Soal Jawaban dan Pembahasan Tes PPPK Perawat Ahli Pertama
Kisi-kisi materi Tes Jabatan Perawat Ahli Pertama
Kemampuan Umum:
- Praktik Keperawatan Berdasarkan Etik (Standar Profesi perawat)
- Praktik Keperawatan Berdasarkan Legal (Standar Profesi Perawat)
- Praktik Keperawatan Berdasarkan Peka Budaya (Standar Profesi Perawat)
- Area Praktik Keperawatan Profesional (Standar Profesi Perawat)
- Area Kepemimpinan dan Manajemen (Standar Profesi Perawat)
- Area Pendidikan dan Penelitian (Standar Profesi Perawat)
- Area Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional (Standar Profesi Perawat)
Kemampuan Khusus:
- Asuhan Keperawatan Medikal Bedah (Kamus Kompetensi)
- Asuhan Keperawatan Maternitas (Kamus Kompetensi)
- Asuhan Keperawatan Anak (Kamus Kompetensi)
- Asuhan Keperawatan Jiwa (Kamus Kompetensi)
- Asuhan Keperawatan Komunitas (Kamus Kompetensi)
Berikut latihan soal, jawaban dan pembahasannya.
Kompetensi: Praktik Keperawatan
Berdasarkan Etik (Standar Profesi perawat)
Soal Teori
1. Praktik Keperawatan
Berdasarkan Etik
Perawat memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan pasien. Prinsip etik
yang relevan dengan kewajiban tersebut adalah:
A. Beneficence
B. Nonmaleficence
C. Autonomy
D. Justice
E. Confidentiality
Jawaban: E
Pembahasan: Confidentiality adalah prinsip etik yang
mengharuskan perawat menjaga kerahasiaan informasi pasien, kecuali dalam
kondisi tertentu yang memerlukan pengungkapan untuk keselamatan pasien atau
orang lain.
2. Praktik Keperawatan
Berdasarkan Peka Budaya
Seorang perawat harus memahami nilai dan kepercayaan pasien dalam pemberian
asuhan keperawatan. Contoh penerapan prinsip peka budaya adalah:
A. Menentukan intervensi keperawatan sesuai standar internasional
B. Menghindari diskusi tentang agama pasien
C. Menyediakan makanan yang sesuai dengan budaya pasien
D. Memberikan perawatan seragam kepada semua pasien
E. Mengabaikan kepercayaan pasien demi efisiensi waktu
Jawaban: C
Pembahasan: Memberikan makanan yang sesuai dengan budaya
pasien mencerminkan sensitivitas budaya, yang penting untuk membangun
kepercayaan dan kenyamanan pasien dalam proses perawatan.
3. Area Praktik Keperawatan
Profesional
Area praktik keperawatan profesional meliputi:
A. Hanya asuhan keperawatan individu
B. Asuhan keperawatan individu, keluarga, dan komunitas
C. Hanya asuhan keperawatan di fasilitas kesehatan
D. Penelitian tanpa implementasi
E. Pendidikan tanpa pengembangan profesional
Jawaban: B
Pembahasan: Standar profesi perawat mencakup asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga, dan komunitas untuk meningkatkan
kesehatan secara menyeluruh.
4. Area Kepemimpinan dan
Manajemen
Fungsi utama perawat dalam kepemimpinan adalah:
A. Memberikan semua tanggung jawab kepada staf junior
B. Mengabaikan konflik dalam tim
C. Mengutamakan efisiensi tanpa mempertimbangkan keselamatan
D. Menginspirasi dan memotivasi anggota tim
E. Menghindari pengambilan keputusan kritis
Jawaban: D
Pembahasan: Pemimpin yang efektif menginspirasi dan memotivasi
timnya untuk mencapai tujuan bersama, terutama dalam pelayanan keperawatan.
5. Asuhan Keperawatan Jiwa
Pendekatan yang paling efektif untuk mengatasi pasien dengan gejala ansietas
berat adalah:
A. Memberikan ceramah panjang tentang kesehatan
B. Menunda pemberian intervensi
C. Menggunakan komunikasi terapeutik dan mendengarkan secara aktif
D. Menyediakan obat tanpa penjelasan
E. Meninggalkan pasien untuk memberi waktu sendiri
Jawaban: C
Pembahasan: Komunikasi terapeutik membantu pasien
mengungkapkan kekhawatiran, sementara mendengarkan secara aktif menunjukkan
empati dan dukungan.
Soal Kasus/Teknis
6. Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah
Pasien pascaoperasi abdominal mengalami distensi abdomen. Tindakan pertama
yang harus dilakukan perawat adalah:
A. Memberikan cairan infus tambahan
B. Memberikan obat pencahar
C. Memberikan antibiotik
D. Mengukur dan mencatat tanda-tanda vital serta konsultasi ke dokter
E. Memindahkan pasien ke ICU
Jawaban: D
Pembahasan: Distensi abdomen memerlukan pengkajian awal
seperti pengukuran tanda-tanda vital untuk menentukan tindakan lebih lanjut.
7. Asuhan Keperawatan
Maternitas
Seorang ibu postpartum mengalami perdarahan hebat. Prioritas intervensi
perawat adalah:
A. Melakukan pijat uterus untuk menghentikan perdarahan
B. Memberikan cairan oral
C. Memberikan analgesik
D. Mengukur berat badan ibu
E. Membantu ibu duduk tegak
Jawaban: A
Pembahasan: Pijat uterus adalah langkah pertama yang efektif
untuk mengatasi perdarahan postpartum akibat atonia uteri.
8. Asuhan Keperawatan Anak
Seorang anak dengan demam tinggi menunjukkan tanda dehidrasi. Intervensi
yang paling tepat adalah:
A. Memberikan makanan padat tinggi protein
B. Meningkatkan asupan cairan oral jika memungkinkan
C. Memberikan antibiotik tanpa resep dokter
D. Meminta keluarga untuk menunggu tanpa intervensi
E. Memberikan cairan infus tanpa evaluasi medis
Jawaban: B
Pembahasan: Peningkatan asupan cairan oral dapat membantu
mengatasi dehidrasi, terutama pada anak dengan demam.
9. Asuhan Keperawatan
Komunitas
Dalam upaya pencegahan malaria di komunitas endemik, prioritas intervensi
perawat adalah:
A. Memberikan antibiotik kepada seluruh warga
B. Mendirikan klinik di setiap rumah
C. Memberikan edukasi tentang penggunaan kelambu berinsektisida
D. Menyediakan akses ke peralatan medis canggih
E. Melarang warga beraktivitas di luar rumah
Jawaban: C
Pembahasan: Penggunaan kelambu berinsektisida adalah
intervensi pencegahan malaria yang efektif di komunitas endemik.
10. Asuhan Keperawatan Jiwa
Pasien dengan depresi berat menyatakan keinginan untuk mengakhiri hidupnya.
Tindakan awal yang harus dilakukan perawat adalah:
A. Memberikan obat antidepresan segera
B. Mengamankan pasien dan segera melaporkan ke dokter atau tim
kesehatan jiwa
C. Mengabaikan pernyataan pasien untuk menghindari tekanan lebih lanjut
D. Membiarkan pasien untuk beristirahat sendiri
E. Mengalihkan perhatian pasien dengan aktivitas fisik berat
Jawaban: B
Pembahasan: Ancaman bunuh diri memerlukan tindakan segera,
termasuk pengamanan dan pelaporan kepada tim kesehatan jiwa untuk mencegah
kejadian fatal.
Kompetensi: Praktik Keperawatan Berdasarkan Legal (Standar Profesi
Perawat):
Soal Teori
1. Regulasi Praktik Keperawatan
Siapa yang berwenang mengeluarkan Surat Tanda Registrasi (STR) untuk
perawat?
A. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
B. Kementerian Kesehatan
C. Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI)
D. Dinas Kesehatan Provinsi
E. Rumah Sakit Tempat Praktik
Jawaban: C
Pembahasan: STR dikeluarkan oleh Konsil Tenaga Kesehatan
Indonesia (KTKI) berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan.
2. SIPP dan STR
Apa fungsi utama dari Surat Izin Praktik Perawat (SIPP)?
A. Mengatur jadwal praktik perawat
B. Memberikan izin resmi untuk praktik di fasilitas kesehatan tertentu
C. Membuktikan keanggotaan di PPNI
D. Menjamin legalitas lulusan pendidikan keperawatan
E. Menentukan kompetensi teknis perawat
Jawaban: B
Pembahasan: SIPP adalah dokumen resmi yang mengizinkan perawat
menjalankan praktik di fasilitas kesehatan tertentu sesuai dengan STR yang
dimiliki.
3. Perlindungan Hukum
Perawat
Menurut UU Keperawatan, perawat yang melaksanakan tugas sesuai standar
profesi akan mendapatkan:
A. Penghargaan dari rumah sakit
B. Perlindungan dari organisasi profesi
C. Perlindungan hukum
D. Kenaikan pangkat otomatis
E. Lisensi tambahan
Jawaban: C
Pembahasan: Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Pasal 30
memberikan perlindungan hukum kepada perawat yang bekerja sesuai standar
profesi dan regulasi yang berlaku.
4. Kode Etik Keperawatan
Salah satu prinsip dalam kode etik keperawatan adalah:
A. Mengutamakan keluarga pasien
B. Mengutamakan kesejahteraan pasien
C. Mengikuti perintah dokter tanpa bertanya
D. Meningkatkan keuntungan fasilitas kesehatan
E. Mengutamakan prosedur administratif
Jawaban: B
Pembahasan: Kesejahteraan pasien adalah prioritas utama dalam
praktik keperawatan sesuai dengan kode etik profesi.
5. Standar Legal Keperawatan
Undang-Undang yang menjadi dasar hukum profesi perawat di Indonesia adalah:
A. UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
B. UU Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
C. UU Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
D. UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
E. UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Jawaban: B
Pembahasan: UU Nomor 38 Tahun 2014 adalah landasan utama dalam
pengaturan profesi keperawatan di Indonesia.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Penolakan Pasien
Seorang perawat diminta memberikan perawatan di rumah pasien tanpa memiliki
SIPP. Apa yang harus dilakukan?
A. Melakukan perawatan karena diminta pasien
B. Meminta surat tertulis dari pasien
C. Melaporkan ke Dinas Kesehatan
D. Menolak memberikan perawatan karena melanggar hukum
E. Menghubungi kepala fasilitas kesehatan
Jawaban: D
Pembahasan: Perawat tidak boleh memberikan layanan keperawatan
di luar fasilitas kesehatan tanpa SIPP, sesuai dengan regulasi yang berlaku.
7. Kasus: Keluhan Pasien
Pasien mengeluh tentang tindakan perawat yang menyebabkan rasa sakit
berlebih. Apa yang harus dilakukan perawat untuk menghindari risiko hukum?
A. Membela diri kepada pasien
B. Mendokumentasikan tindakan secara detail dan sesuai standar prosedur
C. Mengabaikan keluhan pasien
D. Mengalihkan tanggung jawab ke dokter
E. Meminta pasien menandatangani surat pernyataan
Jawaban: B
Pembahasan: Dokumentasi yang baik dan sesuai prosedur adalah
bukti utama yang melindungi perawat dari risiko hukum.
8. Kasus: Kegawatdaruratan
Seorang pasien tidak sadarkan diri di tempat umum. Apa langkah pertama
perawat sesuai regulasi?
A. Menunggu instruksi dari dokter
B. Menelpon pihak rumah sakit terlebih dahulu
C. Memberikan pertolongan pertama sesuai kompetensi
D. Menghubungi keluarga pasien terlebih dahulu
E. Meminta izin dari orang di sekitar
Jawaban: C
Pembahasan: Dalam situasi darurat, perawat wajib memberikan
pertolongan pertama sesuai kompetensi, seperti yang diatur dalam standar
profesi.
