Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

30 Soal CAT PENAIS 2024 - Khusus Perundangan-undangan

 30 Soal CAT PENAIS 2024 - Khusus Perundangan-undangan
Hallo sobat cara mudah, yang saat ini sedang mempersiapkan Tes CAT Penais Tahun 2024. Sebagaimana dimaklumi Cat ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengetahuan Agama, Keterampilan Komunikasi dan Kemampuan memberikan penyuluhan namun sobat perlu mengetahui bahwa di dalamnya sobat harus sedikit banyak mengetahui tentang Regulasi atau Perundang-undangan yang terkait dengan 3 aspek tersebut.

Tidak sedikit peserta test yang kehilangan banyak point atau skor karena kurang tepat dalam memilih jawaban atau bahkan salah. bahan berikut ini sebaiknya sobat baca dan pahami terutama mengingat peraturan nomor berapa dan tahun berapa serta membahas apa, agar nantinya pada saat soal ini munculnya dalam variasi lain sobat masih bisa menjawab atau memilih jawaban dengan skor tertinggi.

30 Soal CAT PENAIS 2024 - Khusus Perundangan-undangan

Berikut adalah 30 soal CAT PENAIS Tahun 2024 yang berfokus pada regulasi dan perundang-undangan, dirancang dengan tingkat kesulitan tinggi, pilihan jawaban yang mengecoh, serta pembahasan mendalam.


Soal 1

Stimulus:
Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2020 mengatur tentang standar kompetensi penyuluh agama Islam. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh penyuluh agama adalah kemampuan memahami regulasi terkait moderasi beragama.

Pertanyaan:
Apa yang dimaksud dengan moderasi beragama menurut Peraturan Menteri Agama No. 16 Tahun 2020?

  • A. Penegakan agama berdasarkan satu mazhab tertentu
  • B. Mengutamakan toleransi dengan meninggalkan keyakinan pribadi
  • C. Sikap adil dalam memahami dan mengamalkan agama dengan tidak ekstrem maupun liberal
  • D. Melarang praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan ajaran mayoritas
  • E. Menjadikan agama sebagai dasar tunggal dalam penyelesaian konflik sosial

Jawaban:
C. Sikap adil dalam memahami dan mengamalkan agama dengan tidak ekstrem maupun liberal
Pembahasan:
Peraturan ini menekankan bahwa moderasi beragama adalah sikap tengah, tidak ekstrem (radikal) maupun liberal, dan menciptakan keharmonisan dalam keberagaman. Pilihan A dan D terlalu eksklusif, sedangkan B dan E salah interpretasi konsep moderasi.


Soal 2

Stimulus:
Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), ada beberapa kategori informasi yang wajib diketahui oleh masyarakat, termasuk yang berkaitan dengan pelayanan keagamaan.

Pertanyaan:
Informasi mana yang tidak wajib dibuka kepada masyarakat berdasarkan UU KIP?

  • A. Program penyuluhan agama
  • B. Dana hibah untuk pembangunan tempat ibadah
  • C. Data pribadi jamaah penerima bantuan zakat
  • D. Jadwal pelaksanaan hari besar keagamaan
  • E. Kebijakan tentang pendidikan keagamaan

Jawaban:
C. Data pribadi jamaah penerima bantuan zakat
Pembahasan:
Menurut UU KIP, data pribadi termasuk informasi yang dikecualikan dari keterbukaan untuk melindungi privasi individu. Pilihan lain adalah informasi publik yang harus disampaikan kepada masyarakat.


Soal 3

Stimulus:
Peraturan Presiden No. 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren memberikan landasan hukum untuk mendukung pendidikan pesantren.

Pertanyaan:
Apa tujuan utama dari Perpres No. 82 Tahun 2021?

  • A. Mengatur kurikulum nasional pesantren
  • B. Menjamin ketersediaan dana operasional pesantren dari APBN dan APBD
  • C. Melarang pesantren menerima bantuan dari luar negeri
  • D. Mengintegrasikan pesantren dengan sekolah umum
  • E. Menghapus ketergantungan pesantren pada dana swasta

Jawaban:
B. Menjamin ketersediaan dana operasional pesantren dari APBN dan APBD
Pembahasan:
Perpres ini bertujuan memastikan bahwa pesantren memiliki akses terhadap dana dari pemerintah untuk mendukung operasionalnya. Pilihan A, C, D, dan E tidak sesuai dengan isi regulasi.


