami ada proses yang perlu dilakukan sehingga kita tidak menafikan rasa syukur kita terhadap target yang sudah kita capai untuk kita syukuri.


Kita juga harus mengajarkan bagaimana belajar yang bahagia dengan anak-anak Didik. Kita bantu mereka juga berfikir agar mencintai belajar lalu membuat ekspektasi dan mulai mencapai target mereka yang Sudah mereka buat sendiri untuk standar kebahagiaan mereka misalnya akan merasa bahagia kalau mereka bisa hadir di kelas sehingga kalau sudah bisa turun ke sekolah mereka Harusnya bersyukur naik tingkat lebih tepat waktu lebih disyukuri lagi dan seterusnya.


Konsep Syukur adalah konsep bahagia juga konsep Merdeka yang dalam bahasa agama kita (Islam) ini disebut dengan Ridho.


Dengan demikian terjawab masalah kita Apakah konsep Merdeka belajar sesuai dengan konsep pendidikan Islam tentu sangat sesuai Karena nabi mengajarkan rodhitu Billahi robba wabil Islami Dina wabi Muhammadin nabiyya warasula di mana Maksudnya kita diminta untuk senang dan merasa Ridho ikhlas dengan apa yang Allah berikan kepada kita baik itu tentang aktivitas beragama Islamnya dan kita mentaati ajaran dari nabi dan rasulnya sebagai utusan Allah tentunya Konsep ini konsep yang sangat dasar boleh jadi posisi guru-guru kita tidak pada kelas ini, demikian juga anak-anak kita namun saya merasa penting menyampaikan ini agar semangat guru dama mengajar dan semangat siswa saat belajar tidak tercabut atau tercerabut dari akarnya bahwa mengajar dan belajar adalah bagian dari ibadah untuk mencapai tujuannya tujuan yakni Ridhonya Allah Subhanahu Wa Ta'ala.


Permasalahan hasil bukan masalah atau kesalahan guru atau siswa karena yang punya ilmu itu adalah Allahm yang menyebabkan atau yang bisa membuat guru bisa mengajar bukan dirinya tapi qudrah dan iradahnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga dengan siswa mereka jadi baik atau pintar atau terampil bukan karena dirinya tapi itu semua karena qudrah dan iradahnya Allah sebagai bentuk kasih sayang atau rahmatnya Allah mungkin disebabkan amalnya atau amal gurunya atau kebaikan dari orang tuanya atau doa-doa dari para pendahulunya wallahu alam bishawab sehingga  tidak ada yang akan merasa hebat karena semua kembali kepada Allah La haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim.


Demikianlah konsep dasar dalam pembentukan mindsite merdeka belajar, yang selaras dengan ajaran Islam sehingga sangat baik untuk diterapkan dan mencapai keberhasilan dan kebahagian jika Guru dan Siswa Sudah Naik Kelas atau berubah cara pandangannya. Salam Merdeka.

Posting Komentar untuk "Merdeka Belajar | Siswa dan Gurunya Harus Naik Kelas Dulu, Baru Bisa Terwujud"