9. Kasus: Rekam Medis
Seorang pasien meminta rekam medis asli kepada perawat. Apa tindakan yang
sesuai hukum?
A. Menolak memberikan informasi rekam medis
B. Memberikan rekam medis asli kepada pasien
C. Mengarahkan pasien untuk meminta izin kepada dokter
D. Memberikan salinan rekam medis sesuai prosedur rumah sakit
E. Menyerahkan keputusan kepada kepala ruangan
Jawaban: D
Pembahasan: Rekam medis adalah milik fasilitas kesehatan.
Pasien hanya berhak mendapatkan salinan rekam medis sesuai prosedur.
10. Kasus: Pelaksanaan
Tindakan Invasif
Seorang perawat melakukan tindakan invasif tanpa persetujuan pasien. Apa
konsekuensi yang mungkin terjadi?
A. Pasien tidak akan protes
B. Tidak ada sanksi jika tindakan berhasil
C. Perawat hanya mendapat teguran lisan
D. Perawat dapat dituntut secara hukum karena melanggar hak pasien
E. Dokter akan bertanggung jawab penuh
Jawaban: D
Pembahasan: Tindakan invasif tanpa persetujuan melanggar hak
pasien dan dapat berujung pada tuntutan hukum sesuai regulasi.
Kompetensi: Praktik
Keperawatan Berdasarkan Peka Budaya (Standar Profesi Perawat)
Soal Teori
1. Definisi Kepekaan Budaya
Apa yang dimaksud dengan kepekaan budaya dalam praktik keperawatan?
A. Memprioritaskan budaya perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
B. Kemampuan memahami dan menghormati nilai, kepercayaan, dan praktik
budaya pasien
C. Menyesuaikan seluruh layanan dengan budaya rumah sakit
D. Memberikan asuhan keperawatan yang seragam untuk semua pasien
E. Memastikan keluarga pasien menerima budaya rumah sakit
Jawaban: B
Pembahasan: Kepekaan budaya melibatkan pemahaman dan
penghormatan terhadap latar belakang budaya pasien untuk memastikan pelayanan
keperawatan yang holistik dan manusiawi.
2. Elemen Kepekaan Budaya
Salah satu elemen penting dalam kepekaan budaya adalah:
A. Mengabaikan nilai budaya pasien jika tidak sesuai standar medis
B. Mengutamakan budaya tempat kerja dalam setiap tindakan
C. Mengidentifikasi nilai, kebiasaan, dan kepercayaan pasien terkait
kesehatannya
D. Memaksakan budaya mayoritas kepada pasien
E. Mengikuti instruksi dokter tanpa mempertimbangkan budaya pasien
Jawaban: C
Pembahasan: Perawat perlu memahami elemen-elemen budaya pasien
seperti nilai, kebiasaan, dan kepercayaan untuk memberikan asuhan yang sesuai.
3. Prinsip Utama Keperawatan
Peka Budaya
Prinsip utama dalam keperawatan peka budaya adalah:
A. Menyesuaikan semua prosedur rumah sakit dengan budaya pasien
B. Mengutamakan agama pasien dalam semua tindakan
C. Menghormati perbedaan dan mengakomodasi kebutuhan budaya pasien
D. Memberikan pelatihan budaya kepada pasien
E. Memprioritaskan pasien dari kelompok budaya tertentu
Jawaban: C
Pembahasan: Keperawatan peka budaya didasarkan pada
penghormatan dan akomodasi terhadap kebutuhan budaya pasien.
4. Kepercayaan dalam Layanan
Keperawatan
Bagaimana seorang perawat dapat meningkatkan kepercayaan pasien dari latar belakang
budaya yang berbeda?
A. Memberikan asuhan yang sesuai dengan budaya perawat
B. Mendengarkan pasien secara aktif dan menunjukkan empati
C. Meminta pasien mengikuti aturan rumah sakit tanpa pengecualian
D. Membatasi diskusi budaya selama proses perawatan
E. Menghindari interaksi yang membahas budaya
Jawaban: B
Pembahasan: Mendengarkan secara aktif dan menunjukkan empati
membantu pasien merasa dihargai dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap
layanan keperawatan.
5. Kendala Kepekaan Budaya
Apa kendala utama dalam penerapan kepekaan budaya di fasilitas kesehatan?
A. Kurangnya dukungan dari keluarga pasien
B. Ketidaktahuan atau stereotip terhadap budaya pasien
C. Kurangnya pasien dari latar belakang budaya tertentu
D. Penolakan pasien terhadap budaya rumah sakit
E. Terbatasnya akses pasien terhadap fasilitas kesehatan
Jawaban: B
Pembahasan: Stereotip dan ketidaktahuan terhadap budaya pasien
sering menjadi kendala utama dalam memberikan asuhan keperawatan yang peka
budaya.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Pantangan Makanan
Seorang pasien Muslim menolak makanan yang diberikan rumah sakit karena
mengandung babi. Apa tindakan perawat yang peka budaya?
A. Memaksa pasien makan makanan yang tersedia
B. Menginformasikan bahwa makanan tersebut sesuai dengan gizi pasien
C. Mengganti makanan sesuai dengan kebutuhan budaya dan kepercayaan
pasien
D. Meminta keluarga pasien membawa makanan sendiri
E. Mengabaikan keluhan pasien karena tidak relevan secara medis
Jawaban: C
Pembahasan: Memberikan makanan yang sesuai dengan budaya
pasien adalah bagian dari kepekaan budaya.
7. Kasus: Ritual Keagamaan
Seorang pasien meminta waktu untuk melakukan ritual keagamaan di tengah
jadwal pemeriksaan. Apa yang sebaiknya dilakukan perawat?
A. Menunda ritual hingga pemeriksaan selesai
B. Mengatur ulang jadwal pemeriksaan untuk mengakomodasi ritual pasien
C. Membiarkan pasien melewatkan ritualnya
D. Menginstruksikan pasien untuk melakukan ritual di waktu yang lebih fleksibel
E. Melarang ritual di area fasilitas kesehatan
Jawaban: B
Pembahasan: Mengatur ulang jadwal menunjukkan penghormatan
terhadap kepercayaan pasien.
8. Kasus: Bahasa Pasien
Seorang pasien tidak fasih berbahasa Indonesia. Apa langkah yang paling
efektif bagi perawat?
A. Menggunakan bahasa medis yang umum
B. Meminta pasien mencari penerjemah sendiri
C. Menggunakan penerjemah profesional atau anggota keluarga pasien
D. Memberikan instruksi dalam bahasa Indonesia sederhana
E. Mengabaikan komunikasi verbal
Jawaban: C
Pembahasan: Penerjemah membantu memastikan komunikasi efektif
dan memberikan asuhan keperawatan yang tepat.
9. Kasus: Pakaian
Tradisional
Seorang pasien wanita meminta tetap mengenakan pakaian tradisionalnya selama
dirawat. Apa langkah perawat?
A. Melarang pakaian tradisional karena tidak sesuai prosedur
B. Mengakomodasi permintaan pasien selama tidak mengganggu perawatan
medis
C. Menginstruksikan pasien mengganti pakaian sesuai aturan rumah sakit
D. Membiarkan pasien tanpa mendokumentasikan keputusannya
E. Menyuruh keluarga membawa pakaian tambahan
Jawaban: B
Pembahasan: Mengakomodasi kebutuhan pakaian tradisional pasien
menunjukkan penghormatan terhadap budaya mereka.
10. Kasus: Tindakan Invasif
Seorang pasien menolak tindakan invasif tertentu karena alasan budaya. Apa
yang harus dilakukan perawat?
A. Memaksa pasien menerima tindakan
B. Mendiskusikan alternatif tindakan dengan pasien dan tim medis
C. Menyalahkan pasien karena menghambat perawatan
D. Menghindari melibatkan keluarga pasien
E. Mengabaikan pandangan budaya pasien
Jawaban: B
Pembahasan: Diskusi alternatif menunjukkan penghormatan
terhadap budaya pasien dan memastikan keputusan yang aman secara medis.
Kompetensi: Area
Praktik Keperawatan Profesional (Standar Profesi Perawat)
Soal Teori
1. Pengertian Praktik
Keperawatan Profesional
Apa yang dimaksud dengan praktik keperawatan profesional?
A. Praktik keperawatan berdasarkan pengalaman pribadi
B. Pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai standar profesi, kode etik,
dan peraturan perundang-undangan
C. Pelayanan kesehatan dengan fokus pada administrasi rumah sakit
D. Pelaksanaan tindakan medis oleh perawat
E. Praktik keperawatan yang mengikuti arahan dokter tanpa pengecualian
Jawaban: B
Pembahasan: Praktik keperawatan profesional melibatkan asuhan
yang sesuai dengan standar profesi, kode etik, dan hukum untuk memastikan
pelayanan berkualitas tinggi.
2. Tujuan Utama Praktik
Keperawatan Profesional
Tujuan utama praktik keperawatan profesional adalah:
A. Meningkatkan pendapatan rumah sakit
B. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan berbasis
pasien
C. Mempercepat waktu pemulihan pasien
D. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan
E. Meningkatkan jumlah pasien rumah sakit
Jawaban: B
Pembahasan: Praktik keperawatan profesional bertujuan
memberikan pelayanan yang aman, efektif, dan sesuai kebutuhan pasien.
3. Karakteristik Perawat
Profesional
Salah satu karakteristik perawat profesional adalah:
A. Mengutamakan kepentingan pribadi dalam pelayanan
B. Memiliki keterampilan klinis, empati, dan kemampuan komunikasi yang
baik
C. Mengikuti prosedur rumah sakit tanpa mempertimbangkan kondisi pasien
D. Fokus pada penyelesaian tugas administratif
E. Menyelesaikan pelayanan secepat mungkin
Jawaban: B
Pembahasan: Perawat profesional memiliki keterampilan klinis
yang kuat, empati, dan komunikasi yang efektif untuk mendukung asuhan pasien.
4. Aspek Penting dalam
Praktik Profesional
Apa aspek penting dalam praktik keperawatan profesional?
A. Penggunaan teknologi canggih
B. Pengabaian kode etik jika mendesak
C. Fokus pada tugas non-klinis
D. Kepatuhan terhadap standar profesi dan peraturan perundang-undangan
E. Mengutamakan jumlah pasien yang dirawat
Jawaban: D
Pembahasan: Kepatuhan terhadap standar profesi dan hukum
adalah inti dari praktik profesional untuk memastikan asuhan yang aman dan
berkualitas.
5. Standar Praktik
Keperawatan Profesional
Salah satu standar dalam praktik keperawatan profesional adalah:
A. Memberikan pelayanan berdasarkan intuisi
B. Melaksanakan proses keperawatan yang terstruktur dan berbasis bukti
C. Mengikuti arahan dokter tanpa mempertimbangkan kondisi pasien
D. Mengabaikan kebutuhan pasien dalam situasi darurat
E. Fokus pada tugas administrasi
Jawaban: B
Pembahasan: Proses keperawatan berbasis bukti memastikan
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Informed Consent
Seorang pasien membutuhkan tindakan keperawatan invasif. Apa yang harus
dilakukan perawat profesional sebelum tindakan dilakukan?
A. Melakukan tindakan tanpa perlu diskusi
B. Meminta keluarga pasien memberikan persetujuan tanpa menjelaskan prosedur
C. Memberikan penjelasan detail mengenai tindakan, risiko, dan manfaat
untuk mendapatkan informed consent
D. Meminta dokter langsung melakukan tindakan
E. Menghindari penjelasan untuk menghindari kebingungan pasien
Jawaban: C
Pembahasan: Informed consent adalah aspek penting dalam
praktik keperawatan profesional untuk menghormati hak pasien.