Soal 4

Stimulus:
UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS mengatur perlindungan jaminan sosial bagi seluruh warga negara, termasuk para penyuluh agama.

Pertanyaan:
Apa kewajiban BPJS terhadap penyuluh agama honorer sesuai UU No. 24 Tahun 2011?

  • A. Memberikan tunjangan bulanan
  • B. Menjamin akses kesehatan melalui BPJS Kesehatan
  • C. Memberikan pelatihan kerja gratis
  • D. Menyediakan fasilitas tempat tinggal
  • E. Mengatur pola kerja dan waktu libur

Jawaban:
B. Menjamin akses kesehatan melalui BPJS Kesehatan
Pembahasan:
UU ini menegaskan bahwa seluruh tenaga kerja, termasuk honorer, berhak mendapatkan akses kesehatan dari BPJS. Pilihan lain di luar cakupan UU tersebut.


Soal 5

Stimulus:
Dalam Peraturan Menteri Agama No. 29 Tahun 2019 tentang Majelis Taklim, terdapat pedoman terkait pembentukan dan pengelolaan majelis taklim di Indonesia.

Pertanyaan:
Apa persyaratan utama yang harus dipenuhi sebuah majelis taklim untuk mendapatkan pengakuan resmi?

  • A. Memiliki anggota tetap minimal 100 orang
  • B. Mendapatkan rekomendasi dari ormas keagamaan
  • C. Mendaftarkan diri ke Kantor Kementerian Agama setempat
  • D. Memiliki gedung khusus untuk kegiatan
  • E. Menyusun kurikulum berbasis kitab kuning

Jawaban:
C. Mendaftarkan diri ke Kantor Kementerian Agama setempat
Pembahasan:
Permenag ini mensyaratkan bahwa majelis taklim harus terdaftar di Kemenag agar diakui secara resmi dan mendapatkan pembinaan. Pilihan lainnya adalah tambahan opsional atau tidak relevan.


Soal 6

Stimulus:
Dalam Undang-Undang No. 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, pelaku usaha diwajibkan untuk mendaftarkan produk halal yang mereka produksi.

Pertanyaan:
Siapa yang bertanggung jawab memberikan sertifikasi halal sesuai dengan UU ini?

  • A. Kementerian Agama
  • B. Majelis Ulama Indonesia (MUI)
  • C. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
  • D. Pemerintah Daerah
  • E. Kementerian Perindustrian

Jawaban:
C. Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
Pembahasan:
UU ini menyebutkan bahwa BPJPH bertugas sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas proses sertifikasi halal, dengan melibatkan MUI untuk penetapan fatwa.

Soal 7

Stimulus:
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan mengatur kewajiban penyelenggaraan pendidikan agama di setiap jenjang pendidikan formal.

Pertanyaan:
Berdasarkan PP No. 55 Tahun 2007, apa yang dimaksud dengan pendidikan keagamaan?

  • A. Pendidikan agama yang diselenggarakan di sekolah formal
  • B. Pendidikan berbasis nilai-nilai agama untuk semua agama di Indonesia
  • C. Pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga keagamaan seperti pesantren, gereja, atau vihara
  • D. Pendidikan agama dengan kurikulum nasional berbasis kitab suci tertentu
  • E. Pendidikan agama yang diajarkan oleh guru agama bersertifikat khusus

Jawaban:
C. Pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga keagamaan seperti pesantren, gereja, atau vihara
Pembahasan:
Pendidikan keagamaan dalam PP No. 55 Tahun 2007 mencakup pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga keagamaan dengan tujuan memperdalam ajaran agama. Pilihan lain seperti A dan B merujuk pada pendidikan agama secara umum, sedangkan D dan E lebih sempit cakupannya.


Soal 8

Stimulus:
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur fungsi pendidikan dalam membangun karakter bangsa berdasarkan Pancasila.

Pertanyaan:
Apa implikasi utama UU No. 20 Tahun 2003 terhadap penyelenggaraan pendidikan agama di Indonesia?

  • A. Pendidikan agama diwajibkan di seluruh jenjang pendidikan formal
  • B. Pendidikan agama hanya diberikan di sekolah berbasis agama
  • C. Pendidikan agama diberikan hanya jika mayoritas siswa di sekolah menganut agama yang sama
  • D. Pendidikan agama menjadi pilihan bebas bagi setiap siswa
  • E. Pendidikan agama harus mencakup semua agama yang diakui pemerintah

Jawaban:
A. Pendidikan agama diwajibkan di seluruh jenjang pendidikan formal
Pembahasan:
UU ini menegaskan bahwa pendidikan agama wajib diberikan di semua jenjang pendidikan formal sebagai bagian dari pembangunan karakter bangsa. Pilihan lain seperti B dan D tidak sesuai dengan isi undang-undang.


