Kisi-kisi materi soal jawaban dan pembahasan Tes CPNS 2024 Jabatan Guru Ahli Pertama
Hallo sobat cara mudah, berikut ini Kisi-kisi materi Tes CPNS Tahun 2024 yang dilengkapi dengan presiksi soal jawaban dan pembahasan untuk Jabatan Guru Ahli Pertama. Semoga membantu sobat yang akan mengikutinya.
Kisi-kisi materi tes CPNS 202 Jabatan Guru Ahli Pertama
- Konsep suatu disiplin ilmu yang relevan
- Materi suatu disiplin ilmu yang relevan
- Hirarki konsep dan materi suatu disiplin ilmu
- Prasyarat dari suatu disiplin ilmu yang relevan
- Keterkaitan suatu konsep dengan konsep yang lain
- Konsep-konsep yang berkaitan dengan suatu disiplin
- Teori belajar Ausubel
- Teori belajar Gagne
- Teori belajar Piaget
- Karakteristik murid berkebutuhan khusus
- Tahapan perkembangan berdasarkan usia dan karakteristik khas masing-masing tahap
- Teori belajar Gagne: Taksonomi Bloom dan perkembangannya
- Profil Pelajar Indonesia
- Teori Belajar Gagne
- Learning Objective
- Individualized Education Program (IEP) dan Prinsip-prinsip differentiated learning
- Teori dasar komunikasi
- Active listening
- Kesepakatan dan kebiasaan positif di lingkungan belajar
- Konsep dan prinsip-prinsip motivasi dalam pendidikan
- Mengembangkan motivasi siswa
- Behavior modification & habit formation
- Prinsip-prinsip reward, punishment, dan reinforcement dalam pembentukan tingkah laku
- Desain pembelajaran
- Facilitating learning
- Berfikir kritis
- Berbagai teknik asesmen di tingkat kelas (classroom-based assessment) sesuai dengan tujuan pembelajaran
- Konsep dan prinsip assessment as learning dan assessment for learning
- Pemanfaatan hasil asesmen untuk perbaikan pembelajaran (feedback)
- Program remedial dan program pengayaan berdasarkan hasil asesmen
- Refleksi
- Procedural & declarative knowledge
- Working memory & long-term memory
- Kode etik guru
- Interaksi guru-murid
- School safety
- Diversity
- Pengertian dan pengembangan potensi
- Perencanaan karir dan pengembangan potensi diri
Soal, Jawaban dan Pembahasan Prediksi Tes CPNS 2024 Jabatan Guru Ahli Pertama
Kompetensi 1: Konsep Suatu Disiplin Ilmu yang
Relevan
Teori:
- Apa yang dimaksud dengan
konsep dalam suatu disiplin ilmu?
A. Sekumpulan fakta acak tanpa hubungan
B. Struktur pengetahuan yang membantu memahami hubungan antar-ide
C. Penjelasan singkat tanpa tujuan
D. Himpunan aturan tanpa struktur
E. Ide-ide umum tanpa pengaplikasian
Jawaban: B (5 poin), A (1 poin)
Pembahasan: Konsep adalah elemen fundamental dalam suatu disiplin ilmu yang digunakan untuk menghubungkan ide-ide dan membangun pemahaman yang lebih mendalam.
Penerapan: 2. Seorang guru mengajarkan
konsep gravitasi kepada siswa. Bagaimana guru dapat memastikan siswa memahami
konsep ini dengan baik?
A. Memberikan definisi verbal tanpa contoh
B. Menghubungkan konsep gravitasi dengan pengalaman siswa, seperti menjatuhkan
benda
C. Menyuruh siswa membaca buku tanpa tambahan penjelasan
D. Hanya membahas teori tanpa visualisasi
E. Memberikan soal langsung tanpa konteks
Jawaban: B (5 poin), A (1 poin)
Pembahasan: Guru harus menggunakan pengalaman konkret siswa untuk
membantu mereka memahami konsep abstrak seperti gravitasi.
Kasus: 3. Seorang siswa bertanya
mengapa benda yang dilempar ke atas selalu jatuh ke bawah. Guru ingin
menjelaskan ini sebagai bagian dari konsep gravitasi. Pendekatan apa yang
paling tepat?
A. Menjelaskan teori gravitasi secara mendalam tanpa contoh visual
B. Menunjukkan eksperimen sederhana dengan menjatuhkan benda
C. Memberikan tugas membaca buku fisika lanjutan
D. Menghindari pertanyaan dan melanjutkan materi lain
E. Menggunakan istilah teknis tanpa menjelaskan artinya
Jawaban: B (5 poin), A (1 poin)
Pembahasan: Melibatkan eksperimen sederhana membantu siswa menghubungkan
teori dengan pengalaman nyata, sehingga lebih mudah dipahami.
Kompetensi 2: Materi Suatu Disiplin Ilmu yang
Relevan
Teori: 4. Apa yang dimaksud dengan
materi dalam suatu disiplin ilmu?
A. Fakta-fakta tanpa keterkaitan
B. Sekumpulan informasi acak
C. Konten pengetahuan yang relevan dan terorganisasi sesuai disiplin ilmu
tertentu
D. Informasi tanpa sumber yang jelas
E. Ide-ide umum tanpa tujuan pendidikan
Jawaban: C (5 poin), D (1 poin)
Pembahasan: Materi adalah konten yang disusun secara terstruktur untuk
mendukung pembelajaran dan penerapan konsep dalam kehidupan nyata.
Penerapan: 5. Seorang guru ingin
mengajarkan konsep bangun ruang kepada siswa kelas 4 SD. Materi apa yang paling
relevan untuk diberikan?
A. Penjelasan tentang teori geometri tingkat lanjut
B. Penjelasan sederhana tentang kubus, balok, dan tabung
C. Penjelasan tentang rumus matematika tanpa contoh
D. Informasi acak tentang berbagai bentuk tanpa kaitan logis
E. Penugasan langsung tanpa memberikan dasar teori
Jawaban: B (5 poin), E (1 poin)
Pembahasan: Materi yang relevan harus disesuaikan dengan tingkat
perkembangan siswa, seperti bentuk sederhana yang mereka temui sehari-hari.
Kasus: 6. Seorang guru ingin
mengaitkan pelajaran tentang volume bangun ruang dengan kehidupan nyata.
Aktivitas mana yang paling tepat untuk dilakukan?
A. Meminta siswa menghitung volume kotak makanan mereka
B. Menyuruh siswa membaca buku tentang bangun ruang
C. Mengajarkan rumus tanpa memberikan konteks
D. Memberikan soal ulangan tanpa pembelajaran sebelumnya
E. Membahas bangun ruang tanpa alat peraga
Jawaban: A (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata membuat
pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi siswa.
Kompetensi 3: Hirarki Konsep dan Materi Suatu
Disiplin Ilmu
Teori: 7. Apa yang dimaksud dengan
hirarki konsep dalam suatu disiplin ilmu?
A. Penataan konsep dari yang paling kompleks hingga sederhana
B. Hubungan antar-konsep yang membentuk struktur pengetahuan
C. Daftar konsep tanpa keterkaitan
D. Informasi acak tanpa struktur
E. Penjelasan sederhana tanpa pengorganisasian
Jawaban: B (5 poin), D (1 poin)
Pembahasan: Hirarki konsep adalah hubungan sistematis antar-konsep dalam
suatu disiplin ilmu yang membentuk struktur pengetahuan.
Penerapan: 8. Bagaimana cara mengajarkan
hierarki konsep pada mata pelajaran sains?
A. Memulai dari konsep umum seperti "ekosistem" sebelum mendalami
komponen seperti "produsen" dan "konsumen"
B. Memulai dari konsep spesifik tanpa menjelaskan hubungannya
C. Menghindari hierarki dan membahas topik secara acak
D. Memberikan teori kompleks tanpa contoh konkret
E. Membuat siswa belajar sendiri tanpa panduan
Jawaban: A (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Memulai dari konsep umum membantu siswa memahami konteks
besar sebelum mendalami rincian konsep.
Kasus: 9. Seorang siswa kesulitan
memahami bagaimana "ekosistem" terkait dengan "rantai
makanan." Guru memberikan tugas membuat diagram rantai makanan. Apa
manfaat tugas ini?
A. Siswa dapat memahami hubungan antar-konsep dalam ekosistem
B. Siswa hanya akan menghafal diagram tanpa memahami konsep
C. Siswa akan fokus pada satu komponen tanpa memahami keseluruhan
D. Guru tidak perlu menjelaskan hubungan konsep
E. Siswa akan bingung dengan tugas tanpa arahan
Jawaban: A (5 poin), B (1 poin)
Pembahasan: Diagram membantu siswa memahami hubungan hierarkis
antar-konsep secara visual, sehingga lebih mudah dipahami.
Kompetensi 4: Prasyarat dari Suatu Disiplin Ilmu
yang Relevan
Teori: 10. Mengapa penting memahami
prasyarat pembelajaran dalam suatu disiplin ilmu?
A. Untuk memastikan siswa memiliki dasar yang memadai sebelum mempelajari
materi lanjutan
B. Untuk menguji kemampuan siswa tanpa panduan
C. Untuk memberikan tugas tambahan yang rumit
D. Untuk mempersulit pembelajaran siswa
E. Untuk menghindari siswa belajar secara mandiri
Jawaban: A (5 poin), E (1 poin)
Pembahasan: Prasyarat penting untuk memastikan siswa memiliki
pengetahuan dasar yang cukup sebelum mempelajari materi yang lebih kompleks.
Penerapan: 11. Seorang siswa akan belajar tentang
bilangan pecahan. Apa prasyarat yang perlu dikuasai siswa sebelum memulai
materi ini?
A. Konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
B. Konsep bangun ruang
C. Pengetahuan tentang luas dan keliling
D. Pengetahuan tentang satuan pengukuran waktu
E. Pengetahuan tentang gerak lurus beraturan
Jawaban: A (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah
dasar untuk memahami operasi pada bilangan pecahan.
Kasus: 12. Guru ingin mengajarkan materi persamaan
kuadrat kepada siswa. Namun, beberapa siswa belum memahami konsep aljabar
dasar. Apa langkah yang harus dilakukan guru?
A. Melanjutkan pelajaran persamaan kuadrat tanpa membahas aljabar dasar
B. Memberikan remedial tentang aljabar dasar terlebih dahulu
C. Meminta siswa belajar sendiri aljabar dasar di rumah
D. Melewati materi persamaan kuadrat hingga siswa siap
E. Mengurangi waktu belajar untuk materi lain
Jawaban: B (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Prasyarat yang belum dikuasai harus diajarkan
terlebih dahulu agar siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
Kompetensi 5: Keterkaitan Suatu Konsep dengan Konsep yang Lain
Teori: 13. Apa tujuan utama memahami keterkaitan
antar-konsep dalam suatu disiplin ilmu?