7. Kasus: Tindakan Darurat
Dalam situasi darurat, seorang pasien tidak responsif dan tidak ada keluarga
yang dapat dimintai persetujuan. Apa yang harus dilakukan perawat profesional?
A. Menunda tindakan hingga keluarga hadir
B. Melakukan tindakan darurat untuk menyelamatkan nyawa pasien
berdasarkan prinsip beneficence
C. Menghubungi dokter dan menunggu instruksi
D. Membiarkan pasien hingga mendapatkan persetujuan keluarga
E. Membuat catatan penundaan prosedur
Jawaban: B
Pembahasan: Dalam situasi darurat, tindakan untuk menyelamatkan
nyawa pasien dapat dilakukan sesuai prinsip beneficence dan standar hukum.
8. Kasus: Kesalahan Medis
Seorang perawat menyadari bahwa ia memberikan obat yang salah dosis kepada
pasien. Apa yang harus dilakukan sesuai dengan praktik profesional?
A. Menyembunyikan kesalahan agar tidak memengaruhi reputasi
B. Memberitahu pasien dan meminta maaf tanpa melapor
C. Melapor kepada atasan dan membuat laporan insiden untuk tindakan
korektif
D. Membuat catatan pribadi tanpa melapor
E. Mengabaikan kesalahan karena pasien tidak menunjukkan gejala
Jawaban: C
Pembahasan: Melaporkan kesalahan adalah bagian dari tanggung
jawab profesional untuk menjaga keamanan pasien dan melakukan perbaikan sistem.
9. Kasus: Pelayanan Penuh
Empati
Seorang pasien dengan diagnosis terminal merasa cemas dan takut. Apa langkah
terbaik bagi perawat?
A. Memberikan obat penenang tanpa diskusi
B. Mengabaikan keluhan pasien untuk fokus pada tindakan medis
C. Memberikan motivasi tanpa mendengarkan kekhawatiran pasien
D. Mendengarkan kekhawatiran pasien secara aktif dan memberikan
dukungan emosional
E. Meminta keluarga untuk menenangkan pasien
Jawaban: D
Pembahasan: Empati adalah bagian penting dari praktik
keperawatan profesional, terutama untuk pasien dengan kondisi terminal.
10. Kasus: Pelayanan
Berbasis Bukti
Seorang pasien memerlukan perawatan luka yang baru diadopsi dalam standar
keperawatan. Apa langkah perawat profesional?
A. Menggunakan metode lama yang lebih nyaman
B. Meminta dokter untuk memberikan arahan
C. Menggunakan metode baru sesuai dengan bukti ilmiah terbaru
D. Mengabaikan metode baru karena kurang pengalaman
E. Menunggu arahan dari pimpinan unit
Jawaban: C
Pembahasan: Praktik keperawatan profesional harus didasarkan
pada bukti ilmiah terbaru untuk memastikan efektivitas dan keamanan.
Kompetensi: Area
Kepemimpinan dan Manajemen (Standar Profesi Perawat)
Soal Teori
1. Definisi Kepemimpinan
dalam Keperawatan
Kepemimpinan dalam keperawatan adalah kemampuan untuk:
A. Mengatur jadwal shift kerja perawat
B. Memberikan perintah tanpa diskusi
C. Memandu, memotivasi, dan memengaruhi tim keperawatan untuk mencapai
tujuan asuhan keperawatan yang optimal
D. Mengambil semua keputusan tanpa melibatkan tim
E. Fokus pada evaluasi administrasi rumah sakit
Jawaban: C
Pembahasan: Kepemimpinan dalam keperawatan melibatkan memandu
dan memotivasi tim untuk memberikan pelayanan berkualitas sesuai dengan tujuan
organisasi.
2. Peran Perawat Sebagai
Manajer
Salah satu peran perawat sebagai manajer adalah:
A. Menyusun dokumen tanpa interaksi dengan pasien
B. Fokus pada pengelolaan keuangan rumah sakit
C. Mengelola sumber daya manusia dan materi untuk mendukung pelayanan
keperawatan
D. Mengambil semua keputusan klinis tanpa melibatkan anggota tim
E. Meningkatkan produktivitas administrasi
Jawaban: C
Pembahasan: Sebagai manajer, perawat bertanggung jawab untuk
memastikan penggunaan sumber daya yang efektif demi pelayanan optimal.
3. Gaya Kepemimpinan dalam
Keperawatan
Gaya kepemimpinan transformasional dalam keperawatan adalah:
A. Memberikan arahan yang tegas tanpa diskusi
B. Memotivasi tim dengan ancaman atau sanksi
C. Menginspirasi dan memotivasi anggota tim untuk mencapai tujuan
bersama
D. Fokus pada aturan tanpa memperhatikan inovasi
E. Menyelesaikan semua tugas secara individual
Jawaban: C
Pembahasan: Kepemimpinan transformasional menginspirasi dan
memotivasi tim untuk berinovasi dan bekerja secara kolaboratif.
4. Proses Manajemen dalam
Keperawatan
Tahapan pertama dalam proses manajemen keperawatan adalah:
A. Pengorganisasian
B. Pengendalian
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan
E. Evaluasi
Jawaban: C
Pembahasan: Proses manajemen dimulai dengan perencanaan untuk
menentukan tujuan dan strategi yang akan digunakan.
5. Kompetensi Kepemimpinan
Perawat
Salah satu kompetensi utama kepemimpinan perawat adalah:
A. Menguasai teknologi terbaru
B. Fokus pada pencapaian individu
C. Kemampuan komunikasi dan pengambilan keputusan
D. Mengabaikan masukan dari anggota tim
E. Meningkatkan tuntutan kerja tim
Jawaban: C
Pembahasan: Komunikasi yang efektif dan kemampuan pengambilan
keputusan adalah inti dari kepemimpinan yang sukses dalam keperawatan.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Konflik Tim
Keperawatan
Seorang perawat senior dan junior mengalami konflik dalam tim keperawatan.
Apa tindakan terbaik yang dapat dilakukan oleh kepala ruangan?
A. Membiarkan konflik selesai sendiri
B. Mengadakan mediasi untuk mendiskusikan solusi yang saling
menguntungkan
C. Memberikan sanksi kepada perawat junior
D. Memindahkan salah satu perawat ke unit lain
E. Mengabaikan konflik selama tidak memengaruhi pasien
Jawaban: B
Pembahasan: Mediasi adalah pendekatan efektif untuk
menyelesaikan konflik dan menciptakan suasana kerja yang harmonis.
7. Kasus: Delegasi Tugas
Seorang kepala ruangan ingin mendelegasikan tugas kepada perawat junior. Apa
yang harus diperhatikan?
A. Memberikan semua tugas tanpa panduan
B. Menyerahkan tugas tanpa batas waktu
C. Menyesuaikan tugas dengan kemampuan dan wewenang perawat junior
D. Mengandalkan perawat junior untuk menyelesaikan semua tugas
E. Memberikan tugas tanpa evaluasi
Jawaban: C
Pembahasan: Delegasi yang efektif melibatkan pemberian tugas
yang sesuai dengan kompetensi dan batas kewenangan perawat.
8. Kasus: Pengelolaan Krisis
Dalam kondisi darurat dengan pasien yang banyak, kepala ruangan harus:
A. Menunggu instruksi dari manajemen atas
B. Mengalihkan semua pasien ke unit lain
C. Memprioritaskan pasien sesuai tingkat keparahan dan mengatur sumber
daya secara efisien
D. Meminta tim bekerja lembur tanpa perencanaan
E. Menunda semua prosedur untuk menenangkan situasi
Jawaban: C
Pembahasan: Pengelolaan krisis memerlukan prioritas yang jelas
dan penggunaan sumber daya yang tepat untuk memastikan pelayanan optimal.
9. Kasus: Evaluasi Kinerja
Kepala ruangan melakukan evaluasi kinerja tim keperawatan. Apa yang harus
dilakukan?
A. Memberikan kritik secara terbuka di depan semua anggota tim
B. Menghindari evaluasi untuk menjaga keharmonisan tim
C. Memberikan umpan balik secara spesifik dan membangun kepada setiap
anggota tim
D. Fokus pada kesalahan tanpa memberikan solusi
E. Menyusun laporan tanpa masukan dari anggota tim
Jawaban: C
Pembahasan: Umpan balik yang spesifik dan membangun membantu
anggota tim untuk meningkatkan kinerjanya.
10. Kasus: Kepemimpinan
dalam Perubahan
Rumah sakit tempat Anda bekerja menerapkan sistem teknologi baru dalam
keperawatan. Apa yang harus dilakukan oleh kepala ruangan?
A. Mengabaikan penerapan teknologi baru
B. Memberikan pelatihan dan mendukung adaptasi tim terhadap teknologi
baru
C. Meminta anggota tim belajar sendiri
D. Memastikan hanya anggota tim tertentu yang menggunakannya
E. Menunda penerapan teknologi hingga semua nyaman
Jawaban: B
Pembahasan: Mendukung tim melalui pelatihan dan adaptasi
memastikan penerapan teknologi baru berjalan lancar dan efektif.
Kompetensi: Area
Pendidikan dan Penelitian (Standar Profesi Perawat)
Soal Teori
1. Pentingnya Penelitian
dalam Keperawatan
Tujuan utama dari penelitian dalam keperawatan adalah:
A. Meningkatkan karier perawat secara individu
B. Mengurangi biaya operasional rumah sakit
C. Mengembangkan pengetahuan berbasis bukti untuk meningkatkan praktik
keperawatan
D. Memperkenalkan alat kesehatan terbaru
E. Fokus pada studi administrasi kesehatan
Jawaban: C
Pembahasan: Penelitian keperawatan bertujuan untuk
menghasilkan bukti ilmiah yang dapat digunakan untuk meningkatkan praktik
keperawatan dan hasil asuhan pasien.
2. Jenis Penelitian dalam
Keperawatan
Penelitian kuantitatif dalam keperawatan bertujuan untuk:
A. Menggali makna pengalaman pasien
B. Menjelaskan fenomena keperawatan secara mendalam
C. Mengukur hubungan antara variabel dan menghasilkan data numerik
D. Melakukan analisis dokumen sejarah
E. Menulis narasi pengalaman klinis
Jawaban: C
Pembahasan: Penelitian kuantitatif menggunakan data numerik
untuk mengukur hubungan atau efek antarvariabel.
3. Prinsip Pendidikan
Keperawatan
Pendidikan keperawatan berkelanjutan bertujuan untuk:
A. Menggantikan pelatihan formal
B. Menambah beban kerja perawat
C. Meningkatkan kompetensi perawat agar tetap sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi
D. Memastikan perawat tetap berada di posisi saat ini
E. Mengurangi waktu kerja klinis
Jawaban: C
Pembahasan: Pendidikan keperawatan berkelanjutan bertujuan
untuk menjaga profesionalisme perawat melalui peningkatan kompetensi yang
relevan dengan perkembangan terkini.
4. Elemen Utama Penelitian
Keperawatan
Apa elemen utama yang harus diperhatikan dalam penelitian keperawatan?
A. Kecepatan dalam menyelesaikan penelitian
B. Dukungan dari rekan sejawat
C. Pemilihan topik berdasarkan minat pribadi
D. Validitas, reliabilitas, dan etika penelitian
E. Popularitas hasil penelitian
Jawaban: D
Pembahasan: Validitas dan reliabilitas memastikan kualitas
penelitian, sementara etika menjamin perlindungan terhadap subjek penelitian.