Soal 9

Stimulus:
Dalam Peraturan Menteri Agama No. 29 Tahun 2019, terdapat panduan terkait mekanisme pendaftaran majelis taklim agar terdaftar secara resmi.

Pertanyaan:
Apa manfaat utama bagi majelis taklim yang telah terdaftar di Kementerian Agama?

  • A. Bebas dari pajak penghasilan
  • B. Mendapat subsidi operasional tahunan
  • C. Memiliki legalitas untuk mendapatkan pembinaan dan bantuan pemerintah
  • D. Mendapat sertifikasi pengajar dari Kemenag
  • E. Berhak menolak pengawasan dari pihak luar

Jawaban:
C. Memiliki legalitas untuk mendapatkan pembinaan dan bantuan pemerintah
Pembahasan:
Majelis taklim yang terdaftar mendapatkan pembinaan, bantuan, dan akses kepada program pemerintah. Pilihan A, B, dan D tidak termasuk manfaat utama, sedangkan E bertentangan dengan prinsip transparansi.


Soal 10

Stimulus:
PP No. 66 Tahun 2022 mengatur tentang pendanaan dan pelaporan zakat, infak, dan sedekah (ZIS) di Indonesia, termasuk pelibatan lembaga zakat resmi.

Pertanyaan:
Apa kewajiban utama lembaga zakat resmi menurut PP No. 66 Tahun 2022?

  • A. Mengalokasikan dana zakat untuk keperluan non-agama
  • B. Menggunakan dana zakat untuk investasi jangka panjang
  • C. Melaporkan pengelolaan dana zakat secara transparan setiap tiga bulan
  • D. Mengurangi penyaluran zakat untuk kelompok miskin dan menggantinya dengan beasiswa
  • E. Membatasi penerimaan zakat hanya dari kalangan tertentu

Jawaban:
C. Melaporkan pengelolaan dana zakat secara transparan setiap tiga bulan
Pembahasan:
PP No. 66 Tahun 2022 mewajibkan lembaga zakat melaporkan pengelolaan dana secara transparan untuk menjaga kepercayaan masyarakat. Pilihan lain tidak sesuai dengan tujuan regulasi.


Soal 11

Stimulus:
UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan mengatur batas usia minimal perkawinan di Indonesia, yang kemudian diperbarui melalui UU No. 16 Tahun 2019.

Pertanyaan:
Berapa batas usia minimal untuk menikah setelah revisi UU No. 16 Tahun 2019?

  • A. 15 tahun untuk perempuan dan 17 tahun untuk laki-laki
  • B. 18 tahun untuk laki-laki dan perempuan
  • C. 21 tahun untuk laki-laki dan 18 tahun untuk perempuan
  • D. 17 tahun untuk laki-laki dan 15 tahun untuk perempuan
  • E. Tidak ada batas usia jika mendapat dispensasi dari pengadilan

Jawaban:
B. 18 tahun untuk laki-laki dan perempuan
Pembahasan:
Revisi UU ini menyamakan batas usia menikah menjadi 18 tahun untuk laki-laki dan perempuan guna melindungi hak anak dan mengurangi angka pernikahan dini. Pilihan A, C, dan D adalah batasan yang berlaku sebelum revisi.


Soal 12

Stimulus:
Peraturan Presiden No. 7 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme memberikan panduan bagi pemerintah dan masyarakat dalam menangkal ekstremisme.

Pertanyaan:
Apa langkah strategis yang dianjurkan Perpres No. 7 Tahun 2021 dalam mencegah ekstremisme?

  • A. Melarang ceramah agama di tempat umum
  • B. Menyediakan platform media sosial yang netral untuk semua pihak
  • C. Meningkatkan literasi agama berbasis moderasi melalui penyuluh agama
  • D. Melarang pendidikan agama di sekolah umum
  • E. Mengawasi semua kegiatan keagamaan dengan ketat

Jawaban:
C. Meningkatkan literasi agama berbasis moderasi melalui penyuluh agama
Pembahasan:
Perpres ini mendorong peningkatan literasi berbasis moderasi beragama sebagai langkah strategis untuk mencegah ekstremisme. Pilihan A, D, dan E bertentangan dengan pendekatan moderasi, sementara B tidak sesuai konteks Perpres.