A. Menghafal informasi secara terpisah
B. Menghubungkan ide-ide untuk membangun pemahaman sistematis
C. Mengurangi fokus pada konsep utama
D. Menyulitkan pembelajaran dengan informasi tambahan
E. Meningkatkan hafalan tanpa analisis
Jawaban: B (5 poin), E (1 poin)
Pembahasan: Memahami keterkaitan antar-konsep membantu siswa
melihat gambaran besar dan mempelajari materi secara terintegrasi.
Penerapan: 14. Dalam pelajaran biologi, guru
menjelaskan tentang fotosintesis dan menghubungkannya dengan siklus karbon di
atmosfer. Apa manfaat pendekatan ini?
A. Memudahkan siswa memahami keterkaitan antara proses fotosintesis dan
lingkungan
B. Membingungkan siswa dengan informasi tambahan
C. Memfokuskan siswa pada proses fotosintesis saja
D. Membuat siswa mempelajari satu konsep tanpa melihat dampaknya
E. Menyulitkan siswa dengan konsep abstrak
Jawaban: A (5 poin), D (1 poin)
Pembahasan: Pendekatan ini menunjukkan hubungan antara
fotosintesis dan siklus karbon, sehingga siswa memahami peran fotosintesis
dalam ekosistem.
Kasus: 15. Seorang siswa tidak memahami hubungan
antara revolusi bumi dan perubahan musim. Guru meminta siswa untuk mengamati
gambar yang menunjukkan posisi bumi terhadap matahari sepanjang tahun. Apa
tujuan utama dari tugas ini?
A. Membantu siswa memahami keterkaitan antara revolusi bumi dan musim
B. Memaksa siswa untuk menghafal istilah astronomi
C. Memberikan informasi tanpa menunjukkan hubungan konsep
D. Mengurangi penekanan pada konsep revolusi bumi
E. Menghindari pembelajaran menggunakan alat bantu visual
Jawaban: A (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Menggunakan alat bantu visual dapat membantu siswa
memahami hubungan antara revolusi bumi dan pergantian musim.
Kompetensi 6: Konsep-konsep yang Berkaitan dengan Suatu Disiplin
Teori: 16. Apa yang dimaksud dengan konsep-konsep
yang berkaitan dalam suatu disiplin ilmu?
A. Sekumpulan fakta acak tanpa hubungan logis
B. Ide-ide yang saling terhubung untuk menjelaskan fenomena tertentu
C. Penjelasan sederhana tanpa konteks aplikasi
D. Himpunan aturan tanpa hubungan antar-konsep
E. Informasi tambahan tanpa relevansi
Jawaban: B (5 poin), A (1 poin)
Pembahasan: Konsep-konsep yang berkaitan adalah ide-ide yang
saling terhubung untuk memberikan pemahaman yang menyeluruh tentang suatu
fenomena.
Penerapan: 17. Dalam pelajaran fisika, guru
menjelaskan tentang energi kinetik dan energi potensial, lalu menghubungkannya
dengan hukum kekekalan energi. Mengapa pendekatan ini penting?
A. Untuk memberikan pemahaman tentang hubungan antar-konsep dalam fisika
B. Untuk membingungkan siswa dengan lebih banyak konsep
C. Untuk mengajarkan satu konsep tanpa menyebutkan hubungannya
D. Untuk menghindari diskusi tentang hukum kekekalan energi
E. Untuk memberikan soal tanpa penjelasan tambahan
Jawaban: A (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Menghubungkan konsep energi kinetik dan energi
potensial dengan hukum kekekalan energi memberikan pemahaman yang lebih dalam
tentang prinsip fisika.
Kasus: 18. Seorang siswa bingung memahami bagaimana
konsep energi potensial dan energi kinetik bekerja saat bermain ayunan. Apa
yang bisa dilakukan guru untuk membantu siswa?
A. Membiarkan siswa mencoba memahami sendiri tanpa bantuan
B. Menjelaskan konsep secara teoretis dengan contoh ayunan
C. Memberikan definisi tanpa demonstrasi
D. Menghindari topik tersebut karena terlalu sulit
E. Memberikan tugas membaca tanpa konteks nyata
Jawaban: B (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Memberikan contoh nyata yang relevan dengan
pengalaman siswa membantu mereka memahami hubungan antar-konsep dengan lebih
baik.
Kompetensi 7: Teori Belajar Ausubel
Teori: 19. Menurut Ausubel, apa yang dimaksud
dengan pembelajaran bermakna (meaningful learning)?
A. Pembelajaran yang hanya mengutamakan hafalan
B. Proses pembelajaran yang menghubungkan pengetahuan baru dengan struktur
kognitif yang telah dimiliki siswa
C. Pembelajaran yang dilakukan melalui latihan dan repetisi
D. Proses belajar yang bergantung sepenuhnya pada instruksi guru
E. Menghafal definisi tanpa memahami konsepnya
Jawaban: B (5 poin), A (1 poin)
Pembahasan: Ausubel menyatakan bahwa pembelajaran bermakna
terjadi ketika informasi baru terintegrasi dengan pengetahuan yang sudah
dimiliki siswa.
Penerapan: 20. Guru memberikan peta konsep sebelum
memulai materi tentang "sistem peredaran darah manusia". Apa tujuan
pemberian peta konsep ini?
A. Membantu siswa memahami hubungan antar-konsep
B. Memudahkan siswa menghafal isi materi
C. Mengurangi waktu pembelajaran
D. Membuat siswa lebih bergantung pada guru
E. Menghindari penjelasan mendalam tentang materi
Jawaban: A (5 poin), B (1 poin)
Pembahasan: Peta konsep adalah alat yang membantu siswa
melihat keterkaitan konsep, sesuai dengan pendekatan pembelajaran bermakna
Ausubel.
Kasus: 21. Seorang siswa kesulitan memahami materi
baru karena tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan. Apa yang bisa dilakukan
guru berdasarkan teori Ausubel?
A. Memberikan pengajaran langsung tanpa mempertimbangkan dasar pengetahuan
siswa
B. Menjelaskan materi baru menggunakan contoh yang sesuai dengan pengalaman
siswa
C. Menghindari materi tersebut dan beralih ke materi lain
D. Meminta siswa untuk belajar sendiri
E. Memberikan soal-soal latihan untuk memperkuat hafalan
Jawaban: B (5 poin), E (1 poin)
Pembahasan: Teori Ausubel menekankan pentingnya menghubungkan
materi baru dengan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
Kompetensi 8: Teori Belajar Gagné
Teori: 22. Menurut teori belajar Gagné, apa tahapan
awal dalam proses pembelajaran?
A. Memberikan umpan balik
B. Menetapkan tujuan pembelajaran
C. Memberikan stimulus belajar
D. Melakukan asesmen awal
E. Memberikan penguatan (reinforcement)
Jawaban: B (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Dalam teori belajar Gagné, menetapkan tujuan
pembelajaran merupakan tahapan awal yang penting untuk mengarahkan aktivitas
belajar.
Penerapan: 23. Guru memberikan contoh soal untuk
memfasilitasi transfer pembelajaran. Berdasarkan teori Gagné, tahapan ini
termasuk dalam tahap apa?
A. Memberikan stimulus belajar
B. Memberikan bimbingan belajar
C. Memfasilitasi transfer belajar
D. Menyediakan praktik kinerja
E. Memberikan umpan balik
Jawaban: C (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Teori Gagné mencakup tahapan memfasilitasi
transfer belajar agar siswa dapat menerapkan pengetahuan di situasi baru.
Kasus: 24. Seorang siswa memahami konsep dasar
matematika tetapi kesulitan menerapkan konsep tersebut untuk menyelesaikan
masalah kehidupan sehari-hari. Apa langkah yang sesuai dengan teori Gagné?
A. Memberikan latihan soal terkait aplikasi konsep dalam kehidupan nyata
B. Meminta siswa untuk membaca buku referensi tambahan
C. Menjelaskan kembali konsep dasar tanpa contoh konkret
D. Menghindari soal aplikasi dan fokus pada hafalan konsep dasar
E. Membuat siswa bekerja dalam kelompok tanpa bimbingan
Jawaban: A (5 poin), C (1 poin)
Pembahasan: Tahap memfasilitasi transfer belajar pada teori
Gagné bertujuan agar siswa dapat menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata.
Kompetensi 9: Teori Belajar Piaget
Teori: 25. Menurut Piaget, tahapan perkembangan
kognitif anak usia 7–11 tahun dikenal sebagai tahap apa?
A. Sensorimotor
B. Praoperasional
C. Operasional konkret
D. Operasional formal
E. Pra-abstrak
Jawaban: C (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Pada tahap operasional konkret, anak mulai mampu
berpikir logis tentang objek dan kejadian yang nyata, tetapi masih kesulitan
dengan konsep abstrak.
Penerapan: 26. Guru memberikan tugas eksperimen
sederhana untuk menjelaskan konsep perpindahan panas. Berdasarkan teori Piaget,
pendekatan ini paling cocok untuk siswa pada tahap apa?
A. Sensorimotor
B. Praoperasional
C. Operasional konkret
D. Operasional formal
E. Pascaformal
Jawaban: C (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Siswa pada tahap operasional konkret memahami
konsep melalui aktivitas langsung atau manipulasi objek nyata.
Kasus: 27. Seorang siswa kelas 6 SD kesulitan
memahami konsep bilangan negatif. Berdasarkan teori Piaget, apa yang bisa
dilakukan guru untuk membantu siswa?
A. Memberikan visualisasi seperti termometer untuk menjelaskan bilangan negatif
B. Memaksa siswa untuk menghafal definisi bilangan negatif
C. Menghindari pengajaran konsep bilangan negatif
D. Meminta siswa membaca buku tambahan tanpa bimbingan
E. Memberikan soal abstrak tanpa contoh nyata
Jawaban: A (5 poin), B (1 poin)
Pembahasan: Anak pada tahap operasional konkret membutuhkan
visualisasi untuk memahami konsep abstrak.
Kompetensi 10: Karakteristik Murid Berkebutuhan Khusus
Teori: 28. Apa yang menjadi karakteristik utama
anak dengan gangguan pemusatan perhatian (ADHD)?
A. Sulit berkomunikasi secara verbal
B. Menghindari kontak mata
C. Memiliki rentang perhatian yang pendek dan hiperaktif
D. Memiliki kemampuan luar biasa dalam bidang tertentu
E. Kesulitan berbicara dan memahami bahasa
Jawaban: C (5 poin), A (2 poin)
Pembahasan: Anak dengan ADHD memiliki karakteristik seperti
kesulitan memusatkan perhatian, impulsif, dan hiperaktif.