5. Metode Pendidikan dalam
Keperawatan
Salah satu metode pendidikan yang efektif untuk perawat adalah:
A. Ceramah satu arah tanpa diskusi
B. Membaca jurnal tanpa bimbingan
C. Pelatihan berbasis simulasi dan diskusi interaktif
D. Pemberian tugas mandiri tanpa evaluasi
E. Penugasan tanpa panduan
Jawaban: C
Pembahasan: Metode simulasi memungkinkan perawat untuk
berlatih dalam situasi yang menyerupai kondisi klinis nyata, sehingga
meningkatkan keterampilan mereka.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Peningkatan
Kompetensi Perawat
Seorang perawat ingin meningkatkan kompetensinya di bidang keperawatan
komunitas. Langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah:
A. Membaca artikel di internet tanpa pelatihan tambahan
B. Mengikuti seminar keperawatan komunitas tanpa praktik
C. Bergabung dengan pelatihan sertifikasi keperawatan komunitas yang diakui
D. Menunggu penugasan dari rumah sakit
E. Mengamati rekan sejawat yang bekerja di komunitas
Jawaban: C
Pembahasan: Pelatihan sertifikasi memberikan dasar teori dan
praktik yang dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi di bidang tertentu.
7. Kasus: Penelitian
Keperawatan
Dalam sebuah penelitian keperawatan, seorang peneliti menemukan data yang
bertentangan dengan hipotesis awal. Apa yang seharusnya dilakukan?
A. Mengabaikan data yang bertentangan
B. Mengubah hipotesis agar sesuai dengan data
C. Melaporkan hasil sesuai data yang ditemukan untuk menjaga integritas
penelitian
D. Menunda penelitian hingga data mendukung hipotesis
E. Menghentikan penelitian sepenuhnya
Jawaban: C
Pembahasan: Penelitian yang baik harus melaporkan hasil sesuai
data yang diperoleh, meskipun hasilnya bertentangan dengan hipotesis awal.
8. Kasus: Pendidikan
Berbasis Bukti
Seorang perawat ingin mengajarkan praktik berbasis bukti (evidence-based
practice) kepada timnya. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah:
A. Membagikan jurnal penelitian terbaru
B. Memberikan instruksi tanpa melibatkan tim
C. Mengidentifikasi masalah klinis yang relevan dan menyusun pertanyaan
berbasis bukti
D. Mengandalkan pengalaman pribadi sebagai bahan ajar
E. Menugaskan tim membaca panduan tanpa diskusi
Jawaban: C
Pembahasan: Evidence-based practice dimulai dengan
identifikasi masalah klinis dan penyusunan pertanyaan penelitian yang relevan.
9. Kasus: Penelitian tentang
Kesejahteraan Pasien
Seorang perawat ingin melakukan penelitian tentang hubungan antara kepuasan
pasien dan komunikasi perawat. Variabel independennya adalah:
A. Kepuasan pasien
B. Hasil pengobatan
C. Komunikasi perawat
D. Tingkat keparahan penyakit
E. Durasi rawat inap
Jawaban: C
Pembahasan: Variabel independen adalah faktor yang
dimanipulasi atau diamati pengaruhnya terhadap variabel dependen, dalam hal ini
kepuasan pasien.
10. Kasus: Evaluasi Program
Pelatihan
Sebuah program pelatihan keperawatan selesai dilaksanakan. Apa langkah yang
harus dilakukan untuk mengevaluasi keberhasilannya?
A. Membandingkan hasil dengan program pelatihan lain
B. Mengandalkan opini peserta tanpa data
C. Mengukur keterampilan peserta sebelum dan sesudah pelatihan melalui
asesmen yang relevan
D. Mengabaikan evaluasi dan langsung menerapkan pelatihan baru
E. Fokus pada masukan manajer rumah sakit
Jawaban: C
Pembahasan: Evaluasi yang valid membutuhkan data sebelum dan
sesudah pelatihan untuk mengukur perubahan keterampilan atau pengetahuan.
Kompetensi: Area
Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional (Standar Profesi Perawat)
Soal Teori
1. Pengembangan Diri dalam
Keperawatan
Salah satu cara perawat dapat mengembangkan kualitas personal dan
profesional mereka adalah dengan:
A. Menghindari kritik dan umpan balik
B. Mengikuti perkembangan terbaru dalam praktik keperawatan dan teknologi
kesehatan
C. Fokus pada tugas rutin tanpa memperbaharui pengetahuan
D. Mengabaikan perawatan diri
E. Menunggu evaluasi dari atasan
Jawaban: B
Pembahasan: Mengikuti perkembangan terkini dalam praktik
keperawatan membantu perawat untuk tetap kompeten dan siap dalam menghadapi
perubahan dalam dunia medis dan perawatan kesehatan.
2. Profesionalisme Perawat
Salah satu ciri profesionalisme yang harus dimiliki oleh perawat adalah:
A. Menjaga jarak emosional dengan pasien
B. Menghindari komunikasi dengan tim medis lainnya
C. Menjalankan tugas tanpa mempertimbangkan kebutuhan pasien
D. Menjaga etika, integritas, dan komitmen terhadap pasien
E. Menunda pekerjaan agar tidak terburu-buru
Jawaban: D
Pembahasan: Profesionalisme dalam keperawatan mencakup etika,
integritas, dan komitmen terhadap pasien untuk memberikan pelayanan terbaik
dengan mempertimbangkan hak-hak mereka.
3. Pengembangan Kompetensi
Perawat
Komponen utama dalam pengembangan kompetensi perawat adalah:
A. Pelatihan yang hanya bersifat formal
B. Pengalaman klinis yang relevan dan pendidikan berkelanjutan
C. Pembayaran yang memadai
D. Menghindari perubahan dalam praktik keperawatan
E. Fokus hanya pada keterampilan teknis
Jawaban: B
Pembahasan: Pengalaman klinis yang relevan dan pendidikan
berkelanjutan memungkinkan perawat untuk terus meningkatkan kompetensinya dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam praktik keperawatan.
4. Etika dalam Pengembangan
Profesional
Prinsip etika yang penting dalam pengembangan profesional perawat adalah:
A. Mengutamakan keuntungan pribadi
B. Memenuhi permintaan pasien tanpa pertimbangan profesional
C. Menjaga kerahasiaan informasi pasien dan menghormati martabat mereka
D. Fokus pada pekerjaan tanpa memperhatikan kesejahteraan pasien
E. Menghindari kolaborasi dengan tim medis lain
Jawaban: C
Pembahasan: Etika dalam keperawatan mencakup penghormatan
terhadap hak-hak pasien, termasuk menjaga kerahasiaan informasi pribadi mereka.
5. Evaluasi Diri dalam
Pengembangan Profesional
Perawat yang melakukan evaluasi diri secara teratur akan:
A. Merasa lebih tertekan dengan kekurangannya
B. Tidak perlu menerima kritik dari orang lain
C. Menyadari kekuatan dan area yang perlu diperbaiki untuk peningkatan
lebih lanjut
D. Menghindari pelatihan lebih lanjut
E. Mengabaikan umpan balik dari rekan kerja
Jawaban: C
Pembahasan: Evaluasi diri membantu perawat memahami kelebihan
dan kekurangan mereka, serta memberikan panduan untuk pengembangan karier dan
peningkatan kualitas kerja.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Pengembangan
Kompetensi Pribadi
Seorang perawat baru saja menyelesaikan pelatihan tentang perawatan pasien
geriatri. Langkah selanjutnya untuk mengembangkan kualitas profesionalnya
adalah:
A. Menunggu atasan untuk memberikan penugasan
B. Mengabaikan pelatihan serupa dan fokus pada tugas rutin
C. Memperbarui pengetahuan dengan membaca artikel dan riset terbaru tentang
perawatan geriatri
D. Mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam praktik sehari-hari
dan berdiskusi dengan rekan sejawat
E. Meninggalkan pelatihan karena merasa sudah cukup terampil
Jawaban: D
Pembahasan: Mengaplikasikan pengetahuan dalam praktik nyata
dan berdiskusi dengan rekan sejawat akan membantu perawat untuk memperkuat
kompetensinya serta meningkatkan kualitas perawatan yang diberikan.
7. Kasus: Refleksi
Pengalaman Klinis
Setelah menyelesaikan rotasi klinis di ruang ICU, seorang perawat melakukan
refleksi terhadap pengalamannya. Hal pertama yang harus dilakukan dalam
refleksi ini adalah:
A. Fokus hanya pada kesalahan yang dibuat selama rotasi
B. Mengidentifikasi aspek-aspek yang sudah dilakukan dengan baik dan
area yang bisa diperbaiki
C. Mengabaikan umpan balik dari pasien dan rekan sejawat
D. Menunggu supervisi dari manajer untuk melakukan perubahan
E. Menghentikan upaya perbaikan karena merasa sudah cukup kompeten
Jawaban: B
Pembahasan: Refleksi diri yang efektif melibatkan
pengidentifikasian hal-hal yang dilakukan dengan baik serta area yang masih
perlu diperbaiki, untuk meningkatkan kualitas kerja ke depannya.
8. Kasus: Profesionalisme
dalam Perawatan Pasien
Seorang perawat mendapati pasien yang sangat cemas sebelum prosedur medis.
Apa yang sebaiknya dilakukan oleh perawat untuk menjaga profesionalisme?
A. Menenangkan pasien dengan memberikan informasi yang jelas dan
mendengarkan kekhawatirannya
B. Mengabaikan kecemasan pasien karena dianggap tidak penting
C. Mengirim pasien ke dokter untuk menenangkan mereka
D. Memberikan obat penenang tanpa persetujuan pasien
E. Mengabaikan pasien karena sudah ada dokter yang menangani
Jawaban: A
Pembahasan: Menjaga komunikasi yang baik dan menenangkan
pasien adalah bagian dari profesionalisme, termasuk menghormati perasaan pasien
dan memberikan informasi yang mereka butuhkan.
9. Kasus: Pengembangan
Karier Perawat
Seorang perawat yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi memutuskan untuk mendaftar pada program S2 Keperawatan. Langkah pertama
yang harus dilakukan adalah:
A. Menunggu waktu yang lebih tepat
B. Menghentikan pekerjaan untuk fokus pada pendidikan
C. Menyusun rencana pengembangan karier yang mencakup pendidikan dan
pengalaman klinis
D. Mengabaikan proses pendaftaran karena tidak yakin diterima
E. Menunggu persetujuan dari kolega sebelum melanjutkan pendidikan
Jawaban: C
Pembahasan: Menyusun rencana pengembangan karier yang mencakup
pendidikan dan pengalaman klinis membantu perawat untuk merencanakan
langkah-langkah yang efektif untuk maju dalam kariernya.
10. Kasus: Kolaborasi Tim
dalam Pengembangan Profesional
Perawat bekerja sama dengan dokter, fisioterapis, dan pekerja sosial untuk
merawat pasien dengan cedera kompleks. Kolaborasi ini penting karena:
A. Mengurangi beban kerja perawat
B. Meningkatkan efisiensi rumah sakit
C. Memberikan perawatan yang holistik dan meningkatkan kualitas
pelayanan bagi pasien
D. Mempermudah perawat untuk mengambil keputusan sendirian
E. Mengurangi jumlah pasien yang dirawat
Jawaban: C
Pembahasan: Kolaborasi antar profesional kesehatan memastikan
perawatan yang menyeluruh dan berkualitas tinggi untuk pasien, yang mencakup
berbagai aspek medis, fisik, dan sosial.
Kompetensi: Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah (Kamus Kompetensi)
Soal Teori
1. Peran Pendidikan dalam
Keperawatan
Pendidikan dalam profesi keperawatan bertujuan untuk:
A. Menambah jumlah jam kerja perawat
B. Menyediakan waktu luang untuk perawat
C. Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perawat dalam memberikan perawatan
yang berkualitas
D. Mengurangi tugas administratif perawat
E. Membatasi interaksi antara perawat dan pasien
Jawaban: C
Pembahasan: Pendidikan dalam keperawatan bertujuan untuk
memperbarui dan meningkatkan keterampilan serta pengetahuan perawat, agar dapat
memberikan perawatan yang berkualitas dan aman kepada pasien.