Soal 13

Stimulus:
UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang diperbarui dengan UU No. 35 Tahun 2014, mengatur tentang hak-hak anak yang harus dilindungi oleh negara dan masyarakat.

Pertanyaan:
Dalam konteks perlindungan anak, apa tanggung jawab utama masyarakat sesuai UU Perlindungan Anak?

  • A. Mengawasi anak-anak di lingkungannya setiap saat
  • B. Melaporkan kasus pelanggaran hak anak kepada pihak berwenang
  • C. Menyediakan pendidikan dasar gratis untuk semua anak
  • D. Membatasi akses anak pada media digital sepenuhnya
  • E. Mengadopsi anak-anak yang kurang mampu secara ekonomi

Jawaban:
B. Melaporkan kasus pelanggaran hak anak kepada pihak berwenang
Pembahasan:
Masyarakat memiliki kewajiban untuk melaporkan pelanggaran hak anak sesuai dengan UU Perlindungan Anak. Pilihan A dan D terlalu spesifik dan tidak menjadi kewajiban utama masyarakat, sementara C dan E adalah tanggung jawab pemerintah atau individu tertentu.


Soal 14

Stimulus:
Permasalahan judi online semakin meresahkan masyarakat, terutama anak muda. Pemerintah melalui Kominfo berupaya memblokir situs-situs judi online yang terus bermunculan.

Pertanyaan:
Apa langkah preventif yang dapat diambil penyuluh agama untuk mencegah anak muda terlibat dalam judi online?

  • A. Mengajarkan doa-doa untuk melawan godaan judi
  • B. Mengedukasi dampak negatif judi online melalui ceramah berbasis data dan fakta
  • C. Melaporkan anak muda yang bermain judi online ke pihak berwenang
  • D. Memberikan alternatif hiburan dengan memperkenalkan game daring berbasis edukasi
  • E. Meminta pemerintah untuk menyediakan akses internet yang lebih terbatas

Jawaban:
B. Mengedukasi dampak negatif judi online melalui ceramah berbasis data dan fakta
Pembahasan:
Langkah edukasi berbasis data adalah cara preventif yang efektif dan sesuai peran penyuluh agama. Pilihan A kurang substansial, C tidak menyelesaikan masalah akar, dan D serta E terlalu general dan tidak menjadi tanggung jawab langsung penyuluh.


Soal 15

Stimulus:
UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) mencakup aturan tentang penyebaran berita palsu (hoaks) dan ujaran kebencian.

Pertanyaan:
Apa langkah yang dapat diambil penyuluh agama untuk mencegah penyebaran hoaks di masyarakat?

  • A. Mendorong masyarakat untuk tidak menggunakan media sosial sama sekali
  • B. Memberikan pelatihan literasi digital berbasis nilai agama
  • C. Melaporkan semua hoaks ke pihak kepolisian tanpa terkecuali
  • D. Meminta penghapusan media sosial yang paling banyak digunakan untuk menyebar hoaks
  • E. Mengimbau masyarakat untuk menyebarkan informasi tanpa verifikasi

Jawaban:
B. Memberikan pelatihan literasi digital berbasis nilai agama
Pembahasan:
Literasi digital adalah langkah preventif penting yang dapat dilakukan penyuluh agama untuk mengedukasi masyarakat. Pilihan A dan D tidak praktis, sedangkan E malah bertentangan dengan upaya pencegahan hoaks.


Soal 16

Stimulus:
Radikalisme di kalangan remaja sering dipicu oleh akses informasi yang tidak seimbang dan kurangnya literasi agama moderat.

Pertanyaan:
Apa peran strategis penyuluh agama dalam menangkal radikalisme di kalangan remaja?

  • A. Memberikan materi agama yang menekankan pentingnya ketaatan mutlak pada satu kelompok agama
  • B. Mengadakan diskusi terbuka tentang perbedaan pendapat dalam Islam
  • C. Melarang remaja mengikuti organisasi keagamaan apa pun
  • D. Mendorong remaja untuk bergabung dengan organisasi yang bersifat eksklusif
  • E. Mengawasi aktivitas remaja di media sosial tanpa sepengetahuan mereka

Jawaban:
B. Mengadakan diskusi terbuka tentang perbedaan pendapat dalam Islam
Pembahasan:
Diskusi terbuka adalah cara efektif untuk meningkatkan pemahaman agama yang moderat dan menanamkan toleransi. Pilihan A, C, D, dan E bertentangan dengan pendekatan moderasi dan berisiko meningkatkan radikalisme.