Penerapan: 29. Guru menghadapi seorang siswa dengan
gangguan pendengaran di kelas reguler. Apa langkah terbaik yang dapat dilakukan
guru?
A. Meminta siswa untuk menyesuaikan diri dengan pembelajaran reguler
B. Menggunakan alat bantu visual dan memberikan perhatian khusus saat
menjelaskan
C. Mengurangi keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompok
D. Menghindari komunikasi langsung dengan siswa
E. Memberikan soal tanpa penjelasan tambahan
Jawaban: B (5 poin), A (2 poin)
Pembahasan: Menggunakan alat bantu visual dan perhatian khusus
membantu siswa dengan gangguan pendengaran memahami materi.
Kasus: 30. Seorang siswa dengan disleksia kesulitan
membaca instruksi tertulis. Guru ingin memastikan siswa memahami tugasnya. Apa
pendekatan yang tepat?
A. Memberikan instruksi secara lisan dan tertulis
B. Meminta siswa untuk menyelesaikan tugas tanpa bantuan tambahan
C. Menghindari pemberian tugas yang memerlukan bacaan
D. Memberikan tugas hanya dalam bentuk pilihan ganda
E. Mengabaikan kesulitan siswa dan melanjutkan pelajaran
Jawaban: A (5 poin), D (2 poin)
Pembahasan: Pendekatan multisensori, seperti memberikan
instruksi lisan dan tertulis, membantu siswa dengan disleksia memahami tugas.
Kompetensi 11: Tahapan Perkembangan Berdasarkan Usia dan
Karakteristik Khas Masing-masing Tahap
Teori: 31. Menurut Erik Erikson, tahap perkembangan
yang dialami anak usia 6-12 tahun adalah:
A. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan
B. Inisiatif vs Rasa Bersalah
C. Kerajinan vs Rasa Rendah Diri
D. Identitas vs Kekacauan Peran
E. Otonomi vs Rasa Malu
Jawaban: C (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Pada usia ini, anak mulai mengembangkan rasa
kerajinan melalui pencapaian tugas di sekolah atau aktivitas lainnya.
Penerapan: 32. Guru SD memberikan penghargaan
kepada siswa yang menyelesaikan tugas proyek tepat waktu. Pendekatan ini cocok
untuk mendukung tahapan perkembangan apa?
A. Kepercayaan vs Ketidakpercayaan
B. Otonomi vs Rasa Malu
C. Kerajinan vs Rasa Rendah Diri
D. Identitas vs Kekacauan Peran
E. Inisiatif vs Rasa Bersalah
Jawaban: C (5 poin), E (2 poin)
Pembahasan: Memberikan penghargaan dapat memperkuat rasa
kerajinan dan mencegah siswa merasa rendah diri.
Kasus: 33. Seorang siswa yang sering gagal
menyelesaikan tugas mulai merasa minder dan enggan mencoba tugas baru. Apa
langkah guru yang sesuai dengan tahapan perkembangan menurut Erikson?
A. Memberikan tugas yang lebih mudah untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa
B. Mengabaikan siswa agar belajar dari kegagalannya
C. Meminta siswa menyelesaikan tugas sendiri tanpa bantuan
D. Mengurangi ekspektasi terhadap siswa tersebut
E. Mengkritik siswa untuk memperbaiki kesalahan
Jawaban: A (5 poin), D (2 poin)
Pembahasan: Memberikan tugas yang sesuai dengan kemampuan
siswa membantu mengatasi rasa rendah diri dan membangun kepercayaan diri.
Kompetensi 12: Teori Belajar Gagné - Taksonomi Bloom dan
Perkembangannya
Teori: 34. Dalam taksonomi Bloom yang direvisi,
level berpikir "menciptakan" berada pada tingkatan mana?
A. Paling rendah
B. Level tengah
C. Paling tinggi
D. Kedua dari bawah
E. Tidak termasuk taksonomi
Jawaban: C (5 poin), B (2 poin)
Pembahasan: Level berpikir "menciptakan" adalah
tingkatan tertinggi dalam taksonomi Bloom yang direvisi.
Penerapan: 35. Guru meminta siswa untuk membuat
model eksperimen sederhana berdasarkan konsep yang telah dipelajari. Aktivitas
ini termasuk dalam level mana pada taksonomi Bloom?
A. Mengingat
B. Memahami
C. Menerapkan
D. Menganalisis
E. Menciptakan
Jawaban: E (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Membuat model eksperimen adalah bagian dari level
menciptakan, karena siswa merancang sesuatu yang baru berdasarkan pemahaman
mereka.
Kasus: 36. Seorang siswa diberikan tugas untuk
menganalisis pro dan kontra penggunaan media sosial dalam pembelajaran.
Berdasarkan taksonomi Bloom, tugas ini berada pada level mana?
A. Mengingat
B. Memahami
C. Menganalisis
D. Menerapkan
E. Mengevaluasi
Jawaban: C (5 poin), E (3 poin)
Pembahasan: Menganalisis melibatkan kemampuan untuk memisahkan
informasi ke dalam bagian-bagian untuk memahami struktur dan hubungannya.
Kompetensi 13: Profil Pelajar Indonesia
Teori: 37. Salah satu ciri utama Profil Pelajar
Pancasila adalah memiliki kemampuan berpikir kritis. Kemampuan ini termasuk ke
dalam dimensi apa?
A. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
B. Mandiri
C. Bernalar kritis
D. Kreatif
E. Kebhinekaan global
Jawaban: C (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Profil Pelajar Pancasila memiliki enam dimensi,
salah satunya adalah bernalar kritis, yang menekankan kemampuan berpikir logis
dan analitis.
Penerapan: 38. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk menganalisis hubungan antara teknologi dan budaya lokal dalam konteks
global. Pendekatan ini relevan dengan dimensi Profil Pelajar Pancasila apa?
A. Kreatif
B. Kebhinekaan global
C. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
D. Mandiri
E. Gotong royong
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Tugas ini sesuai dengan dimensi kebhinekaan global
yang mengajarkan siswa menghargai keberagaman dalam konteks dunia.
Kasus: 39. Seorang siswa sering menunjukkan inisiatif
untuk memecahkan masalah yang dihadapi kelompok belajar tanpa mengandalkan
guru. Hal ini mencerminkan dimensi Profil Pelajar Pancasila apa?
A. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia
B. Mandiri
C. Gotong royong
D. Kreatif
E. Bernalar kritis
Jawaban: B (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Siswa yang mampu mengambil inisiatif dan
bertanggung jawab atas pembelajaran mencerminkan dimensi mandiri.
Kompetensi 14: Teori Belajar Gagné
Teori: 40. Menurut Gagné, hasil belajar mencakup
lima kategori utama. Salah satu kategori tersebut adalah:
A. Kemampuan psikomotor
B. Kebiasaan
C. Sikap sosial
D. Strategi kognitif
E. Intuisi
Jawaban: D (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Strategi kognitif termasuk dalam lima kategori
hasil belajar menurut Gagné, selain keterampilan intelektual, informasi verbal,
sikap, dan keterampilan motorik.
Penerapan: 41. Seorang guru menggunakan metode
simulasi untuk melatih keterampilan komunikasi siswa. Kategori hasil belajar
apa yang dicapai dengan metode ini?
A. Informasi verbal
B. Sikap
C. Keterampilan motorik
D. Strategi kognitif
E. Keterampilan intelektual
Jawaban: B (5 poin), E (3 poin)
Pembahasan: Metode simulasi membantu siswa mengembangkan sikap
positif terhadap keterampilan komunikasi.
Kasus: 42. Dalam sebuah pelatihan, peserta diminta
untuk merancang strategi penyelesaian masalah berdasarkan situasi hipotetis.
Aktivitas ini bertujuan untuk melatih hasil belajar apa menurut Gagné?
A. Informasi verbal
B. Strategi kognitif
C. Keterampilan motorik
D. Sikap
E. Keterampilan intelektual
Jawaban: B (5 poin), E (3 poin)
Pembahasan: Strategi kognitif mencakup kemampuan untuk
mengatur dan mengelola cara berpikir dalam memecahkan masalah.
Kompetensi 15: Learning Objective
Teori: 43. Apa yang dimaksud dengan learning
objective dalam perencanaan pembelajaran?
A. Tujuan yang ingin dicapai oleh guru dalam mengajar
B. Hasil akhir dari proses belajar yang harus dicapai siswa
C. Standar penilaian hasil belajar siswa
D. Cara untuk mengevaluasi efektivitas metode pembelajaran
E. Deskripsi langkah-langkah pembelajaran
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Learning objective adalah deskripsi
tentang apa yang diharapkan siswa pelajari atau capai setelah mengikuti proses
pembelajaran.
Penerapan: 44. Seorang guru menetapkan tujuan
pembelajaran: "Siswa mampu menjelaskan peran pahlawan dalam sejarah
perjuangan Indonesia." Tujuan ini mencerminkan kategori apa dalam taksonomi
Bloom?
A. Mengingat
B. Memahami
C. Menganalisis
D. Menerapkan
E. Mengevaluasi
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Tujuan "menjelaskan" mencerminkan
pemahaman terhadap materi.
Kasus: 45. Dalam sebuah pelajaran, siswa diharapkan
dapat membuat peta konsep tentang ekosistem berdasarkan materi yang dipelajari.
Learning objective ini mencerminkan tingkat
apa pada taksonomi Bloom yang direvisi?
A. Mengingat
B. Memahami
C. Menerapkan
D. Menganalisis
E. Menciptakan
Jawaban: E (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Membuat peta konsep mencerminkan level
"menciptakan," yang merupakan tingkatan tertinggi.
Kompetensi 16: Individualized Education Program (IEP) dan
Prinsip-prinsip Differentiated Learning
Teori: 46. Apa tujuan utama dari Individualized
Education Program (IEP)?
A. Menentukan kurikulum yang seragam untuk semua siswa
B. Menyesuaikan metode pembelajaran berdasarkan kebutuhan individu siswa
C. Mengelompokkan siswa berdasarkan kemampuan akademik mereka
D. Memberikan pelatihan tambahan kepada guru
E. Mengembangkan teknologi pembelajaran
Jawaban: B (5 poin), C (2 poin)
Pembahasan: IEP dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus
siswa dengan menyesuaikan pendekatan pembelajaran.
Penerapan: 47. Seorang guru memiliki siswa dengan
kesulitan membaca di kelasnya. Prinsip differentiated learning
apa yang dapat diterapkan untuk mendukung siswa tersebut?