2. Metode Penelitian dalam
Keperawatan
Dalam penelitian keperawatan, metode yang paling umum digunakan untuk
mengumpulkan data kualitatif adalah:
A. Survei dengan pilihan ganda
B. Wawancara mendalam dan observasi
C. Eksperimen laboratorium
D. Pengamatan menggunakan alat medis
E. Pengumpulan data dari rekam medis
Jawaban: B
Pembahasan: Wawancara mendalam dan observasi adalah metode
yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih dalam tentang pengalaman dan pandangan pasien atau kelompok tertentu.
3. Evaluasi Pendidikan
Keperawatan
Evaluasi pendidikan dalam keperawatan berfungsi untuk:
A. Menilai efektivitas kurikulum dan hasil pembelajaran
B. Menentukan gaji perawat
C. Memperpanjang masa studi perawat
D. Mengurangi jumlah sesi pembelajaran
E. Menghindari penilaian oleh mahasiswa
Jawaban: A
Pembahasan: Evaluasi pendidikan bertujuan untuk menilai apakah
kurikulum dan hasil pembelajaran efektif dalam meningkatkan kompetensi perawat
sesuai dengan kebutuhan profesi keperawatan.
4. Penelitian Berbasis Bukti
(Evidence-Based Practice)
Penelitian berbasis bukti dalam keperawatan bertujuan untuk:
A. Mengandalkan pengalaman perawat sebagai satu-satunya sumber pengetahuan
B. Menambah panjang waktu perawatan pasien
C. Mengintegrasikan bukti ilmiah dengan pengalaman klinis dan preferensi pasien
dalam pengambilan keputusan perawatan
D. Mengurangi kualitas perawatan pasien
E. Menyederhanakan proses perawatan tanpa mempertimbangkan kebutuhan pasien
Jawaban: C
Pembahasan: Praktik berbasis bukti menggabungkan bukti ilmiah
yang kuat, pengalaman klinis perawat, dan preferensi pasien dalam membuat
keputusan perawatan yang paling sesuai.
5. Kolaborasi dalam
Pendidikan Keperawatan
Kolaborasi antara perawat, pengajar, dan profesional lain dalam pendidikan
keperawatan bertujuan untuk:
A. Mengurangi jumlah mahasiswa per kelas
B. Mempermudah ujian dan evaluasi
C. Menyusun kurikulum yang lebih ketat
D. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengembangan profesional
perawat
E. Menghilangkan kebutuhan untuk pelatihan lanjutan
Jawaban: D
Pembahasan: Kolaborasi dalam pendidikan membantu meningkatkan
kualitas pembelajaran dengan melibatkan berbagai perspektif profesional dan
pengalaman yang beragam untuk pengembangan kompetensi perawat.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Penerapan
Pembelajaran Praktik di Rumah Sakit
Seorang perawat mentor di rumah sakit sedang mengajarkan seorang perawat
baru tentang cara merawat pasien dengan luka diabetes. Mentor tersebut harus:
A. Hanya memberikan instruksi tertulis
B. Menyuruh perawat baru untuk belajar sendiri tanpa bimbingan
C. Memberikan pengajaran praktis sambil memberikan umpan balik langsung
tentang teknik perawatan luka
D. Mengabaikan pertanyaan yang diajukan oleh perawat baru
E. Memberikan tugas menulis tanpa melakukan latihan langsung
Jawaban: C
Pembahasan: Mengajarkan keterampilan praktis langsung kepada
perawat baru sambil memberikan umpan balik adalah metode yang paling efektif
untuk pembelajaran keperawatan yang baik.
7. Kasus: Penelitian tentang
Pengaruh Pendidikan kepada Pasien
Seorang perawat melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengelolaan diabetes pada pasien. Langkah pertama dalam
penelitian ini adalah:
A. Menyusun anggaran penelitian
B. Mengumpulkan data sebelum merumuskan hipotesis
C. Melakukan wawancara dengan pasien tanpa persetujuan mereka
D. Merumuskan hipotesis dan menentukan metodologi yang tepat untuk
penelitian
E. Mengabaikan pengumpulan data dari sumber lain
Jawaban: D
Pembahasan: Sebelum mengumpulkan data, perawat harus merumuskan
hipotesis dan menentukan metodologi penelitian yang sesuai untuk memastikan
penelitian yang dilakukan valid dan efektif.
8. Kasus: Penggunaan
Evidence-Based Practice dalam Pendidikan Keperawatan
Seorang pengajar perawatan anak di sekolah keperawatan ingin menerapkan
evidence-based practice (EBP) dalam mengajarkan manajemen asma kepada
mahasiswa. Apa yang harus dilakukan pertama kali?
A. Menunggu hasil penelitian yang lebih lanjut
B. Mencari dan mengintegrasikan bukti ilmiah terbaru tentang manajemen
asma ke dalam materi ajar
C. Hanya menggunakan pengalaman pribadi pengajar tanpa sumber lain
D. Mengabaikan keinginan mahasiswa untuk memahami topik lebih dalam
E. Mengajarkan materi tanpa melihat referensi ilmiah terbaru
Jawaban: B
Pembahasan: Dalam pendidikan keperawatan, penting untuk
mengintegrasikan bukti ilmiah terbaru ke dalam pengajaran untuk memastikan
bahwa mahasiswa mendapatkan informasi yang valid dan dapat diterapkan dalam
praktik.
9. Kasus: Mengembangkan
Kurikulum Pendidikan Keperawatan
Sebuah institusi pendidikan keperawatan berencana untuk mengembangkan
kurikulum baru. Tim pengajar harus:
A. Menggunakan kurikulum yang sama tanpa perubahan
B. Membuat kurikulum berdasarkan pendapat satu pengajar saja
C. Menyusun kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan pasien,
perkembangan ilmu keperawatan, dan regulasi pendidikan terbaru
D. Mengabaikan masukan dari praktisi atau alumni
E. Fokus hanya pada teori tanpa praktik klinis
Jawaban: C
Pembahasan: Kurikulum yang efektif harus mempertimbangkan
perkembangan ilmu keperawatan terbaru, kebutuhan pasien, serta regulasi yang
relevan, sambil melibatkan masukan dari berbagai pihak terkait.
10. Kasus: Menggunakan Hasil
Penelitian dalam Praktek Keperawatan
Seorang perawat ingin menggunakan hasil penelitian terbaru mengenai
pengobatan luka pada pasien diabetes dalam praktiknya. Langkah pertama yang
harus diambil adalah:
A. Mengabaikan bukti ilmiah dan menggunakan pengalaman pribadi
B. Mengubah perawatan tanpa mendiskusikan dengan tim medis lain
C. Menganalisis bukti ilmiah dan berdiskusi dengan tim medis untuk
menentukan implementasi yang paling sesuai
D. Mengabaikan penelitian tersebut karena tidak relevan
E. Menunggu rekomendasi dari atasan untuk menerapkannya
Jawaban: C
Pembahasan: Sebelum mengimplementasikan bukti ilmiah, perawat
perlu menganalisisnya terlebih dahulu dan berdiskusi dengan tim medis lainnya
untuk memastikan bahwa langkah yang diambil adalah yang paling tepat bagi
pasien.
Kompetensi: Area
Pengembangan Kualitas Personal dan Profesional (Standar Profesi Perawat)
Soal Teori
1. Pengembangan Kualitas
Profesional Perawat
Salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan kualitas profesional
perawat adalah:
A. Menambah jam kerja perawat
B. Menghindari pendidikan lanjutan
C. Mengikuti pelatihan dan sertifikasi keperawatan secara berkala
D. Membatasi interaksi dengan pasien
E. Menjaga jarak dengan tim medis lain
Jawaban: C
Pembahasan: Mengikuti pelatihan dan sertifikasi keperawatan
yang relevan secara berkala akan membantu perawat meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, dan kompetensinya dalam memberikan perawatan yang berkualitas.
2. Pembelajaran Sepanjang
Hayat (Lifelong Learning)
Pembelajaran sepanjang hayat dalam profesi perawat bertujuan untuk:
A. Memperpanjang masa studi perawat
B. Memperkenalkan perawat pada kurikulum yang lebih panjang
C. Memastikan perawat terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
sepanjang karier mereka
D. Mengurangi beban perawat dalam pekerjaan
E. Meningkatkan waktu istirahat perawat
Jawaban: C
Pembahasan: Pembelajaran sepanjang hayat mendorong perawat
untuk terus mengembangkan diri, meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan
dalam profesinya untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
3. Pengembangan Keterampilan
Interpersonal Perawat
Pengembangan keterampilan interpersonal perawat yang baik akan berkontribusi
pada:
A. Kurangnya kepercayaan pasien terhadap perawat
B. Penurunan kualitas perawatan
C. Meningkatkan hubungan kerja dengan kolega
D. Pembatasan interaksi dengan pasien
E. Ketergantungan pada teknologi dalam pelayanan
Jawaban: C
Pembahasan: Keterampilan interpersonal yang baik sangat
penting dalam meningkatkan hubungan kerja antara perawat, pasien, dan tim medis
lainnya, sehingga menciptakan lingkungan yang positif dalam perawatan pasien.
4. Manajemen Waktu dalam
Pengembangan Profesional
Salah satu aspek penting dalam manajemen waktu perawat adalah:
A. Membatasi waktu berinteraksi dengan pasien
B. Menunda tugas-tugas administratif
C. Mengatur jadwal kerja dengan efisien untuk memprioritaskan tugas
yang paling mendesak
D. Mengurangi interaksi dengan tim medis lain
E. Membebankan tugas lebih banyak kepada rekan kerja
Jawaban: C
Pembahasan: Manajemen waktu yang baik memungkinkan perawat
untuk menyelesaikan tugas secara efisien dan efektif, memastikan kualitas
perawatan pasien tetap terjaga.
5. Etika Profesional dalam
Keperawatan
Etika profesional dalam keperawatan mengharuskan perawat untuk:
A. Melakukan tindakan medis tanpa persetujuan pasien
B. Mengabaikan pedoman medis
C. Menghormati hak pasien dan menjaga kerahasiaan informasi medis
D. Menjaga jarak dengan pasien dan keluarga
E. Mengikuti arahan tanpa bertanya
Jawaban: C
Pembahasan: Etika profesional perawat mencakup penghormatan
terhadap hak pasien, menjaga kerahasiaan informasi medis, dan bertindak sesuai
dengan prinsip-prinsip moral dalam keperawatan.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Pengembangan Diri
Perawat
Seorang perawat merasa bahwa keterampilannya dalam menangani pasien dengan
gangguan jantung perlu ditingkatkan. Apa yang harus dilakukan oleh perawat
tersebut?
A. Menghindari menangani pasien dengan gangguan jantung
B. Mengikuti pelatihan atau kursus tambahan tentang penanganan gangguan
jantung
C. Meningkatkan jam kerja tanpa pelatihan tambahan
D. Mengandalkan pengalaman masa lalu
E. Membatasi interaksi dengan pasien yang memiliki gangguan jantung
Jawaban: B
Pembahasan: Untuk mengembangkan keterampilannya, perawat harus
mengikuti pelatihan atau kursus terkait dengan penanganan gangguan jantung,
agar dapat memberikan perawatan yang lebih baik dan sesuai dengan standar
medis.
7. Kasus: Menghadapi Konflik
dalam Tim Kesehatan
Seorang perawat merasa tidak setuju dengan cara rekan kerjanya menangani
pasien. Apa yang harus dilakukan oleh perawat tersebut?