Soal 17

Stimulus:
Angka pernikahan dini di beberapa daerah masih tinggi, meskipun pemerintah telah meningkatkan batas usia minimal menikah melalui UU No. 16 Tahun 2019.

Pertanyaan:
Apa langkah yang dapat diambil penyuluh agama untuk menekan angka pernikahan dini di masyarakat?

  • A. Mendorong keluarga untuk tidak menikah sampai usia 25 tahun
  • B. Memberikan penyuluhan tentang dampak negatif pernikahan dini dari sudut pandang agama dan kesehatan
  • C. Mengajarkan teknik pengendalian emosi kepada calon pasangan muda
  • D. Mengawasi semua keputusan keluarga terkait pernikahan anak mereka
  • E. Memberikan dispensasi kepada anak yang ingin menikah dini jika alasannya sesuai adat

Jawaban:
B. Memberikan penyuluhan tentang dampak negatif pernikahan dini dari sudut pandang agama dan kesehatan
Pembahasan:
Langkah edukasi melalui penyuluhan adalah peran utama penyuluh agama. Pilihan lain seperti A terlalu kaku, sementara E bertentangan dengan prinsip undang-undang yang ada.


Soal 18

Stimulus:
UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mencakup aturan tentang perlindungan tenaga kerja, termasuk hak tenaga kerja perempuan.

Pertanyaan:
Apa hak yang harus dijamin bagi tenaga kerja perempuan sesuai UU Ketenagakerjaan?

  • A. Cuti selama satu tahun penuh tanpa syarat
  • B. Perlindungan dari diskriminasi dan pelecehan di tempat kerja
  • C. Gaji lebih tinggi dari pekerja laki-laki di posisi yang sama
  • D. Bebas memilih waktu kerja tanpa mengikuti jadwal kantor
  • E. Tidak diizinkan bekerja malam demi keselamatan

Jawaban:
B. Perlindungan dari diskriminasi dan pelecehan di tempat kerja
Pembahasan:
UU No. 13 Tahun 2003 menegaskan perlunya perlindungan tenaga kerja perempuan dari diskriminasi dan pelecehan. Pilihan lain seperti A, C, dan D tidak realistis atau bertentangan dengan undang-undang.

Soal 19

Stimulus:
UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang telah diubah dengan UU No. 16 Tahun 2019 menetapkan batas usia minimal perkawinan bagi laki-laki dan perempuan sebagai upaya menekan pernikahan dini dan meningkatkan kualitas hidup keluarga.

Pertanyaan:
Apa langkah terbaik penyuluh agama dalam mengedukasi masyarakat terkait batas usia minimal perkawinan?

  • A. Menyampaikan dalam ceramah bahwa batas usia minimal adalah aturan adat, bukan hukum agama
  • B. Mengedukasi masyarakat tentang manfaat penundaan usia pernikahan bagi kesehatan dan pendidikan
  • C. Mendorong masyarakat untuk mengabaikan batas usia minimal jika ada dispensasi dari pengadilan
  • D. Menekankan bahwa batas usia minimal hanya berlaku bagi perempuan, bukan laki-laki
  • E. Memberikan alternatif ritual adat bagi pasangan yang menikah di bawah umur

Jawaban:
B. Mengedukasi masyarakat tentang manfaat penundaan usia pernikahan bagi kesehatan dan pendidikan
Pembahasan:
Mengedukasi masyarakat dengan pendekatan kesehatan dan pendidikan adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran. Pilihan A, C, dan D menyesatkan, sedangkan E tidak relevan dengan upaya penegakan hukum.


Soal 20

Stimulus:
Radikalisme yang berkembang di kalangan pelajar sering kali dipicu oleh paparan informasi yang tidak terverifikasi, terutama melalui media sosial.

Pertanyaan:
Apa strategi komunikasi yang efektif bagi penyuluh agama untuk menangkal penyebaran radikalisme di sekolah?