A. Memberikan tugas yang lebih mudah kepada semua siswa
B. Menggunakan alat bantu visual untuk mendukung pembelajaran siswa
C. Mengurangi jumlah tugas siswa tersebut
D. Membiarkan siswa belajar tanpa intervensi tambahan
E. Memberikan penilaian yang berbeda tanpa modifikasi materi
Jawaban: B (5 poin), C (2 poin)
Pembahasan: Differentiated learning menekankan pada
penggunaan metode atau alat yang berbeda sesuai kebutuhan individu siswa.
Kasus: 48. Seorang siswa dengan disleksia mengalami
kesulitan memahami teks tertulis selama pelajaran. Apa yang dapat dilakukan
guru berdasarkan prinsip IEP?
A. Memberikan teks dengan font khusus yang dirancang untuk disleksia
B. Meminta siswa menghafal teks tanpa bantuan tambahan
C. Menghindari pelajaran berbasis teks
D. Memberikan tugas tambahan tanpa penyesuaian
E. Membiarkan siswa untuk menyelesaikan tugas sendiri
Jawaban: A (5 poin), B (1 poin)
Pembahasan: Menggunakan font khusus atau metode lain yang
mendukung siswa dengan disleksia adalah salah satu pendekatan dalam IEP.
Kompetensi 17: Teori Dasar Komunikasi
Teori: 49. Menurut model komunikasi Shannon dan
Weaver, komunikasi dapat terganggu oleh faktor berikut ini, kecuali:
A. Gangguan (noise)
B. Sumber informasi
C. Saluran komunikasi
D. Pesan
E. Keterbatasan waktu
Jawaban: E (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Model komunikasi Shannon dan Weaver
mengidentifikasi gangguan (noise) sebagai faktor yang menghambat komunikasi,
tetapi keterbatasan waktu bukanlah faktor yang ada dalam model ini.
Penerapan: 50. Guru memberikan tugas kepada siswa
untuk mempresentasikan hasil penelitian mereka di depan kelas. Dalam konteks
komunikasi, apa yang dimaksud dengan saluran komunikasi dalam kegiatan ini?
A. Sumber pesan (guru)
B. Pesan yang disampaikan (hasil penelitian)
C. Saluran media sosial untuk tugas
D. Saluran verbal (lisan) dan non-verbal (gerakan tubuh)
E. Waktu yang tersedia untuk presentasi
Jawaban: D (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Saluran komunikasi mencakup cara pesan
disampaikan, baik secara lisan maupun non-verbal, dalam presentasi di depan
kelas.
Kasus: 51. Seorang guru sedang mengajarkan materi
matematika kepada kelas, tetapi sebagian besar siswa tampaknya tidak mengerti
penjelasan tersebut. Setelah melakukan evaluasi, guru menemukan bahwa siswa
tidak mendengarkan dengan baik karena gangguan suara dari luar kelas. Apa jenis
gangguan yang mempengaruhi komunikasi ini?
A. Gangguan fisik
B. Gangguan psikologis
C. Gangguan semantik
D. Gangguan lingkungan
E. Gangguan persepsi
Jawaban: D (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Gangguan lingkungan yang dimaksud adalah gangguan
suara dari luar kelas yang menghambat proses komunikasi.
Kompetensi 18: Active Listening
Teori: 52. Apa yang dimaksud dengan "active
listening" dalam konteks pembelajaran?
A. Mendengarkan sambil menulis catatan
B. Mendengarkan dengan fokus dan memberi respons yang relevan
C. Mendengarkan hanya untuk mencari informasi
D. Mendengarkan tanpa berkomunikasi kembali
E. Mendengarkan sambil multitasking
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Active listening melibatkan perhatian
penuh terhadap pembicara dan memberi respons yang relevan untuk menunjukkan
pemahaman.
Penerapan: 53. Seorang guru sedang berbicara kepada
siswa tentang nilai-nilai Pancasila. Salah satu siswa mengangguk dan sesekali
bertanya untuk klarifikasi selama penjelasan. Apa jenis mendengarkan yang
ditunjukkan siswa tersebut?
A. Passive listening
B. Selective listening
C. Active listening
D. Critical listening
E. Reflective listening
Jawaban: C (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Siswa yang aktif bertanya dan menunjukkan
perhatian dengan mengangguk menunjukkan active listening.
Kasus: 54. Saat seorang siswa menjelaskan kesulitan
yang dihadapinya dalam memahami pelajaran, guru mendengarkan dengan seksama,
mengulang apa yang telah disampaikan, dan memberikan saran yang membangun.
Tindakan ini mencerminkan:
A. Passive listening
B. Empathic listening
C. Selective listening
D. Reflective listening
E. Active listening
Jawaban: E (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Guru yang mendengarkan dengan seksama, mengulang
pesan, dan memberikan saran yang membangun menunjukkan active listening.
Kompetensi 19: Kesepakatan dan Kebiasaan Positif di Lingkungan
Belajar
Teori: 55. Kesepakatan dalam lingkungan belajar
penting untuk menciptakan suasana yang kondusif. Salah satu bentuk kesepakatan
yang dapat diterapkan adalah:
A. Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas bersama siswa
B. Membiarkan siswa menentukan jadwal pembelajaran
C. Mengatur semua kegiatan berdasarkan kebutuhan guru
D. Menggunakan metode pembelajaran yang sama setiap waktu
E. Memberikan tugas secara acak kepada siswa
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Kesepakatan yang melibatkan siswa dalam penentuan
tujuan pembelajaran akan menciptakan rasa tanggung jawab dan motivasi.
Penerapan: 56. Guru meminta siswa untuk membuat
kesepakatan kelas mengenai bagaimana cara mengatasi masalah kebisingan selama
pembelajaran. Ini adalah contoh penerapan prinsip:
A. Pembelajaran berbasis masalah
B. Pengelolaan kelas yang baik
C. Demokrasi dalam kelas
D. Pembelajaran kolaboratif
E. Pembelajaran berpusat pada siswa
Jawaban: B (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Guru mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam mengelola
lingkungan kelas, yang merupakan bagian dari pengelolaan kelas yang baik.
Kasus: 57. Di sebuah kelas, terdapat peraturan
untuk selalu menyapa guru saat memasuki ruang kelas. Hal ini termasuk dalam
kebiasaan positif di lingkungan belajar karena:
A. Menumbuhkan disiplin diri
B. Membatasi interaksi antar siswa
C. Mengurangi waktu pembelajaran
D. Menumbuhkan budaya kerja keras
E. Mengurangi ketegangan dalam kelas
Jawaban: A (5 poin), E (3 poin)
Pembahasan: Menyapa guru saat masuk kelas merupakan kebiasaan
positif yang menumbuhkan disiplin dan memperkuat hubungan baik antara guru dan
siswa.
Kompetensi 20: Konsep dan Prinsip-Prinsip Motivasi dalam Pendidikan
Teori: 58. Menurut teori motivasi Herzberg, faktor
yang mempengaruhi kepuasan dan motivasi kerja dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
A. Faktor ekstrinsik dan intrinsik
B. Faktor fisiologis dan psikologis
C. Faktor psikologis dan sosial
D. Faktor sosial dan lingkungan
E. Faktor mental dan emosional
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Teori Herzberg membagi faktor motivasi menjadi dua
kategori, yakni faktor motivator (intrinsik) dan faktor hygiene (ekstrinsik).
Penerapan: 59. Seorang guru memberikan pujian
kepada siswa yang telah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik. Pujian ini
merupakan contoh penggunaan prinsip motivasi dalam pendidikan berupa:
A. Penguatan positif
B. Penguatan negatif
C. Pemberian hukuman
D. Pemberian reward
E. Pembelajaran berbasis masalah
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Pujian yang diberikan sebagai bentuk penguatan
positif dapat meningkatkan motivasi siswa untuk terus berprestasi.
Kasus: 60. Seorang siswa tidak bersemangat dalam
mengikuti pelajaran matematika. Untuk memotivasi siswa tersebut, guru
memberikan tantangan tambahan berupa soal yang lebih sulit namun menarik minat
siswa tersebut. Pendekatan ini mencerminkan prinsip motivasi:
A. Penguatan negatif
B. Penghargaan sosial
C. Pembelajaran berbasis kompetisi
D. Penguatan positif
E. Pemberian tantangan yang menarik
Jawaban: E (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Memberikan tantangan yang menarik dan relevan
dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa untuk belajar lebih giat.
Kompetensi 21: Behavior Modification & Habit Formation
Teori: 61. Prinsip dasar dari behavior
modification adalah:
A. Menghukum perilaku yang tidak diinginkan
B. Mendorong perilaku dengan memberikan hadiah
C. Mengabaikan perilaku yang tidak diinginkan
D. Menggunakan penguatan sosial sebagai sanksi
E. Menghindari pengulangan perilaku negatif
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Behavior modification berfokus pada
penguatan positif untuk mendorong perilaku yang diinginkan.
Penerapan: 62. Guru memberikan hadiah kepada siswa
yang selalu datang tepat waktu. Hal ini adalah contoh penerapan prinsip dari:
A. Penguatan negatif
B. Penguatan positif
C. Hukuman positif
D. Penghargaan sosial
E. Pembentukan kebiasaan yang buruk
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Memberikan hadiah adalah bentuk penguatan positif
untuk memotivasi siswa agar terus berperilaku baik.
Kasus: 63. Seorang siswa cenderung terlambat masuk
kelas. Guru memberikan teguran dan mengingatkan siswa akan konsekuensi yang
akan diterima jika keterlambatan terus berlanjut. Hal ini termasuk dalam
prinsip:
A. Penguatan positif
B. Penguatan negatif
C. Pembentukan kebiasaan baru
D. Penggunaan hukuman positif
E. Penghargaan sosial
Jawaban: D (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Teguran dan peringatan tentang konsekuensi
merupakan bentuk hukuman positif yang bertujuan untuk mengurangi perilaku
negatif.
Kompetensi 22: Prinsip-Prinsip Reward, Punishment, dan
Reinforcement dalam Pembentukan Tingkah Laku
Teori: 64. Penerapan penguatan positif dalam
konteks pendidikan berarti:
A. Memberikan penghargaan untuk setiap pencapaian yang baik
B. Menghukum siswa yang berperilaku buruk
C. Mengabaikan perilaku siswa
D. Memberikan kesempatan lebih kepada siswa yang tidak mampu
E. Mengurangi kebebasan siswa
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Penguatan positif bertujuan memberikan penghargaan
untuk memperkuat perilaku yang baik dan meningkatkan motivasi siswa.
Penerapan: 65. Seorang siswa yang telah menunjukkan
peningkatan dalam perilaku akademik mendapat pujian dari guru di depan kelas.
Pujian ini adalah contoh dari:
A. Penguatan negatif
B. Penguatan positif
C. Hukuman positif
D. Penghargaan sosial
E. Penguatan perilaku buruk
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Pujian diberikan sebagai bentuk penguatan positif
untuk memperkuat perilaku yang baik.