A. Mengabaikan masalah dan tidak melakukan apa-apa
B. Berdiskusi dengan rekan kerja tersebut secara profesional untuk mencari
solusi terbaik bagi pasien
C. Mengabaikan pasien dan tidak memberikan perawatan
D. Melaporkan rekan kerja ke atasan tanpa berdiskusi terlebih dahulu
E. Menghindari kerja sama dengan rekan kerja tersebut
Jawaban: B
Pembahasan: Diskusi profesional dengan rekan kerja untuk
mencari solusi terbaik bagi pasien adalah langkah yang tepat untuk
menyelesaikan konflik dan memastikan kualitas perawatan tetap terjaga.
8. Kasus: Pengembangan
Keterampilan Baru
Seorang perawat ingin mengembangkan keterampilan baru dalam menangani pasien
dengan infeksi nosokomial. Langkah pertama yang harus diambil adalah:
A. Menunggu informasi lebih lanjut dari rekan kerja
B. Mengabaikan masalah infeksi nosokomial dalam perawatan pasien
C. Mencari referensi ilmiah dan mengikuti pelatihan terkait infeksi
nosokomial
D. Membatasi interaksi dengan pasien yang terinfeksi
E. Tidak mengubah metode yang sudah ada
Jawaban: C
Pembahasan: Langkah yang tepat adalah mencari referensi ilmiah
terbaru dan mengikuti pelatihan terkait infeksi nosokomial untuk meningkatkan
keterampilan dalam menangani kondisi tersebut.
9. Kasus: Menjaga
Profesionalisme dalam Keperawatan
Seorang perawat baru saja menghadapi pasien yang mengkritik pelayanan yang
diberikan. Bagaimana perawat seharusnya bertindak?
A. Merasa tersinggung dan mengabaikan kritik pasien
B. Mendengarkan kritik pasien dengan empati dan mencari solusi yang
sesuai
C. Mengabaikan pasien dan tidak menanggapi kritikan
D. Membalas kritik dengan kasar
E. Menghindari berinteraksi dengan pasien tersebut
Jawaban: B
Pembahasan: Mendengarkan kritik dengan empati dan mencari
solusi yang tepat adalah tindakan profesional yang mencerminkan kualitas
pelayanan perawat yang baik.
10. Kasus: Peningkatan
Kualitas Profesional melalui Sertifikasi
Seorang perawat ingin meningkatkan kualifikasinya dengan memperoleh
sertifikasi di bidang keperawatan anestesi. Apa yang harus dilakukan oleh
perawat tersebut?
A. Menunggu atasan memberikan izin terlebih dahulu
B. Mengabaikan sertifikasi dan berfokus pada pekerjaan sehari-hari
C. Mendaftar pada kursus sertifikasi keperawatan anestesi dan
menyelesaikan pelatihan yang diperlukan
D. Melakukan tugas anestesi tanpa sertifikasi
E. Hanya membaca buku tentang anestesi tanpa mengikuti pelatihan
Jawaban: C
Pembahasan: Mendaftar pada kursus sertifikasi dan
menyelesaikan pelatihan yang diperlukan adalah langkah yang tepat untuk
meningkatkan kualifikasi profesional perawat dalam bidang keperawatan anestesi.
Kompetensi: Asuhan
Keperawatan Maternitas (Kamus Kompetensi)
Soal Teori
1. Asuhan Keperawatan pada
Kehamilan
Pada pemeriksaan awal kehamilan, perawat harus melakukan anamnesis untuk
menilai:
A. Riwayat penyakit orang tua
B. Keadaan psikologis ibu selama kehamilan
C. Riwayat penggunaan kontrasepsi
D. Riwayat kesehatan ibu dan kehamilan sebelumnya
E. Riwayat penyakit infeksi pada bayi
Jawaban: D
Pembahasan: Anamnesis pada pemeriksaan awal kehamilan sangat
penting untuk mengetahui riwayat kesehatan ibu dan kehamilan sebelumnya. Ini
membantu dalam merencanakan asuhan yang tepat bagi ibu hamil.
2. Pemeriksaan Fisik pada
Ibu Hamil
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil bertujuan untuk:
A. Mengidentifikasi tanda-tanda penyakit menular
B. Menilai status gizi dan kesehatan ibu
C. Menghitung usia kehamilan
D. Menilai pertumbuhan janin
E. Semua jawaban benar
Jawaban: E
Pembahasan: Pemeriksaan fisik pada ibu hamil bertujuan untuk
menilai banyak aspek, termasuk status gizi, kesehatan ibu, serta kondisi janin
dan usia kehamilan.
3. Pemantauan Tanda Vital
pada Ibu Hamil
Pemantauan tanda vital pada ibu hamil penting untuk:
A. Menilai tekanan darah saja
B. Mengidentifikasi tanda-tanda preeklamsia atau komplikasi lainnya
C. Menghitung jumlah gerakan janin
D. Memeriksa kadar gula darah ibu
E. Menilai kebutuhan nutrisi ibu hamil
Jawaban: B
Pembahasan: Pemantauan tanda vital pada ibu hamil penting
untuk mengidentifikasi tanda-tanda komplikasi seperti preeklamsia, yang dapat
membahayakan ibu dan janin.
4. Perawatan Ibu Postpartum
Pada periode postpartum, perawat perlu memberikan asuhan untuk:
A. Mencegah penyebaran penyakit menular ke bayi
B. Membantu ibu menjalani proses pemulihan fisik dan emosional
C. Memberikan instruksi penggunaan kontrasepsi
D. Meningkatkan waktu tidur ibu
E. Semua jawaban benar
Jawaban: B
Pembahasan: Asuhan postpartum fokus pada pemulihan fisik dan
emosional ibu setelah melahirkan, serta dukungan dalam perawatan bayi dan
menyusui.
5. Penyuluhan pada Ibu Hamil
Penyuluhan yang diberikan kepada ibu hamil mengenai tanda bahaya dalam
kehamilan bertujuan untuk:
A. Mengurangi kecemasan ibu
B. Meningkatkan kewaspadaan ibu terhadap komplikasi
C. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang proses kelahiran
D. Mencegah ibu merasa lelah
E. Semua jawaban benar
Jawaban: B
Pembahasan: Penyuluhan mengenai tanda bahaya dalam kehamilan
penting untuk meningkatkan kewaspadaan ibu terhadap komplikasi yang mungkin
terjadi, seperti perdarahan atau infeksi.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Asuhan pada Ibu
Hamil dengan Hipertensi
Seorang ibu hamil berusia 28 minggu datang dengan keluhan sakit kepala,
penglihatan kabur, dan bengkak pada kaki. Setelah diperiksa, ditemukan tekanan
darah 160/100 mmHg. Apa yang harus dilakukan perawat pada saat itu?
A. Memberikan obat penurun tekanan darah tanpa resep dokter
B. Menganjurkan ibu untuk beristirahat dan melakukan pemeriksaan lanjutan
C. Memberikan air putih yang banyak dan membiarkan ibu pulang
D. Menunggu sampai gejala hilang
E. Mengabaikan gejala dan melanjutkan pemeriksaan rutin
Jawaban: B
Pembahasan: Gejala yang ditemukan, seperti hipertensi dan
bengkak pada kaki, dapat menunjukkan tanda preeklamsia, yang memerlukan
pemeriksaan lanjutan dan perhatian medis segera.
7. Kasus: Asuhan pada Ibu
Hamil dengan Anemia
Seorang ibu hamil 24 minggu mengalami keluhan lemas, pusing, dan pucat.
Pemeriksaan hemoglobin menunjukkan nilai 9 g/dL. Apa yang harus dilakukan oleh
perawat?
A. Memberikan obat penambah darah tanpa konsultasi
B. Menyarankan ibu untuk beristirahat lebih banyak
C. Memberikan informasi tentang diet yang kaya zat besi dan merujuk ibu
ke dokter untuk penanganan lebih lanjut
D. Memberikan jus jeruk dan membiarkan ibu melanjutkan aktivitasnya
E. Menghindari ibu dari aktivitas berat tanpa pengawasan
Jawaban: C
Pembahasan: Ibu dengan anemia perlu mendapatkan asuhan berupa
informasi gizi yang tepat (terutama zat besi) serta rujukan untuk pengelolaan
lebih lanjut dari dokter untuk menentukan terapi yang tepat.
8. Kasus: Penyuluhan tentang
Menyusui
Seorang ibu baru melahirkan merasa kesulitan menyusui bayinya karena merasa
putingnya lecet. Apa yang dapat dilakukan oleh perawat dalam situasi ini?
A. Menyarankan ibu untuk memberikan susu formula sementara
B. Memberikan teknik menyusui yang benar untuk menghindari lecet dan
memberikan dukungan emosional
C. Mengabaikan masalah ini karena masalah menyusui adalah hal biasa
D. Menyarankan ibu untuk tidak menyusui untuk sementara waktu
E. Memberikan salep pada puting ibu tanpa instruksi medis
Jawaban: B
Pembahasan: Perawat harus memberikan dukungan teknis yang
benar mengenai cara menyusui untuk menghindari lecet dan mendukung ibu secara
emosional dalam menghadapi tantangan ini.
9. Kasus: Asuhan pada Ibu
Postpartum dengan Perdarahan
Seorang ibu postpartum mengalami perdarahan lebih dari 500 cc dalam 2 jam
setelah melahirkan. Apa tindakan pertama yang perlu dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan obat penghilang rasa sakit
B. Memberikan oksigen dan memanggil dokter untuk penanganan lebih lanjut
C. Menunggu sampai perdarahan berhenti dengan sendirinya
D. Menyarankan ibu untuk beristirahat dan minum banyak air
E. Membiarkan ibu berbaring dengan posisi nyaman
Jawaban: B
Pembahasan: Perdarahan postpartum yang berlebihan memerlukan
penanganan segera. Perawat harus memberikan oksigen, memastikan kondisi ibu
stabil, dan segera memanggil dokter.
10. Kasus: Asuhan pada Ibu
Hamil dengan Diabetes Gestasional
Seorang ibu hamil yang terdiagnosis diabetes gestasional perlu mendapatkan
asuhan yang meliputi:
A. Menghindari pemeriksaan kadar glukosa darah
B. Mengatur pola makan dan aktivitas fisik, serta memantau kadar glukosa darah
C. Memantau kadar glukosa darah dan memberikan edukasi tentang diet
yang tepat serta rujukan ke dokter
D. Menyuruh ibu untuk mengurangi jumlah makan secara drastis
E. Tidak memperhatikan riwayat diabetes karena tidak berbahaya bagi ibu hamil
Jawaban: C
Pembahasan: Diabetes gestasional memerlukan pemantauan rutin
terhadap kadar glukosa darah, edukasi mengenai diet yang tepat, dan pengelolaan
lebih lanjut oleh dokter untuk menjaga keseimbangan gula darah ibu dan janin.
Kompetensi: Asuhan
Keperawatan Anak (Kamus Kompetensi)
Soal Teori
1. Asuhan Keperawatan pada
Anak dengan Demam
Demam pada anak dapat disebabkan oleh berbagai hal. Apa yang menjadi
prioritas utama dalam asuhan keperawatan pada anak dengan demam?
A. Memberikan obat penurun demam sebanyak mungkin
B. Memastikan anak minum banyak cairan dan menjaga kenyamanan tubuh
C. Membiarkan anak tidur terus-menerus untuk menghemat energi
D. Menunggu suhu tubuh turun dengan sendirinya tanpa tindakan lain
E. Memberikan kompres dingin untuk menurunkan suhu tubuh
Jawaban: B
Pembahasan: Prioritas utama pada anak dengan demam adalah
memastikan anak tetap terhidrasi dengan baik dan merasa nyaman. Obat penurun
demam hanya diberikan jika diperlukan, dan kompres dingin harus digunakan
dengan hati-hati agar tidak menyebabkan komplikasi.