  • A. Melarang siswa menggunakan media sosial untuk topik keagamaan
  • B. Mengadakan pelatihan literasi media dengan fokus pada penyaringan informasi berbasis nilai agama moderat
  • C. Memperbanyak doktrin agama yang bersifat keras untuk melawan radikalisme
  • D. Meminta sekolah untuk menutup akses internet di lingkungan sekolah
  • E. Melaporkan semua siswa yang terindikasi radikal kepada pihak keamanan

Jawaban:
B. Mengadakan pelatihan literasi media dengan fokus pada penyaringan informasi berbasis nilai agama moderat
Pembahasan:
Literasi media membantu pelajar memahami dan menyaring informasi yang diterima, sehingga mencegah penyebaran paham radikal. Pilihan A, C, D, dan E tidak sesuai dengan prinsip moderasi dan cenderung kontraproduktif.


Soal 21

Stimulus:
UU No. 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan menekankan peran pemuda dalam pembangunan, termasuk pemberdayaan melalui pendidikan dan pelatihan.

Pertanyaan:
Apa langkah yang dapat diambil penyuluh agama untuk mendorong pemuda mengambil peran aktif dalam pembangunan?

  • A. Mengarahkan pemuda untuk fokus pada kegiatan keagamaan saja
  • B. Memberikan motivasi kepada pemuda untuk menghindari aktivitas politik
  • C. Menyediakan pelatihan soft skill berbasis nilai agama yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja
  • D. Mengusulkan pemuda untuk memprioritaskan bekerja di luar negeri demi pengalaman
  • E. Menekankan bahwa pemuda tidak perlu aktif di masyarakat jika sudah bekerja

Jawaban:
C. Menyediakan pelatihan soft skill berbasis nilai agama yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja
Pembahasan:
Pemberdayaan pemuda melalui pelatihan keterampilan yang relevan dengan pasar kerja sesuai dengan UU Kepemudaan. Pilihan A, B, D, dan E membatasi potensi pemuda dan tidak sejalan dengan prinsip pemberdayaan.


Soal 22

Stimulus:
Tingginya penggunaan media sosial di kalangan remaja menimbulkan tantangan baru, seperti cyberbullying, penyebaran hoaks, dan kecanduan media.

Pertanyaan:
Apa materi yang paling relevan disampaikan oleh penyuluh agama untuk membantu remaja mengelola penggunaan media sosial secara sehat?

  • A. Bahaya teknologi terhadap nilai-nilai keagamaan
  • B. Panduan menghapus akun media sosial yang dianggap merugikan
  • C. Etika bermedia sosial sesuai ajaran agama dan nilai moral
  • D. Pentingnya menjauhkan diri sepenuhnya dari media sosial
  • E. Panduan teknis memblokir akun-akun yang tidak disukai

Jawaban:
C. Etika bermedia sosial sesuai ajaran agama dan nilai moral
Pembahasan:
Mengajarkan etika bermedia sosial membantu remaja menggunakan teknologi dengan bijak sesuai nilai agama. Pilihan A, D, dan E terlalu ekstrem, sedangkan B tidak memberikan edukasi yang solutif.


Soal 23

Stimulus:
Peningkatan angka perceraian di beberapa daerah menunjukkan adanya ketidakmampuan pasangan dalam menyelesaikan konflik rumah tangga.

Pertanyaan:
Apa peran utama penyuluh agama dalam membantu pasangan mengatasi konflik rumah tangga?

  • A. Menjadi mediator dalam setiap konflik rumah tangga
  • B. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya komunikasi yang sehat dalam keluarga
  • C. Mengarahkan pasangan untuk mencari solusi melalui pengadilan agama
  • D. Menyalahkan salah satu pihak yang dianggap penyebab konflik
  • E. Menekankan bahwa perceraian adalah solusi terbaik jika konflik tidak selesai

Jawaban:
B. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya komunikasi yang sehat dalam keluarga
Pembahasan:
Penyuluh agama dapat membantu pasangan membangun komunikasi yang sehat sebagai langkah pencegahan konflik. Pilihan A dan C bukan langkah awal yang ideal, sementara D dan E tidak mendukung upaya rekonsiliasi.


Soal 24

Stimulus:
Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan terkait Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan dan pemerataan ekonomi.

Pertanyaan:
Bagaimana penyuluh agama dapat berkontribusi dalam mendukung kebijakan IKN?

  • A. Menyampaikan ceramah yang mendorong masyarakat untuk pindah ke IKN
  • B. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi antar budaya di lingkungan IKN
  • C. Mendorong masyarakat untuk memprotes dampak lingkungan dari pembangunan IKN
  • D. Mengkampanyekan nilai-nilai agama yang eksklusif untuk masyarakat tertentu
  • E. Memastikan bahwa hanya komunitas tertentu yang dapat tinggal di IKN

Jawaban:
B. Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi antar budaya di lingkungan IKN
Pembahasan:
Toleransi antar budaya adalah kunci integrasi sosial di IKN yang multietnis. Pilihan A terlalu umum, sedangkan C, D, dan E bertentangan dengan nilai keberagaman.