Kasus: 66. Seorang siswa sering terlambat mengumpulkan
tugas. Guru memberlakukan konsekuensi berupa pengurangan nilai untuk setiap
keterlambatan. Tindakan ini adalah contoh dari:
A. Penguatan positif
B. Penguatan negatif
C. Hukuman positif
D. Penghargaan sosial
E. Penguatan perilaku baik
Jawaban: C (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Memberikan konsekuensi berupa pengurangan nilai
untuk keterlambatan adalah bentuk hukuman positif untuk mengurangi perilaku
yang tidak diinginkan.
Kompetensi 23: Desain Pembelajaran
Teori: 67. Desain pembelajaran yang efektif
mencakup langkah-langkah berikut, kecuali:
A. Menentukan tujuan pembelajaran yang jelas
B. Menyusun materi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
C. Memilih metode pembelajaran yang sesuai
D. Menghindari penggunaan teknologi
E. Mengidentifikasi asesmen untuk mengevaluasi pencapaian tujuan
Jawaban: D (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Penggunaan teknologi dalam desain pembelajaran
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, sehingga tidak seharusnya dihindari.
Penerapan: 68. Dalam merancang desain pembelajaran,
guru harus terlebih dahulu menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan:
A. Metode yang digunakan
B. Waktu yang tersedia
C. Karakteristik siswa
D. Evaluasi yang dilakukan
E. Pembelajaran sebelumnya
Jawaban: C (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan
karakteristik siswa memastikan bahwa pembelajaran menjadi relevan dan dapat
diterima oleh semua siswa.
Kasus: 69. Seorang guru merancang pembelajaran
dengan memulai materi, memberikan penjelasan, kemudian diakhiri dengan diskusi
kelompok. Pendekatan ini mencerminkan desain pembelajaran yang mengutamakan:
A. Pemberian materi terlebih dahulu baru evaluasi
B. Partisipasi aktif siswa
C. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran
D. Evaluasi akhir sebagai prioritas utama
E. Penyampaian informasi secara linear
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Pembelajaran yang mencakup diskusi kelompok
menunjukkan desain yang mengutamakan keterlibatan aktif siswa dalam proses
pembelajaran.
Kompetensi 24: Facilitating Learning
Teori: 70. Facilitating learning (memfasilitasi
pembelajaran) berfokus pada:
A. Mengajarkan siswa semua materi dengan cara langsung
B. Mendorong siswa untuk aktif dalam proses belajar
C. Menyediakan jawaban langsung pada setiap pertanyaan siswa
D. Menggunakan pendekatan ceramah sepanjang waktu
E. Mengontrol setiap langkah siswa dalam pembelajaran
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Memfasilitasi pembelajaran berarti memberikan
ruang bagi siswa untuk aktif dan mandiri dalam belajar.
Penerapan: 71. Seorang guru menggunakan pertanyaan
terbuka untuk mendorong siswa berpikir kritis dan berdiskusi. Tindakan ini
mencerminkan prinsip dari:
A. Teaching-centered learning
B. Student-centered learning
C. Direct instruction
D. Problem-based learning
E. Cooperative learning
Jawaban: B (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Pendekatan berbasis siswa atau student-centered
learning berfokus pada partisipasi aktif siswa dalam diskusi dan pemecahan
masalah.
Kasus: 72. Selama pembelajaran, guru memberikan
kesempatan bagi siswa untuk bekerja dalam kelompok dan membahas materi yang
baru dipelajari. Guru hanya mengarahkan jika diperlukan. Metode ini merupakan
bentuk dari:
A. Pembelajaran berpusat pada guru
B. Pembelajaran kooperatif
C. Pembelajaran berbasis masalah
D. Pembelajaran berbasis proyek
E. Pembelajaran interaktif
Jawaban: B (5 poin), E (3 poin)
Pembahasan: Pembelajaran kooperatif memberi kesempatan bagi
siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan berdiskusi untuk memahami materi
lebih baik.
Kompetensi 25: Berpikir Kritis
Teori: 73. Berpikir kritis dalam konteks pendidikan
dapat diartikan sebagai:
A. Kemampuan untuk menghafal dan mengulang informasi
B. Kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan menyimpulkan informasi
secara logis
C. Kemampuan untuk menyelesaikan tugas dengan cepat
D. Kemampuan untuk mengikuti instruksi tanpa mempertanyakan
E. Kemampuan untuk memahami materi tanpa memberikan opini
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Berpikir kritis melibatkan analisis dan evaluasi
informasi secara rasional untuk menghasilkan kesimpulan yang logis.
Penerapan: 74. Seorang siswa membaca artikel
tentang perubahan iklim dan kemudian menganalisis argumen yang disampaikan
serta membandingkannya dengan informasi lain yang telah dipelajarinya. Tindakan
ini adalah contoh dari:
A. Pembelajaran pasif
B. Penghafalan
C. Berpikir kritis
D. Pengolahan informasi
E. Pembelajaran berbasis proyek
Jawaban: C (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Analisis dan perbandingan informasi adalah contoh
berpikir kritis, yang melibatkan evaluasi informasi dan penyimpulan secara
logis.
Kasus: 75. Seorang siswa diminta untuk
menyelesaikan soal matematika yang membutuhkan langkah-langkah pemecahan
masalah secara bertahap. Siswa harus mengevaluasi hasil setiap langkah dan
mengubah pendekatan jika ditemukan kesalahan. Pendekatan ini mencerminkan
prinsip:
A. Berpikir kritis
B. Pemecahan masalah otomatis
C. Pembelajaran berbasis pengalaman
D. Belajar secara intuitif
E. Pembelajaran berbasis tugas
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Proses evaluasi dan perubahan pendekatan sesuai
dengan hasil yang ditemukan menunjukkan penerapan berpikir kritis dalam
pemecahan masalah.
Kompetensi 26: Berbagai Teknik Asesmen di Tingkat Kelas (Classroom-Based
Assessment)
Teori: 76. Salah satu tujuan utama dari asesmen
berbasis kelas adalah:
A. Untuk menghukum siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran
B. Untuk mengukur kemampuan siswa secara menyeluruh dan memberikan umpan balik
untuk pembelajaran
C. Untuk menentukan kenaikan kelas siswa
D. Untuk menguji ketahanan siswa dalam ujian final
E. Untuk mengevaluasi guru dalam mengajar
Jawaban: B (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Asesmen berbasis kelas berfokus pada pemahaman dan
peningkatan kemampuan siswa melalui umpan balik yang konstruktif.
Penerapan: 77. Guru memberikan ujian harian untuk
menilai pemahaman siswa setelah setiap pembelajaran. Ini adalah contoh teknik
asesmen berbasis kelas yang dikenal sebagai:
A. Ujian akhir semester
B. Tes formatif
C. Tes sumatif
D. Penilaian berkelanjutan
E. Penilaian kompetensi akhir
Jawaban: B (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Tes formatif digunakan untuk menilai kemajuan
siswa selama proses pembelajaran dan memberikan kesempatan untuk perbaikan.
Kasus: 78. Seorang guru menggunakan observasi untuk
menilai keterampilan sosial siswa selama aktivitas kelompok. Teknik ini adalah
contoh dari:
A. Asesmen berbasis proyek
B. Asesmen berbasis portofolio
C. Asesmen autentik
D. Penilaian diri
E. Observasi langsung
Jawaban: E (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Observasi langsung adalah teknik asesmen yang
mengamati perilaku atau keterampilan siswa secara langsung dalam konteks
aktivitas tertentu.
Kompetensi 27: Konsep dan Prinsip Assessment as Learning dan
Assessment for Learning
Teori: 79. Assessment as learning berfokus pada:
A. Menilai kemampuan siswa untuk tujuan kenaikan kelas
B. Memberikan umpan balik untuk meningkatkan kemampuan siswa selama proses
belajar
C. Mengukur hasil akhir dari pembelajaran siswa
D. Menilai hasil belajar siswa melalui ujian akhir
E. Menilai performa siswa dalam tugas individu
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Assessment as learning melibatkan siswa dalam
proses penilaian untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi yang
sedang dipelajari.
Penerapan: 80. Seorang guru meminta siswa untuk
merefleksikan pencapaian mereka setelah melakukan tes dan memberikan penilaian
terhadap kekuatan dan kelemahan mereka. Ini adalah contoh dari:
A. Assessment as learning
B. Assessment for learning
C. Penilaian sumatif
D. Penilaian formatif
E. Penilaian akhir
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Dalam assessment as learning, siswa aktif
merefleksikan pembelajaran mereka dan menggunakan penilaian sebagai sarana
untuk perbaikan.
Kasus: 81. Setelah mengikuti ulangan, seorang siswa
mendapat umpan balik langsung dari guru tentang area yang perlu diperbaiki.
Guru kemudian memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperbaiki tugasnya.
Ini adalah contoh dari:
A. Assessment for learning
B. Penilaian formatif
C. Assessment as learning
D. Penilaian sumatif
E. Penilaian berbasis kompetensi
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Assessment for learning bertujuan untuk memberikan
umpan balik yang dapat membantu siswa memperbaiki kemampuan mereka sebelum
evaluasi akhir.
Kompetensi 28: Pemanfaatan Hasil Asesmen untuk Perbaikan
Pembelajaran (Feedback)
Teori: 82. Tujuan utama dari pemberian umpan balik
dalam pembelajaran adalah:
A. Untuk memberi tahu siswa mengenai hasil akhir mereka
B. Untuk menunjukkan kesalahan siswa agar dapat diperbaiki
C. Untuk memberikan motivasi agar siswa lebih banyak belajar
D. Untuk memperbaiki perilaku siswa di kelas
E. Untuk mengurangi stres siswa selama ujian
Jawaban: B (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Umpan balik harus mengarah pada perbaikan
pemahaman siswa dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
Penerapan: 83. Seorang guru memberikan umpan balik
yang mendalam setelah ulangan, menyarankan cara-cara untuk memperbaiki
kesalahan dan meningkatkan pemahaman. Hal ini menunjukkan bahwa guru menerapkan
prinsip:
A. Umpan balik sumatif
B. Umpan balik formatif
C. Umpan balik terstruktur
D. Pembelajaran berbasis pengalaman
E. Evaluasi akhir
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Umpan balik formatif diberikan selama proses
pembelajaran untuk membantu siswa memperbaiki dan memahami materi lebih baik.
Kasus: 84. Seorang guru mengumpulkan hasil asesmen
siswa dan menggunakannya untuk merancang program remedial bagi siswa yang masih
kesulitan. Hal ini adalah contoh pemanfaatan asesmen untuk:
A. Evaluasi akhir pembelajaran
B. Pemberian penghargaan
C. Perbaikan pembelajaran melalui program remedial
D. Menghukum siswa yang tidak berhasil
E. Meningkatkan persaingan antar siswa
Jawaban: C (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Pemanfaatan hasil asesmen untuk merancang program
remedial bertujuan membantu siswa yang kesulitan belajar untuk memperbaiki
kemampuan mereka.