2. Pengelolaan Anak dengan
Asma
Seorang anak dengan riwayat asma datang ke klinik dengan keluhan sesak napas
dan mengi. Apa yang perlu dilakukan oleh perawat untuk mengatasi masalah ini?
A. Memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi pernapasan
B. Memberikan bronkodilator dan memantau saturasi oksigen
C. Memberikan obat penghilang rasa sakit untuk mengurangi sesak
D. Meminta anak beristirahat tanpa memberikan obat apapun
E. Memberikan oksigen secara rutin tanpa evaluasi lebih lanjut
Jawaban: B
Pembahasan: Pada anak dengan asma, bronkodilator adalah obat
utama untuk membuka saluran napas dan meningkatkan pernapasan. Pemantauan
saturasi oksigen juga penting untuk memastikan oksigenasi yang cukup.
3. Tanda-tanda Dehidrasi
pada Anak
Tanda-tanda dehidrasi pada anak yang harus diwaspadai meliputi:
A. Peningkatan frekuensi buang air kecil
B. Mata cekung, kulit kering, dan penurunan tingkat kesadaran
C. Meningkatnya berat badan
D. Kulit lembap dan bernapas dengan cepat
E. Mata tidak cekung dan anak tampak ceria
Jawaban: B
Pembahasan: Tanda-tanda dehidrasi pada anak termasuk mata
cekung, kulit kering, dan penurunan kesadaran. Jika ditemukan tanda-tanda ini,
segera lakukan tindakan medis untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
4. Pemeriksaan Fisik pada
Anak dengan Gizi Buruk
Pemeriksaan fisik pada anak dengan gizi buruk menunjukkan kulit kendur,
rambut kusam, dan penurunan berat badan. Tindakan yang perlu dilakukan adalah:
A. Memberikan makanan bergizi tinggi secara langsung
B. Memberikan suplementasi vitamin tanpa evaluasi lebih lanjut
C. Memulai terapi rehidrasi oral dan pemberian makanan bergizi secara bertahap
D. Menunggu anak pulih sendiri dengan waktu istirahat yang cukup
E. Memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi
Jawaban: C
Pembahasan: Pada anak dengan gizi buruk, penting untuk memulai
terapi rehidrasi oral dan memberikan makanan bergizi secara bertahap.
Pendekatan ini membantu memperbaiki status gizi dan mendukung pemulihan.
5. Vaksinasi pada Anak
Vaksinasi pada anak bertujuan untuk:
A. Mencegah penyakit menular yang berpotensi menyebabkan komplikasi serius
B. Mengurangi jumlah kunjungan ke rumah sakit
C. Mempercepat pertumbuhan fisik anak
D. Menurunkan biaya pengobatan untuk penyakit anak
E. Meningkatkan kualitas hidup anak tanpa efek samping
Jawaban: A
Pembahasan: Vaksinasi bertujuan untuk mencegah penyakit
menular yang dapat menyebabkan komplikasi serius, melindungi anak dari penyakit
berbahaya, dan menjaga kesehatan masyarakat secara umum.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Anak dengan
Coughing and Wheezing
Seorang anak berusia 4 tahun datang ke klinik dengan keluhan batuk dan
mengi. Riwayat menunjukkan bahwa anak tersebut sering mengalami sesak napas
saat bermain. Apa yang perlu dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi saluran pernapasan
B. Memberikan obat penurun demam dan menganjurkan istirahat
C. Memberikan bronkodilator dan mengajarkan teknik pernapasan yang benar
D. Menyarankan anak untuk tidur dalam ruangan ber-AC
E. Menunggu hingga gejala mereda dengan sendirinya
Jawaban: C
Pembahasan: Anak dengan batuk dan mengi kemungkinan besar
menderita asma. Perawat harus memberikan bronkodilator sesuai petunjuk dokter
dan mengajarkan teknik pernapasan yang benar untuk membantu mengatasi gejala.
7. Kasus: Anak dengan Diare
dan Dehidrasi
Seorang anak berusia 2 tahun mengalami diare selama dua hari dan tampak
sangat lemas. Setelah diperiksa, ditemukan kulit kering dan mata cekung. Apa
yang harus dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi usus
B. Memberikan cairan elektrolit oral untuk rehidrasi
C. Memberikan susu formula dan meminta anak tidur
D. Menunggu sampai diare berhenti tanpa pengobatan
E. Memberikan perawatan di rumah tanpa membawa anak ke rumah sakit
Jawaban: B
Pembahasan: Rehidrasi oral sangat penting dalam menangani
diare pada anak untuk mengatasi dehidrasi. Pemberian cairan elektrolit membantu
menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
8. Kasus: Anak dengan Cacar
Air
Seorang anak berusia 6 tahun datang dengan ruam merah yang berkembang
menjadi lepuhan kecil di seluruh tubuh. Apa yang harus dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan obat antivirus dan meminta anak tidur
B. Memberikan salep topikal dan menyarankan anak untuk tetap bersekolah
C. Mengisolasi anak dari anak lain untuk mencegah penyebaran
D. Menunggu sampai ruam menghilang tanpa pengobatan
E. Menyediakan makanan cair untuk mencegah rasa sakit pada anak
Jawaban: C
Pembahasan: Cacar air sangat menular, dan perawat harus
memastikan anak diisolasi dari anak-anak lain untuk mencegah penyebaran
infeksi. Perawatan simtomatik seperti pemberian obat antipruritus juga perlu
dilakukan.
9. Kasus: Anak dengan Radang
Tenggorokan
Seorang anak berusia 5 tahun datang dengan keluhan sakit tenggorokan, demam,
dan sulit menelan. Apa yang harus dilakukan perawat dalam asuhan awal?
A. Memberikan antibiotik untuk mengatasi infeksi
B. Memeriksa suhu tubuh dan memberikan cairan hangat
C. Memberikan obat penurun demam dan meminta anak tidur
D. Menggunakan kompres dingin pada leher anak
E. Meminta anak untuk makan makanan keras
Jawaban: B
Pembahasan: Pemeriksaan suhu tubuh dan memberikan cairan
hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit dan mendukung proses pemulihan.
Jika gejala tidak membaik, anak perlu dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut
oleh dokter.
10. Kasus: Anak dengan
Infeksi Saluran Kemih
Seorang anak berusia 3 tahun datang dengan keluhan sering buang air kecil
disertai nyeri saat buang air kecil. Apa tindakan pertama yang harus dilakukan
oleh perawat?
A. Memberikan antibiotik tanpa konsultasi dokter
B. Memeriksa urine untuk mengetahui kemungkinan infeksi
C. Memberikan cairan dan membiarkan anak pulang
D. Menunggu hasil pemeriksaan tanpa memberi saran lebih lanjut
E. Memberikan obat penghilang rasa sakit dan menyarankan anak untuk banyak
minum
Jawaban: B
Pembahasan: Pemeriksaan urine sangat penting untuk mendeteksi
infeksi saluran kemih pada anak. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tindakan
selanjutnya dapat dilakukan, seperti pemberian antibiotik sesuai petunjuk
dokter.
Kompetensi: Asuhan
Keperawatan Jiwa (Kamus Kompetensi)
Soal Teori
1. Pemahaman Tentang
Gangguan Mental pada Anak
Gangguan mental pada anak dapat memengaruhi perkembangan sosial dan
emosional. Apa yang menjadi fokus utama dalam pengelolaan anak dengan gangguan
mental?
A. Menyembuhkan gangguan mental dengan terapi obat-obatan saja
B. Memastikan anak mendapatkan dukungan keluarga dan terapi psikologis
C. Menyembuhkan gangguan mental dengan pengawasan ketat
D. Mengabaikan masalah emosional dan lebih fokus pada masalah fisik
E. Memberikan hukuman untuk mengubah perilaku anak
Jawaban: B
Pembahasan: Fokus utama dalam pengelolaan anak dengan gangguan
mental adalah memberikan dukungan keluarga dan terapi psikologis untuk membantu
anak mengatasi masalah emosional dan sosial, selain dari terapi medis jika
diperlukan.
2. Pengertian dan
Pengelolaan Depresi pada Anak
Apa yang paling sering ditemukan pada anak dengan depresi?
A. Ketertarikan berlebihan terhadap media sosial
B. Perubahan pola makan dan tidur, serta perasaan sedih yang berkepanjangan
C. Perilaku hiperaktif dan agresif yang tidak terkendali
D. Keinginan untuk menyendiri tanpa alasan yang jelas
E. Ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan teman-teman
Jawaban: B
Pembahasan: Depresi pada anak sering ditandai dengan perubahan
pola makan, tidur, dan perasaan sedih yang berkepanjangan. Ini perlu penanganan
psikologis yang tepat dan melibatkan keluarga.
3. Konsep Kepercayaan Diri
pada Remaja
Kepercayaan diri pada remaja sangat penting untuk perkembangan mental yang
sehat. Faktor apa yang paling memengaruhi perkembangan kepercayaan diri pada
remaja?
A. Lingkungan sosial yang mendukung dan hubungan keluarga yang harmonis
B. Keberhasilan akademik yang selalu tinggi
C. Penampilan fisik yang sempurna
D. Ketergantungan pada obat-obatan untuk merasa percaya diri
E. Pengalaman traumatik yang tidak dapat diatasi
Jawaban: A
Pembahasan: Lingkungan sosial yang mendukung dan hubungan
keluarga yang harmonis adalah faktor utama yang memengaruhi perkembangan
kepercayaan diri remaja, karena mereka merasa dihargai dan diterima.
4. Tanda dan Gejala
Skizofrenia pada Dewasa Muda
Apa saja tanda utama yang dapat ditemukan pada seseorang yang mengalami
skizofrenia?
A. Kecemasan berlebihan dan kesulitan tidur
B. Perubahan suasana hati yang cepat dan drastis
C. Halusinasi, delusi, dan gangguan pemikiran
D. Peningkatan aktivitas fisik yang sangat tinggi
E. Perasaan cemas tentang masa depan
Jawaban: C
Pembahasan: Skizofrenia sering ditandai dengan halusinasi
(misalnya mendengar suara-suara yang tidak ada) dan delusi (keyakinan yang
tidak sesuai kenyataan), serta gangguan pemikiran yang serius.
5. Terapi untuk Gangguan
Kecemasan
Pada individu dengan gangguan kecemasan, terapi yang paling efektif adalah:
A. Terapi perilaku kognitif
B. Penggunaan obat penenang secara terus-menerus
C. Menghindari situasi yang memicu kecemasan
D. Menyuruh pasien untuk menghadapi rasa cemas tanpa bantuan
E. Pemberian obat antidepresan secara rutin
Jawaban: A
Pembahasan: Terapi perilaku kognitif adalah pendekatan yang
terbukti efektif dalam mengatasi gangguan kecemasan, karena dapat membantu
individu memahami dan mengubah pola pikir yang menyebabkan kecemasan.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Pasien dengan
Gangguan Kecemasan
Seorang pasien wanita berusia 30 tahun datang dengan keluhan kecemasan
berlebihan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Dia merasa cemas hampir
setiap saat dan khawatir tentang hal-hal yang tidak pasti. Tindakan perawat
yang paling tepat adalah:
A. Memberikan obat penenang untuk mengurangi kecemasan
B. Menenangkan pasien dengan menyuruhnya untuk tidak terlalu khawatir
C. Mengidentifikasi penyebab kecemasan dan memberikan terapi perilaku kognitif
D. Menyarankan pasien untuk menghindari situasi yang menyebabkan kecemasan
E. Menyarankan pasien untuk lebih banyak tidur dan beristirahat
Jawaban: C
Pembahasan: Tindakan yang tepat adalah mengidentifikasi penyebab
kecemasan dan memberikan terapi perilaku kognitif untuk membantu pasien
mengubah pola pikir dan perilaku yang menyebabkan kecemasan.