Soal 25

Stimulus:
UU No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang telah diubah melalui UU No. 19 Tahun 2016, mengatur berbagai aspek penggunaan teknologi, termasuk larangan penyebaran ujaran kebencian. Pelanggaran dapat dikenai sanksi pidana yang berat.

Pertanyaan:
Apa langkah bijak yang dapat diambil oleh penyuluh agama untuk menangkal penyebaran ujaran kebencian di media sosial?

  • A. Mengabaikan komentar negatif di media sosial untuk menghindari konflik
  • B. Mengedukasi masyarakat tentang hukum ITE dan nilai-nilai Islam yang melarang ghibah dan fitnah
  • C. Menyebarkan informasi serupa agar masyarakat mengetahui realitas sebenarnya
  • D. Menginstruksikan masyarakat untuk melaporkan semua konten yang dianggap mengganggu ke polisi
  • E. Mendorong masyarakat untuk memblokir media sosial sebagai solusi jangka panjang

Jawaban:
B. Mengedukasi masyarakat tentang hukum ITE dan nilai-nilai Islam yang melarang ghibah dan fitnah
Pembahasan:
Edukasi tentang nilai agama dan hukum adalah cara yang preventif dan edukatif untuk menangkal ujaran kebencian. Pilihan A cenderung pasif, C dapat memperburuk situasi, D terlalu represif tanpa mendidik masyarakat, dan E tidak realistis.


Soal 26

Stimulus:
Maraknya judi online telah menjadi ancaman sosial yang berdampak buruk pada masyarakat, terutama generasi muda. Judi online sering kali melibatkan promosi melalui platform digital dan menjerat korbannya dengan iming-iming keuntungan cepat.

Pertanyaan:
Bagaimana cara penyuluh agama memberikan penyuluhan yang efektif terkait bahaya judi online?

  • A. Mengutip ayat-ayat yang mengharamkan perjudian tanpa memberikan penjelasan tambahan
  • B. Menunjukkan kasus-kasus masyarakat yang bangkrut akibat judi online sebagai contoh konkret
  • C. Menyampaikan bahwa judi online dapat diterima jika digunakan secara bijak
  • D. Menekankan bahwa dosa judi hanya berlaku untuk orang yang kalah
  • E. Menghindari pembahasan tentang judi online untuk menghindari pro-kontra

Jawaban:
B. Menunjukkan kasus-kasus masyarakat yang bangkrut akibat judi online sebagai contoh konkret
Pembahasan:
Contoh nyata memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang dampak buruk judi online, sekaligus memperkuat pesan agama. Pilihan A terlalu kaku, C dan D salah secara syar'i, sementara E menghindari permasalahan nyata.


Soal 27

Stimulus:
Ujaran kebencian yang menyasar kelompok tertentu sering kali memanfaatkan perbedaan agama, suku, atau pandangan politik, sehingga merusak persatuan bangsa. UU ITE memberikan landasan hukum untuk menangani pelanggaran tersebut.

Pertanyaan:
Apa langkah utama penyuluh agama dalam menangani dampak ujaran kebencian di masyarakat?

  • A. Mendorong masyarakat untuk tidak peduli dengan ujaran kebencian
  • B. Menanamkan pemahaman tentang ajaran agama yang menekankan persaudaraan dan toleransi
  • C. Membahas dan mendiskusikan ujaran kebencian untuk menilai kebenarannya
  • D. Mengusulkan penerapan hukum adat bagi pelaku ujaran kebencian
  • E. Meminta masyarakat tidak melaporkan ujaran kebencian demi menghindari konflik baru

Jawaban:
B. Menanamkan pemahaman tentang ajaran agama yang menekankan persaudaraan dan toleransi
Pembahasan:
Penyuluhan berbasis nilai agama yang menekankan toleransi efektif untuk meredam dampak ujaran kebencian. Pilihan A dan E terlalu pasif, C malah memperkeruh situasi, sementara D tidak sesuai dengan hukum positif.


Soal 28

Stimulus:
Moderasi beragama mengedepankan pendekatan adil, berimbang, dan anti kekerasan dalam menghadapi perbedaan. Namun, radikalisme sering kali memanfaatkan narasi agama untuk menarik simpati remaja.