Kompetensi 29: Program Remedial dan Program Pengayaan Berdasarkan
Hasil Asesmen
Teori: 85. Program remedial biasanya diberikan
kepada siswa yang:
A. Telah mencapai nilai tertinggi dalam kelas
B. Memiliki kesulitan dalam memahami materi pembelajaran
C. Memiliki nilai yang sangat tinggi pada ujian akhir
D. Sudah menguasai seluruh materi pembelajaran
E. Mempunyai kemampuan di atas rata-rata
Jawaban: B (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Program remedial dirancang untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam materi pembelajaran tertentu agar mereka dapat
mengejar ketertinggalan.
Penerapan: 86. Seorang guru memutuskan untuk membuat
program pengayaan bagi siswa yang sudah menguasai materi pembelajaran. Program
ini bertujuan untuk:
A. Meningkatkan kesulitan ujian bagi siswa
B. Memberikan siswa kesempatan untuk belajar lebih dalam dan memperkaya
pemahaman mereka
C. Membatasi waktu belajar siswa
D. Mengurangi beban materi yang harus dipelajari siswa
E. Menghindari pemberian tugas tambahan
Jawaban: B (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Program pengayaan bertujuan memberikan siswa yang
sudah menguasai materi kesempatan untuk mengeksplorasi topik lebih mendalam.
Kasus: 87. Seorang guru menggunakan hasil asesmen
untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan bantuan tambahan dalam bentuk
program remedial. Guru juga memberikan program pengayaan untuk siswa yang sudah
menguasai materi. Langkah ini mencerminkan prinsip:
A. Menyamaratakan pembelajaran bagi semua siswa
B. Pembelajaran individual
C. Mengabaikan perbedaan kemampuan siswa
D. Fokus pada pembelajaran kelompok
E. Perbaikan dan peningkatan berbasis asesmen
Jawaban: E (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Pemanfaatan hasil asesmen untuk merancang program
remedial dan pengayaan adalah cara untuk meningkatkan pembelajaran dengan
memperhatikan perbedaan kemampuan siswa.
Kompetensi 30: Refleksi
Teori: 88. Refleksi dalam pembelajaran mengacu
pada:
A. Proses menyelesaikan ujian akhir
B. Menilai hasil akhir pembelajaran siswa
C. Proses mengevaluasi dan menganalisis pengalaman untuk meningkatkan
pembelajaran di masa depan
D. Menilai kemajuan siswa tanpa melibatkan mereka
E. Menyusun laporan hasil belajar siswa
Jawaban: C (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Refleksi membantu guru dan siswa untuk
mengevaluasi proses pembelajaran dan merencanakan perbaikan di masa depan.
Penerapan: 89. Setelah menyelesaikan kegiatan
pembelajaran, seorang guru meminta siswa untuk menuliskan pengalaman mereka dan
bagaimana mereka bisa meningkatkan pembelajaran mereka ke depan. Ini adalah
contoh dari:
A. Penilaian sumatif
B. Umpan balik
C. Refleksi pembelajaran
D. Pembelajaran berbasis proyek
E. Pengajaran langsung
Jawaban: C (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Refleksi pembelajaran melibatkan evaluasi diri
tentang pengalaman dan hasil pembelajaran, yang dapat memperbaiki cara belajar
di masa depan.
Kasus: 90. Seorang siswa merasa bahwa dia tidak
memahami konsep matematika yang baru dipelajari. Dia kemudian mencatat masalah
yang dia hadapi dan meminta bantuan guru. Tindakan ini merupakan bentuk dari:
A. Evaluasi akhir
B. Refleksi pribadi terhadap pembelajaran
C. Penilaian formatif
D. Penguatan belajar
E. Program remedial
Jawaban: B (5 poin), E (3 poin)
Pembahasan: Siswa yang mengidentifikasi dan merenungkan
kesulitan mereka dalam pembelajaran adalah contoh refleksi pribadi yang dapat
mengarah pada perbaikan pemahaman.
Kompetensi 31: Procedural & Declarative Knowledge
Teori: 91. Pengetahuan deklaratif mengacu pada:
A. Pengetahuan tentang proses dan prosedur yang digunakan dalam pemecahan
masalah
B. Pengetahuan tentang informasi atau fakta yang dapat dijelaskan dan diketahui
C. Pengetahuan yang diterapkan dalam situasi praktis
D. Pengetahuan yang dikembangkan melalui eksperimen dan pengamatan
E. Pengetahuan yang berkaitan dengan keterampilan praktis
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan tentang
fakta, informasi, atau konsep yang dapat dijelaskan dan diingat.
Penerapan: 92. Seorang guru mengajarkan
langkah-langkah dalam memecahkan soal matematika menggunakan rumus tertentu.
Ini merupakan contoh dari:
A. Pengetahuan deklaratif
B. Pengetahuan prosedural
C. Pengetahuan sosial
D. Pengetahuan emosi
E. Pengetahuan praktis
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu, misalnya langkah-langkah dalam menyelesaikan
masalah.
Kasus: 93. Seorang guru mengajarkan cara-cara yang
benar untuk menulis esai, termasuk tahapan seperti menyusun ide, menulis draf,
dan merevisi. Pengetahuan ini lebih berkaitan dengan:
A. Pengetahuan deklaratif
B. Pengetahuan prosedural
C. Pengetahuan konsep
D. Pengetahuan umum
E. Pengetahuan teori
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Ini adalah pengetahuan prosedural karena
mengajarkan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu proses.
Kompetensi 32: Working Memory & Long-Term Memory
Teori: 94. Kerja memori (working memory) berfungsi
untuk:
A. Menyimpan informasi untuk waktu yang sangat lama
B. Menyimpan informasi yang tidak relevan dalam pembelajaran
C. Mengorganisir dan memproses informasi yang digunakan untuk tugas jangka
pendek
D. Menyimpan informasi untuk jangka panjang
E. Menyaring informasi yang kurang penting
Jawaban: C (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Working memory adalah memori jangka pendek yang
digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi yang diperlukan untuk tugas
sementara.
Penerapan: 95. Seorang siswa belajar daftar kata-kata
baru dan mengulanginya secara berulang-ulang untuk mengingatnya. Proses ini
merupakan penggunaan dari:
A. Working memory
B. Long-term memory
C. Short-term memory
D. Episodic memory
E. Semantic memory
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Mengulang informasi berulang kali adalah cara
untuk mempertahankan informasi dalam working memory.
Kasus: 96. Seorang siswa harus mengingat instruksi
yang diberikan oleh gurunya untuk menyelesaikan tugas. Namun, setelah beberapa
menit, ia lupa sebagian besar instruksi tersebut. Hal ini menunjukkan
keterbatasan dari:
A. Long-term memory
B. Working memory
C. Visual memory
D. Episodic memory
E. Semantic memory
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Working memory terbatas dalam kapasitas dan durasi
penyimpanan informasi, yang menyebabkan informasi yang tidak sering diulang
atau diproses lebih lanjut akan terlupakan.
Kompetensi 33: Kode Etik Guru
Teori: 97. Kode etik guru berfungsi untuk:
A. Mengatur tata cara ujian di sekolah
B. Menetapkan standar perilaku profesional yang harus diikuti oleh guru
C. Menetapkan metode pengajaran yang digunakan guru
D. Menentukan kebijakan evaluasi siswa
E. Mengawasi disiplin siswa di sekolah
Jawaban: B (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Kode etik guru adalah pedoman yang mengatur
perilaku profesional, tanggung jawab, dan tugas guru dalam melaksanakan
pekerjaan mereka.
Penerapan: 98. Seorang guru menjunjung tinggi
prinsip kejujuran dengan tidak memanipulasi nilai siswa demi kepentingan
pribadi. Perilaku ini mencerminkan:
A. Pelanggaran kode etik
B. Sikap profesionalisme
C. Perilaku yang tidak etis
D. Penerapan hukuman kepada siswa
E. Menjaga integritas pribadi siswa
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Menjaga integritas dan kejujuran dalam tugas
mengajar adalah bagian dari kode etik profesi guru yang menekankan pada
profesionalisme.
Kasus: 99. Seorang guru merasa tidak nyaman karena
seorang rekan guru memberikan informasi yang salah kepada siswa tentang hasil
ujian. Apa yang seharusnya dilakukan guru tersebut berdasarkan kode etik?
A. Mengabaikan masalah tersebut karena itu bukan urusannya
B. Menyebarkan informasi yang benar kepada siswa untuk memperbaiki
kesalahpahaman
C. Menegur rekan guru secara terbuka di depan siswa
D. Memberikan hukuman kepada rekan guru yang memberikan informasi salah
E. Melaporkan masalah ini kepada kepala sekolah
Jawaban: B (5 poin), E (3 poin)
Pembahasan: Guru harus memperbaiki kesalahan dan memberikan
informasi yang benar sebagai bagian dari profesionalisme dan integritas.
Kompetensi 34: Interaksi Guru-Murid
Teori: 100. Interaksi yang efektif antara guru dan
murid dapat meningkatkan:
A. Penurunan tingkat partisipasi siswa
B. Peningkatan motivasi dan pemahaman siswa
C. Peningkatan ketergantungan siswa pada guru
D. Mengurangi komunikasi antar siswa
E. Penurunan ketertarikan siswa terhadap pelajaran
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: Interaksi yang positif antara guru dan siswa
meningkatkan pemahaman dan motivasi siswa, yang berpengaruh terhadap hasil
belajar mereka.
Penerapan: 101. Seorang guru menggunakan metode
tanya jawab untuk mendorong siswa berpartisipasi aktif dalam diskusi. Metode
ini membantu siswa untuk:
A. Menghindari pembelajaran yang pasif
B. Fokus pada pengajaran teori saja
C. Hanya menunggu instruksi dari guru
D. Memperoleh pengetahuan tanpa berbicara
E. Mengurangi interaksi dengan teman sekelas
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Metode tanya jawab adalah salah satu cara untuk
mendorong siswa aktif terlibat dalam pembelajaran, yang meningkatkan pemahaman
mereka.
Kasus: 102. Seorang siswa kesulitan memahami materi
matematika, namun setelah guru memberikan penjelasan tambahan dan memfasilitasi
tanya jawab, siswa tersebut mulai memahami konsep yang diajarkan. Ini
menunjukkan pentingnya:
A. Interaksi guru dengan siswa dalam pembelajaran
B. Siswa belajar sendiri tanpa bantuan
C. Fokus pada materi tanpa penjelasan
D. Menghindari interaksi langsung dengan siswa
E. Pembelajaran berbasis proyek tanpa diskusi
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Interaksi antara guru dan siswa sangat penting
dalam membantu siswa memahami materi dan mengatasi kesulitan yang mereka
hadapi.