7. Kasus: Anak dengan
Gangguan Perilaku
Seorang anak berusia 10 tahun sering menunjukkan perilaku agresif di sekolah
dan di rumah, termasuk memukul teman-temannya. Apa yang perlu dilakukan oleh
perawat dalam mengelola kasus ini?
A. Menyalahkan anak atas perilakunya dan memberi hukuman
B. Mengabaikan perilaku agresif dan fokus pada perilaku positif lainnya
C. Mendiagnosis gangguan perilaku dan mengembangkan rencana terapi perilaku
yang sesuai
D. Memberikan obat-obatan untuk mengendalikan perilaku agresifnya
E. Mengurangi waktu bermain anak dan memaksanya untuk fokus pada pekerjaan
rumah
Jawaban: C
Pembahasan: Mengidentifikasi gangguan perilaku dan menyusun
rencana terapi perilaku yang sesuai sangat penting dalam mengelola anak dengan
masalah perilaku agresif. Pendekatan yang lebih mengedepankan intervensi
perilaku akan lebih efektif daripada hanya memberikan hukuman.
8. Kasus: Pasien dengan
Depresi Berat
Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun datang ke klinik dengan keluhan
merasa sangat tertekan dan tidak ada motivasi untuk melakukan apapun. Pasien
juga mengaku berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Apa langkah pertama yang perlu
dilakukan oleh perawat?
A. Memberikan dukungan emosional dan mendengarkan dengan empati
B. Memberikan obat antidepresan segera
C. Mengabaikan pernyataan tersebut dan menunggu pasien berbicara lebih lanjut
D. Mengarahkan pasien untuk pergi ke rumah sakit untuk perawatan jangka panjang
E. Menyalahkan pasien atas perasaan depresi yang dialami
Jawaban: A
Pembahasan: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah
memberikan dukungan emosional dan mendengarkan dengan empati. Jika pasien
menunjukkan tanda-tanda keinginan bunuh diri, segera lakukan evaluasi lebih
lanjut dan rujuk pasien ke layanan kesehatan mental untuk penanganan lebih
lanjut.
9. Kasus: Pasien dengan
Skizofrenia
Seorang pasien dengan skizofrenia sedang menjalani perawatan rawat inap.
Pasien sering mendengar suara-suara yang tidak ada, yang memberi perintah dan
instruksi. Apa yang harus dilakukan oleh perawat dalam menghadapi hal ini?
A. Mengabaikan halusinasi dan tidak merespons
B. Menyakiti pasien agar ia berhenti mendengar suara tersebut
C. Menenangkan pasien dan mengalihkan perhatian dengan kegiatan positif
D. Memberikan terapi elektrokonvulsif (ECT) segera
E. Memberikan obat-obatan psikotropika tanpa evaluasi medis
Jawaban: C
Pembahasan: Menenangkan pasien dan mengalihkan perhatian
dengan kegiatan yang positif sangat penting untuk mengurangi stres dan
kecemasan akibat halusinasi. Pemberian obat-obatan juga perlu dilakukan sesuai
petunjuk medis.
10. Kasus: Pasien dengan
Gangguan Kecemasan Umum
Seorang pasien wanita datang dengan keluhan kecemasan yang berlarut-larut
mengenai berbagai hal dalam kehidupannya. Pasien merasa cemas tanpa alasan yang
jelas dan hal ini mengganggu kesehariannya. Apa intervensi yang paling tepat?
A. Menyuruh pasien untuk melupakan kecemasannya dan beraktivitas lebih banyak
B. Memberikan pengobatan antidepresan segera tanpa terapi lainnya
C. Mengidentifikasi faktor pemicu kecemasan dan memberikan terapi perilaku
kognitif
D. Memberikan obat penenang setiap kali pasien merasa cemas
E. Menganjurkan pasien untuk beristirahat dan tidur lebih banyak
Jawaban: C
Pembahasan: Terapi perilaku kognitif membantu pasien mengenali
dan mengubah pola pikir yang menyebabkan kecemasan. Pendekatan ini lebih
efektif daripada hanya mengandalkan obat-obatan.
Kompetensi: Asuhan Keperawatan Komunitas (Kamus Kompetensi):
Soal Teori
1. Definisi Keperawatan
Komunitas
Keperawatan komunitas berfokus pada:
A. Memberikan pelayanan individu dalam kondisi rumah sakit
B. Pelayanan kesehatan yang lebih banyak dilakukan di rumah pasien
C. Penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
D. Pemulihan pasien setelah perawatan rumah sakit
E. Diagnosis penyakit secara individu
Jawaban: C
Pembahasan: Keperawatan komunitas berfokus pada upaya
penyuluhan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesehatan
secara keseluruhan, dengan fokus pada pencegahan dan promosi kesehatan.
2. Tujuan Keperawatan
Komunitas
Apa tujuan utama dari keperawatan komunitas?
A. Mengurangi biaya pengobatan di rumah sakit
B. Memberikan pelayanan medis kepada pasien yang tidak mampu
C. Meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat secara menyeluruh
D. Menyediakan tempat tinggal bagi pasien yang membutuhkan
E. Mendiagnosis penyakit masyarakat secara umum
Jawaban: C
Pembahasan: Tujuan utama dari keperawatan komunitas adalah meningkatkan
kualitas hidup dan kesehatan masyarakat dengan memberikan perhatian kepada
pencegahan penyakit, promosi kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat.
3. Aspek Penting dalam
Keperawatan Komunitas
Apa yang menjadi fokus utama dalam asuhan keperawatan komunitas?
A. Pelayanan medis intensif di rumah sakit
B. Pencegahan penyakit dan promosi kesehatan
C. Penyembuhan penyakit berat
D. Perawatan medis darurat di klinik
E. Penyembuhan mental dengan terapi obat-obatan
Jawaban: B
Pembahasan: Fokus utama dalam keperawatan komunitas adalah
pencegahan penyakit dan promosi kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan
masyarakat secara keseluruhan.
4. Strategi dalam
Keperawatan Komunitas
Untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di suatu komunitas, perawat harus:
A. Menyediakan pengobatan di rumah sakit
B. Membentuk kebijakan perawatan di rumah
C. Melakukan pendekatan holistik dengan keterlibatan masyarakat
D. Memberikan perawatan intensif di pusat kesehatan masyarakat
E. Menyembuhkan semua penyakit masyarakat
Jawaban: C
Pembahasan: Pendekatan holistik yang melibatkan masyarakat
sangat penting dalam keperawatan komunitas. Masyarakat perlu dilibatkan dalam
merencanakan dan melaksanakan program kesehatan.
5. Prinsip-prinsip
Keperawatan Komunitas
Prinsip utama dalam keperawatan komunitas adalah:
A. Memprioritaskan perawatan medis rumah sakit
B. Fokus pada individu, bukan komunitas
C. Menyediakan obat-obatan secara gratis
D. Memperhatikan faktor sosial dan lingkungan dalam kesehatan
E. Menyembuhkan penyakit dengan perawatan rumah sakit
Jawaban: D
Pembahasan: Keperawatan komunitas mengutamakan faktor sosial
dan lingkungan dalam kesehatan, karena keduanya mempengaruhi kesehatan individu
dalam komunitas.
Soal Kasus/Teknis
6. Kasus: Program Kesehatan
di Desa
Seorang perawat ditugaskan untuk melaksanakan program pencegahan penyakit
menular di sebuah desa. Tindakan pertama yang harus dilakukan oleh perawat
adalah:
A. Memberikan pengobatan massal kepada seluruh warga desa
B. Mengadakan rapat dengan tokoh masyarakat untuk merencanakan kegiatan
C. Mengarahkan warga untuk berobat ke rumah sakit
D. Menyebarkan informasi tentang penyakit menular melalui media sosial
E. Menunggu hingga terjadi wabah sebelum melakukan tindakan
Jawaban: B
Pembahasan: Mengadakan rapat dengan tokoh masyarakat adalah
langkah pertama yang tepat untuk merencanakan program pencegahan penyakit
secara efektif, karena masyarakat harus dilibatkan dalam perencanaan dan
pelaksanaan program.
7. Kasus: Pendidikan Kesehatan
di Sekolah
Seorang perawat komunitas ditugaskan untuk melakukan penyuluhan tentang
kebersihan diri kepada siswa di sekolah dasar. Tindakan yang harus dilakukan
oleh perawat adalah:
A. Memberikan ceramah panjang tentang kebersihan diri
B. Mengedukasi siswa dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif
C. Menggunakan metode ceramah tanpa melibatkan siswa
D. Memberikan tugas rumah untuk mencuci tangan setiap hari
E. Mengabaikan siswa yang tidak tertarik pada topik ini
Jawaban: B
Pembahasan: Pendekatan yang menyenangkan dan interaktif lebih
efektif dalam pendidikan kesehatan kepada anak-anak, sehingga mereka lebih
mudah memahami dan mengingat informasi yang diberikan.
8. Kasus: Penyuluhan
Kesehatan Masyarakat
Seorang perawat komunitas melaksanakan penyuluhan tentang pentingnya
vaksinasi pada balita di sebuah desa. Sebelum melakukan penyuluhan, langkah
pertama yang harus dilakukan adalah:
A. Menyebarkan brosur tentang vaksinasi di desa
B. Mengidentifikasi tingkat pemahaman masyarakat tentang vaksinasi
C. Menunggu vaksinasi datang ke desa
D. Memberikan vaksin kepada semua anak balita
E. Menganjurkan masyarakat untuk pergi ke puskesmas
Jawaban: B
Pembahasan: Langkah pertama yang penting adalah
mengidentifikasi tingkat pemahaman masyarakat tentang vaksinasi, sehingga
penyuluhan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman mereka.
9. Kasus: Program Kesehatan
Lingkungan
Dalam rangka mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, seorang perawat
komunitas melakukan program kebersihan lingkungan di sebuah perkampungan.
Tindakan awal yang perlu dilakukan adalah:
A. Memberikan pelatihan kepada petugas kebersihan
B. Menyebarkan informasi tentang pentingnya kebersihan lingkungan
C. Memberikan penghargaan bagi warga yang menjaga kebersihan
D. Melakukan pemantauan langsung terhadap kebersihan rumah warga
E. Mengharuskan warga untuk membersihkan lingkungan setiap hari
Jawaban: B
Pembahasan: Memberikan penyuluhan atau informasi tentang
pentingnya kebersihan lingkungan adalah langkah awal yang penting, untuk
membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan untuk
mencegah penyakit.
10. Kasus: Tanggap Darurat
di Komunitas
Seorang perawat komunitas berada di lokasi bencana alam dan perlu memberikan
pertolongan pertama kepada korban. Tindakan pertama yang harus dilakukan
adalah:
A. Membawa semua korban ke rumah sakit terdekat
B. Memastikan area tersebut aman bagi korban dan tim medis
C. Menunggu bantuan medis datang dari luar daerah
D. Memberikan obat-obatan kepada semua korban
E. Mengidentifikasi korban berdasarkan usia dan jenis kelamin
Jawaban: B
Pembahasan: Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah
memastikan bahwa area tersebut aman bagi korban dan tim medis, agar pertolongan
pertama dapat dilakukan dengan efektif dan tanpa risiko tambahan.
Posting Komentar untuk "Soal Jawaban dan Pembahasan Tes PPPK Perawat Ahli Pertama"
Silakan berkomentar yang santun