Pertanyaan:
Bagaimana strategi komunikasi yang tepat untuk mengajarkan moderasi beragama di kalangan remaja?

  • A. Menghindari pembahasan topik keagamaan yang sensitif untuk menghindari perdebatan
  • B. Menggunakan media sosial sebagai platform edukasi dengan konten kreatif yang relevan
  • C. Memperbanyak ceramah agama tentang ancaman neraka bagi yang tidak moderat
  • D. Meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas remaja di tempat ibadah
  • E. Mengajarkan remaja untuk tidak berdiskusi dengan kelompok yang berbeda pandangan

Jawaban:
B. Menggunakan media sosial sebagai platform edukasi dengan konten kreatif yang relevan
Pembahasan:
Media sosial adalah sarana efektif untuk menjangkau remaja, dengan konten kreatif yang mengajarkan moderasi secara menarik. Pilihan A menghindari solusi, C berpotensi menciptakan ketakutan, D cenderung represif, dan E menghambat dialog antar kelompok.


Soal 29

Stimulus:
UU No. 44 Tahun 2008 tentang Pornografi melarang segala bentuk produksi, distribusi, dan konsumsi konten pornografi, tetapi akses terhadap konten tersebut masih menjadi tantangan besar di era digital.

Pertanyaan:
Bagaimana penyuluh agama dapat membantu masyarakat, khususnya remaja, memahami bahaya konten pornografi?

  • A. Melakukan pendekatan dengan memberikan larangan tegas tanpa penjelasan
  • B. Memberikan edukasi tentang bahaya pornografi bagi kesehatan mental dan spiritual
  • C. Menggunakan pendekatan keras seperti ancaman hukuman neraka kepada pelaku
  • D. Menekankan bahwa menonton konten pornografi tidak masalah selama tidak menyebarkannya
  • E. Mengusulkan agar remaja dilarang total menggunakan perangkat digital

Jawaban:
B. Memberikan edukasi tentang bahaya pornografi bagi kesehatan mental dan spiritual
Pembahasan:
Pendekatan edukasi yang mencakup aspek kesehatan dan agama efektif untuk menanamkan kesadaran. Pilihan A dan C terlalu kaku, D salah secara hukum dan agama, sementara E tidak realistis.


Soal 30

Stimulus:
Pemanfaatan teknologi informasi telah membantu penyebaran informasi keagamaan secara luas. Namun, berita hoaks dan konten radikal juga menyebar dengan cepat melalui platform yang sama.

Pertanyaan:
Apa langkah bijak penyuluh agama dalam memanfaatkan teknologi untuk penyebaran nilai moderasi?

  • A. Membatasi penggunaan teknologi untuk topik tertentu saja
  • B. Menggunakan platform digital untuk menyebarkan konten moderasi secara konsisten dan faktual
  • C. Membiarkan masyarakat menggunakan teknologi tanpa arahan agar tidak terlalu mengatur
  • D. Menekankan bahwa teknologi adalah ancaman terhadap ajaran agama
  • E. Mengandalkan pemerintah untuk menangani penyebaran konten radikal

Jawaban:
B. Menggunakan platform digital untuk menyebarkan konten moderasi secara konsisten dan faktual
Pembahasan:
Penyebaran nilai moderasi melalui teknologi memungkinkan jangkauan luas dan relevansi dengan masyarakat kekinian. Pilihan A dan C kurang proaktif, D tidak mendukung inovasi, dan E menyerahkan tanggung jawab kepada pihak lain.

Semoga bahan ini menambah wawasan sobat tentang regulasi, kebijakan dan perundangan-undangan yang terkait dengan tupoksi penyuluh agama. selamat berjuang.


7 komentar untuk "30 Soal CAT PENAIS 2024 - Khusus Perundangan-undangan"

  1. Alhamdulillah smg berkah dan manfaat Aamiin

    BalasHapus
  2. Semoga berkah ilmunya..

    BalasHapus
  3. mohon dikoreksi soal no 11, minimal usia perkawinan menurut UU yg baru adalah 19 tahun bukan 18

    BalasHapus
  4. Dalam regulasi /uu nomor 16 th 2019 terkait usia pernikahan lk dan perempuan 19 th tapi dalam soal" ini 18 th,mohon penjelasannya ,, syukran

    BalasHapus

Silakan berkomentar yang santun