Kompetensi 35: School Safety
Teori: 103. Konsep sekolah yang aman melibatkan:
A. Menyediakan fasilitas pembelajaran yang lengkap dan canggih
B. Mencegah kekerasan dan mengurangi risiko kecelakaan di sekolah
C. Memberikan pelajaran ekstra bagi siswa
D. Menyusun jadwal pelajaran yang padat
E. Mengurangi interaksi sosial antara siswa
Jawaban: B (5 poin), A (3 poin)
Pembahasan: School safety adalah upaya untuk menciptakan
lingkungan yang aman, bebas dari kekerasan, dan mengurangi potensi risiko
kecelakaan.
Penerapan: 104. Sekolah memperkenalkan prosedur
darurat untuk menghadapi kebakaran, gempa bumi, dan ancaman lainnya. Prosedur
ini berfungsi untuk:
A. Mengurangi kecemasan siswa saat kejadian darurat
B. Mengajarkan siswa cara menghadapi ujian
C. Menghambat proses belajar mengajar
D. Membatasi interaksi antara siswa dan guru
E. Mengatur jadwal liburan siswa
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Prosedur darurat bertujuan agar siswa dan guru
tahu bagaimana bertindak dengan aman dalam situasi darurat, sehingga dapat
mengurangi kecemasan dan meminimalisir risiko.
Kasus: 105. Pada suatu hari, terjadi kebakaran
kecil di sekolah. Semua siswa dievakuasi dengan aman berkat adanya prosedur
darurat yang sudah diajarkan sebelumnya. Tindakan ini menunjukkan pentingnya:
A. Prosedur darurat dalam menjaga keselamatan
B. Peningkatan jumlah guru di sekolah
C. Penyediaan fasilitas olahraga yang memadai
D. Penjadwalan ulang ujian siswa
E. Mengurangi kegiatan ekstrakurikuler
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Prosedur darurat yang dipelajari sebelumnya
memastikan keselamatan siswa dan guru dalam situasi darurat seperti kebakaran.
Kompetensi 36: Diversity
Teori: 106. Konsep keberagaman dalam pendidikan
merujuk pada:
A. Perbedaan latar belakang sosial, budaya, agama, dan kemampuan di antara
siswa
B. Penggunaan metode yang sama untuk semua siswa
C. Penyatuan seluruh siswa dalam satu kelompok
D. Pembelajaran yang hanya difokuskan pada kelompok tertentu
E. Menyamaratakan pengalaman belajar siswa
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Keberagaman dalam pendidikan mencakup berbagai
perbedaan siswa, baik dalam hal latar belakang, kemampuan, maupun budaya yang
harus dihargai dan diterima.
Penerapan: 107. Seorang guru merancang kegiatan
yang memungkinkan siswa dari berbagai latar belakang untuk berbagi pengalaman
mereka. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk:
A. Meningkatkan rasa kebersamaan dan penghargaan terhadap keberagaman
B. Mengidentifikasi perbedaan antara siswa
C. Mengurangi partisipasi siswa yang tidak memiliki pengalaman tertentu
D. Memperkuat persaingan antar siswa
E. Meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
penghargaan terhadap keberagaman serta mempererat hubungan antar siswa dengan
berbagi pengalaman.
Kasus: 108. Dalam sebuah kelas, terdapat siswa
dengan latar belakang budaya yang sangat berbeda. Seorang guru memanfaatkan
keberagaman ini dalam pelajaran dengan mengundang setiap siswa untuk berbagi
tradisi mereka. Tindakan ini merupakan contoh dari:
A. Menghargai keberagaman dalam pendidikan
B. Menyamaratakan semua siswa dalam pembelajaran
C. Menyusun materi pelajaran yang seragam
D. Membatasi interaksi antar siswa
E. Fokus pada satu budaya saja
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Menghargai keberagaman adalah hal penting dalam
pendidikan, dan ini dapat diwujudkan dengan memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengenal dan menghargai perbedaan budaya satu sama lain.
Kompetensi 37: Pengertian dan Pengembangan Potensi
Teori: 109. Potensi dalam konteks pendidikan
merujuk pada:
A. Kemampuan yang dimiliki setiap individu yang dapat dikembangkan melalui
pendidikan dan pengalaman
B. Pengetahuan yang diperoleh siswa selama belajar
C. Capaian akademik yang dapat diukur melalui ujian
D. Keterampilan yang dapat diukur melalui observasi langsung
E. Hanya bakat alami siswa yang tidak dapat diubah
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Potensi adalah kemampuan yang dimiliki siswa yang
dapat berkembang dan ditingkatkan melalui pendidikan, latihan, dan pengalaman.
Penerapan: 110. Seorang guru mengidentifikasi
potensi seni di antara sejumlah siswa dan memberikannya kesempatan untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seni. Tindakan ini merupakan bagian dari:
A. Mengembangkan potensi siswa di bidang tertentu
B. Membatasi pengalaman siswa dalam satu bidang saja
C. Menilai hanya berdasarkan ujian akademik
D. Memberikan kesempatan pada siswa yang berprestasi di bidang lain
E. Mengurangi kesempatan siswa untuk mengembangkan minat mereka
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Mengidentifikasi dan mengembangkan potensi siswa
di bidang tertentu adalah cara yang efektif untuk memaksimalkan kemampuan
individu mereka.
Kasus: 111. Seorang siswa menunjukkan minat dan
bakat di bidang olahraga, tetapi kesulitan dalam mata pelajaran matematika.
Guru memberikan dukungan melalui pelatihan olahraga serta bimbingan khusus di
matematika. Tindakan ini mencerminkan:
A. Pengembangan potensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa
B. Menilai siswa hanya dari satu sisi
C. Menyamaratakan pendekatan terhadap semua siswa
D. Fokus hanya pada kemampuan akademik siswa
E. Mengabaikan kekuatan siswa di luar akademik
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Memberikan dukungan yang sesuai dengan potensi dan
kebutuhan siswa di berbagai bidang adalah cara untuk mengembangkan potensi
siswa secara menyeluruh.
Kompetensi 38: Perencanaan Karir dan Pengembangan Potensi Diri
Teori: 112. Perencanaan karir dalam konteks
pendidikan mencakup:
A. Membantu siswa memilih jurusan di sekolah atau universitas berdasarkan minat
dan bakat
B. Mengharuskan siswa untuk memilih pekerjaan berdasarkan hasil ujian akademik
C. Menyusun rencana jangka panjang tanpa memperhatikan potensi individu
D. Menentukan karir siswa tanpa melibatkan mereka dalam prosesnya
E. Mengabaikan keterampilan praktis dalam perencanaan karir
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Perencanaan karir membantu siswa memahami minat,
bakat, dan tujuan mereka untuk memilih jalur pendidikan dan karir yang sesuai.
Penerapan: 113. Seorang guru menyarankan siswa
untuk mengikuti berbagai program pelatihan dan magang untuk mengembangkan
keterampilan yang relevan dengan minat karir mereka. Hal ini menunjukkan:
A. Pentingnya pengalaman praktis dalam perencanaan karir
B. Mengabaikan perencanaan karir yang terstruktur
C. Menyederhanakan pilihan karir menjadi hanya satu opsi
D. Memberikan pelatihan hanya pada satu bidang tertentu
E. Fokus pada teori tanpa praktik langsung
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Pengalaman praktis sangat penting dalam membantu
siswa mempersiapkan diri untuk dunia kerja dan mengembangkan keterampilan yang
relevan dengan minat karir mereka.
Kasus: 114. Seorang siswa merasa bingung memilih
jalur karir setelah lulus sekolah. Guru membantu siswa tersebut dengan
memberikan konseling karir, mengarahkan untuk mengikuti seminar dan pertemuan
industri terkait, serta memberikan rekomendasi magang. Ini adalah contoh dari:
A. Pengembangan karir yang terencana dengan baik dan dukungan dari guru
B. Mengabaikan minat siswa dalam perencanaan karir
C. Memaksakan pilihan karir berdasarkan prestasi akademik saja
D. Memberikan saran tanpa memperhatikan kebutuhan siswa
E. Menyusun karir siswa hanya berdasarkan ketertarikan orang lain
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Memberikan dukungan yang sesuai dan merencanakan
karir secara terarah berdasarkan minat serta kemampuan siswa merupakan langkah
yang efektif dalam pengembangan karir mereka.
Kompetensi 39: Kode Etik Guru
Teori: 115. Kode etik guru mencakup:
A. Pedoman moral dan profesional yang harus diikuti oleh setiap guru dalam
menjalankan tugasnya
B. Hanya panduan untuk guru dalam mengelola kelas
C. Aturan yang hanya berlaku untuk guru senior
D. Penilaian tentang kepribadian siswa
E. Pengaturan jam kerja guru
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Kode etik guru adalah pedoman yang mengarahkan
guru untuk bertindak secara moral, profesional, dan bertanggung jawab dalam
tugasnya.
Penerapan: 116. Seorang guru selalu bertindak jujur
dalam memberikan nilai kepada siswa dan menjaga kerahasiaan data pribadi siswa.
Tindakan ini sesuai dengan prinsip dalam:
A. Kode etik guru
B. Rencana pembelajaran
C. Penyusunan kurikulum
D. Pemberian hadiah kepada siswa
E. Pelaksanaan ujian
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Kode etik guru mengharuskan guru untuk bertindak
dengan integritas, menjaga kerahasiaan informasi siswa, dan bertanggung jawab
dalam pekerjaan profesionalnya.
Kasus: 117. Guru A menemukan bahwa siswa B
menyontek saat ujian. Menurut kode etik guru, yang harus dilakukan oleh guru
adalah:
A. Menindaklanjuti dengan memberi sanksi yang sesuai dan mendidik siswa tentang
pentingnya kejujuran
B. Mengabaikan kejadian tersebut dan melanjutkan ujian
C. Memberikan nilai tinggi kepada siswa B agar ia lulus
D. Menghukum siswa B dengan cara tidak adil
E. Menyebarkan kejadian tersebut ke seluruh kelas
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Guru harus menindaklanjuti kejadian tersebut
sesuai dengan kode etik, memberi pemahaman tentang pentingnya kejujuran dan memberikan
sanksi yang adil dan mendidik.
Kompetensi 40: Interaksi Guru-Murid
Teori: 118. Interaksi guru-murid yang efektif
melibatkan:
A. Komunikasi dua arah yang saling mendengarkan dan menghargai
B. Komunikasi satu arah dari guru ke murid
C. Penggunaan teknologi dalam pembelajaran
D. Mengutamakan hukuman sebagai respons terhadap kesalahan murid
E. Menghindari diskusi di dalam kelas
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Interaksi yang efektif antara guru dan murid membutuhkan
komunikasi yang terbuka, saling mendengarkan, dan menghargai pendapat
masing-masing.
Penerapan: 119. Seorang guru membangun hubungan
yang baik dengan siswa dengan cara mendengarkan keluhan mereka dan memberikan
umpan balik yang konstruktif. Tindakan ini mendukung:
A. Interaksi yang positif dan memperkuat hubungan guru-murid
B. Menghindari perdebatan dengan siswa
C. Menunjukkan keunggulan akademik guru
D. Membatasi ruang bagi siswa untuk berpendapat
E. Fokus pada tugas administratif guru
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Mendengarkan dan memberikan umpan balik yang
konstruktif membangun hubungan yang positif, meningkatkan motivasi siswa, dan
mendukung perkembangan mereka.
Kasus: 120. Seorang guru melihat bahwa beberapa
muridnya tidak aktif berpartisipasi dalam diskusi kelas. Guru kemudian
mengadakan sesi tanya jawab pribadi dengan masing-masing murid dan memberikan
kesempatan lebih banyak untuk berbicara. Tindakan ini adalah contoh dari:
A. Memperbaiki interaksi guru-murid yang kurang efektif
B. Mengabaikan masalah interaksi kelas
C. Meningkatkan interaksi hanya pada kelompok tertentu
D. Menjaga jarak dengan siswa
E. Menurunkan kualitas pembelajaran
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Memperbaiki interaksi yang kurang efektif dan memberikan
kesempatan kepada setiap siswa untuk berbicara adalah tindakan yang mendukung
keberhasilan pembelajaran.
Kompetensi: School Safety
Teori: 121. School safety atau keselamatan sekolah
mencakup hal-hal berikut, kecuali:
A. Perlindungan terhadap siswa dari kekerasan fisik
B. Menjamin kebersihan lingkungan sekolah
C. Menyediakan fasilitas pembelajaran yang memadai
D. Menyediakan sistem komunikasi darurat
E. Membuat peraturan sekolah yang ketat tanpa fleksibilitas
Jawaban: E (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Keselamatan sekolah mencakup perlindungan fisik,
psikologis, serta penyediaan fasilitas yang mendukung keamanan dan
kesejahteraan siswa. Membuat peraturan yang ketat tanpa fleksibilitas justru
bisa menjadi penghalang.
Penerapan: 122. Seorang guru menciptakan lingkungan
belajar yang aman dengan memastikan tidak ada siswa yang dibuli dan dengan
melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi fisik sekolah. Tindakan ini
bertujuan untuk:
A. Meningkatkan rasa aman dan nyaman di sekolah
B. Mengurangi biaya perawatan sekolah
C. Meningkatkan jumlah siswa di kelas
D. Mempercepat proses pembelajaran
E. Menurunkan tingkat absensi siswa
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Lingkungan yang aman dan nyaman mendukung proses
pembelajaran yang efektif, serta mencegah potensi gangguan yang bisa
menghalangi perkembangan siswa.
Kasus: 123. Sebuah sekolah menghadapi kasus
kekerasan antar siswa. Untuk meningkatkan keselamatan sekolah, kepala sekolah
memutuskan untuk mengadakan pelatihan mengenai keselamatan dan anti-bullying
bagi seluruh staf dan siswa. Langkah ini merupakan bagian dari:
A. Meningkatkan kesadaran dan penanggulangan kekerasan di sekolah
B. Mengabaikan masalah kekerasan yang terjadi
C. Menghukum siswa yang terlibat dalam kekerasan
D. Menutup sekolah untuk sementara waktu
E. Menunda semua kegiatan pembelajaran
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Pelatihan keselamatan dan anti-bullying bertujuan
untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mencegah kekerasan di sekolah.
Kompetensi: Diversity
Teori: 124. Keberagaman (diversity) dalam konteks
pendidikan mencakup:
A. Perbedaan individu yang mencakup latar belakang budaya, agama, etnis, serta
gaya belajar
B. Hanya perbedaan kemampuan akademik siswa
C. Perbedaan antara sekolah negeri dan sekolah swasta
D. Keanekaragaman dalam jenis kegiatan ekstrakurikuler
E. Hanya perbedaan jenis kelamin siswa
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Keberagaman dalam pendidikan mengakui bahwa setiap
individu memiliki latar belakang, kemampuan, dan cara belajar yang
berbeda-beda.
Penerapan: 125. Dalam kelas yang memiliki siswa
dengan berbagai latar belakang budaya, seorang guru berusaha menyesuaikan
metode pembelajaran agar bisa diterima semua siswa. Hal ini merupakan contoh
dari:
A. Menghargai keberagaman dan menyesuaikan metode pembelajaran
B. Mengabaikan perbedaan dan menggunakan satu metode pembelajaran
C. Mengutamakan satu kelompok siswa saja
D. Memaksa semua siswa mengikuti cara belajar yang sama
E. Membatasi kegiatan yang melibatkan keberagaman
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Menyesuaikan metode pembelajaran agar sesuai
dengan keberagaman siswa merupakan cara yang efektif untuk memastikan semua
siswa mendapatkan kesempatan belajar yang setara.
Kasus: 126. Seorang guru mengadakan kegiatan kelas
yang menghargai keberagaman budaya dengan mengundang siswa untuk berbagi cerita
tentang tradisi mereka. Tindakan ini mendukung:
A. Peningkatan rasa saling menghargai dan pemahaman antar siswa
B. Menyebabkan konflik antar siswa dengan latar belakang berbeda
C. Menambah kesulitan dalam proses pembelajaran
D. Menghambat proses integrasi siswa
E. Mengabaikan kepercayaan budaya yang berbeda
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Kegiatan yang menghargai keberagaman membantu
siswa untuk saling memahami dan mengapresiasi perbedaan, menciptakan suasana
belajar yang inklusif.
Kompetensi: Pengertian dan Pengembangan Potensi
Teori: 127. Pengertian potensi dalam konteks
pendidikan adalah:
A. Kemampuan bawaan yang dimiliki siswa yang dapat berkembang dengan
pembelajaran dan pengalaman
B. Hanya hasil ujian yang dimiliki siswa
C. Kemampuan fisik siswa yang tidak dapat dikembangkan
D. Keterampilan yang hanya dapat diperoleh di luar sekolah
E. Pengetahuan yang bersifat statis dan tidak bisa berubah
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Potensi merujuk pada kemampuan yang dimiliki siswa
yang bisa berkembang lebih lanjut dengan pendidikan dan pengalaman.
Penerapan: 128. Seorang guru memfasilitasi
perkembangan potensi siswa dengan memberikan berbagai kesempatan untuk
mengikuti pelatihan dan lomba. Tindakan ini menunjukkan pentingnya:
A. Pengembangan potensi melalui kesempatan praktis
B. Pembatasan pada satu bidang pembelajaran
C. Fokus hanya pada ujian akademik siswa
D. Mengabaikan keterampilan non-akademik
E. Menyamaratakan potensi semua siswa
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengembangkan potensi melalui berbagai pengalaman praktis membantu mereka untuk
berkembang lebih maksimal.
Kasus: 129. Siswa yang memiliki kemampuan dalam
seni diidentifikasi oleh guru dan diberikan kesempatan untuk mengikuti
pelatihan ekstra, sedangkan siswa lain yang lebih berbakat dalam bidang
akademik diberikan pembimbingan khusus. Hal ini menunjukkan:
A. Pengembangan potensi siswa secara individual sesuai minat dan bakat
B. Mengabaikan kemampuan akademik siswa untuk fokus pada seni saja
C. Mempengaruhi keseimbangan antara akademik dan non-akademik
D. Membatasi perkembangan potensi siswa
E. Mengutamakan satu kelompok siswa saja
Jawaban: A (5 poin), B (3 poin)
Pembahasan: Pengembangan potensi harus disesuaikan dengan
minat dan bakat masing-masing siswa, sehingga setiap individu dapat berkembang
sesuai dengan kemampuannya.
Kompetensi: Perencanaan Karir dan Pengembangan Potensi Diri
Teori: 130. Perencanaan karir yang efektif harus:
A. Mempertimbangkan minat, bakat, dan tujuan jangka panjang individu
B. Mengabaikan potensi individu dalam memilih karir
C. Fokus pada satu jenis pekerjaan saja
D. Ditetapkan tanpa mempertimbangkan perkembangan individu
E. Menggunakan pola yang sama untuk setiap individu
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Perencanaan karir yang baik mempertimbangkan
berbagai aspek pribadi individu untuk memilih jalur yang paling sesuai dengan
bakat dan tujuan hidupnya.
Penerapan: 131. Seorang siswa bingung memilih jalur
karir setelah lulus. Guru memberikan konseling karir dan membantu siswa
mengeksplorasi berbagai pilihan berdasarkan minat dan bakatnya. Ini adalah
contoh dari:
A. Perencanaan karir yang disesuaikan dengan individu
B. Membatasi pilihan karir pada satu jenis pekerjaan
C. Menyusun rencana karir tanpa melibatkan siswa
D. Mengabaikan pertimbangan pribadi dalam perencanaan karir
E. Menentukan karir berdasarkan nilai ujian siswa saja
Jawaban: A (5 poin), D (3 poin)
Pembahasan: Perencanaan karir harus mempertimbangkan kebutuhan
dan minat siswa, serta membantu mereka mengeksplorasi berbagai pilihan yang
tersedia.
Kasus: 132. Seorang siswa yang memiliki
ketertarikan di bidang teknologi mendapatkan pelatihan dari sekolah untuk
mengembangkan keterampilannya. Siswa juga diberi informasi tentang peluang
karir di bidang teknologi. Tindakan ini adalah contoh dari:
A. Pengembangan potensi karir yang disesuaikan dengan minat dan bakat siswa
B. Mengabaikan peluang karir siswa
C. Menentukan karir berdasarkan kesulitan pelajaran
D. Menyamaratakan semua siswa dalam satu jalur karir
E. Mengurangi pilihan karir berdasarkan keterampilan akademik saja
Jawaban: A (5 poin), C (3 poin)
Pembahasan: Menyesuaikan pengembangan karir dengan minat dan
keterampilan siswa membantu mereka mempersiapkan diri untuk peluang karir yang
relevan.
Semoga bermanfaat, mari bijak menggunakan soal dan mari berbagi, semoga keberkahan untuk kita semua.
Posting Komentar untuk "Kisi-kisi materi soal jawaban dan pembahasan Tes CPNS 2024 Jabatan Guru Ahli Pertama"
Silakan berkomentar yang santun